SuaraJabar.id - Dua terpidana korupsi yang menghuni Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Sukamiskin, Kota Bandung harus dirujuk ke rumah sakit karena kondisi mereka menurun setelah menjalani isolasi mandiri setelah terkonfirmasi Covid-19. Keduanya adalah mantan petinggi di Kota bandung.
Mereka yang dirujuk yakni mantan Sekda Kota Bandung, Edi Siswadi dan mantan Wali Kota Bandung, Dada Rosada. Keduanya dirujuk ke Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak (RSKIA).
"Pak Edi tanggal 12 dirujuk, kalau pak Dada, tadi malam," ucap Direktur RSKIA Kopo, Kota Bandung, dr Taat Tagore, saat dikonfirmasi, via ponselnya, Kamis (18/2/2021).
Taat enggan menjelaskan kenapa keduanya dirujuk. Namun ia menyebutkan, keduanya saat masuk ke RS, mereka menunjukkan gejala Covid-19.
Baca Juga: Awalnya Mencret-mencret, Dada Rosada Positif Corona di Lapas Sukamiskin
"Saya tidak dapat sebutkan, namun mereka bergejala dan masuk ke ruangan isolasi Covid-19," terang dia.
Pada berita sebelumnya dikabarkan, beberapa pegawai dan para narapidana yang terpapar Covid-19 di Lembaga Pemasyarakatan Sukamiskin, Bandung, dinyatakan sudah sembuh.
Hal itu dibenarkan oleh Kakanwil Kemenkumham Jabar Imam Suyudi. Imam menyebut, jumlah staf hingga napi yang terkonfirmasi positif Covid-19, saat ini sudah menurun.
"Tidak ada penambahan. Bahkan turun, karena beberapa sudah ada yang sembuh," kata Imam, saat dihubungi via ponselnya, Selasa (16/2/2021).
Imam menuturkan, mereka yang sempat terkonfirmasi positif, saat ini telah terkonfirmasi negatif. Mereka yang masih positif, saat ini, terus menjalani isolasi dan perawatan secara intensif.
Baca Juga: Positif Gunakan Sabu, Kapolsek Astanaanyar Kompol Yuni Dipecat
Sementara itu, dihubungi terpisah, Kalapas Sukamiskin, Asep Sutandar mengatakan saat ini, mereka yang terkonfirmasi positif, masih menjalani isolasi mandiri. Mereka yang terpapar, menjalani isolasi sampai dengan direncanakan waktu untuk dilakukan swab test kembali.
Berita Terkait
-
Profil Frans Datta, Rektor Universitas Maranatha yang Jawab 'Tantangan' Walkot Bandung
-
Trauma Kasus Yana Mulyana, Wali Kota Bandung Farhan Minta Bimbingan KPK untuk Pencegahan Korupsi
-
Kekayaan Muhammad Farhan di LHKPN, Berani Tolak Suap Proyek Rp3 Miliar
-
Farhan Koar-Koar Ogah Diajak Main Film Usai Jabat Wali Kota Bandung, Siapa Kena Sindir?
-
Skandal Bandung Smart City: KPK Dalami Aliran Dana ke DPRD, 9 Saksi Diperiksa
Terpopuler
- Pamer Hampers Lebaran dari Letkol Teddy, Irfan Hakim Banjir Kritikan: Tolong Jaga Hati Rakyat
- Kekayaan Menakjubkan Lucky Hakim, Bupati Indramayu yang Kena Sentil Dedi Mulyadi
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
- Jualan Sepi usai Mualaf, Ruben Onsu Disarankan Minta Tolong ke Sarwendah
- Bak Trio Ridho-Idzes-Hubner, Timnas Indonesia U-17 Punya 3 Bek Solid
Pilihan
-
Harga Emas Antam Berbalik Lompat Tinggi Rp23.000 Hari Ini, Jadi Rp1.777.000/Gram
-
Wall Street Keok, IHSG Diprediksi Melemah Imbas Perang Dagang Trump vs Xi Jinping
-
Megawati dan Prabowo Subianto Akhirnya Bertemu, Begini Respon Jokowi
-
PM Malaysia Anwar Ibrahim Tegaskan ASEAN Solid dan Bersatu
-
Emas dan Bitcoin Banyak Diborong Imbas Ketegangan Perang Dagang AS vs China
Terkini
-
Modal Semangat dan Keberanian, Suryani Buktikan Perempuan Bisa Naik Kelas
-
Lucky Hakim Liburan ke Jepang Tuai Kritik, Dedi Mulyadi Sentil Soal Etika Pejabat!
-
Cari Titik Temu, Bupati Bogor Ajak Duduk Bersama Bahas Isu Viral Kades Minta THR
-
BRI Terapkan Prinsip ESG untuk Wujudkan Pertumbuhan Ekonomi yang Bertanggung Jawab
-
BRI Berikan Tips Keamanan Digital: Waspada Kejahatan Siber Saat Idulfitri 1446 H