Scroll untuk membaca artikel
Ari Syahril Ramadhan
Minggu, 21 Februari 2021 | 12:17 WIB
Warga Kampung Adat Cirendeu, Kota Cimahi melakukan upacara tabur bunga pada Minggu (21/2/2021) untuk mengenang korban longsoran sampah yang terjadi 16 tahun silam. [Suara.com/Ferrye Bangkit Rizki]

SuaraJabar.id - Bagi warga Kampung Adat Cireundeu, Kelurahan Leuwigajah, Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi, peristiwa 16 tahun silam akan sulit dihapuskan dari ingatan.

Kala itu tepatnya 21 Februari 2005 ketika warga tengah tertidur pulas tiba-tiba gunungan sampah dari Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Leuwigajah mengubur pemukiman sekitar pukul 02.00 WIB.

Tercatat ada sekitar 157 orang tewas tertimbun gunungan sampah sepanjang 200 meter, dengan ketinggian 60 meter. Pemicunya adalah ledakan gas metan yang disertai hujan deras.

Selain Kampung Adat Cireundeu, periwtia kelam itu juga mengubur Kampung Cilimus dan Kampung Pojok yang berada di area TPA Leuwigajah. Kenangannya hingga kini jelas tak akan terlupakan.

Baca Juga: Ada Seribuan Janda dan Duda Baru di Cimahi, Cerainya Gara-gara Ini

Akumulasi gas metan dari tumpukan sampah meledak, ditambah derasnya hujan membuat gunungan ribuan ton sampah longsor.

Sejak tragedi memilukan tersebut, pemerintah pun menjadikan tanggal 21 Februari sebagai Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN). Selain itu, warga sekitar juga selalu melakukan upacara adat.

Upacara adat dimulai dari halaman kantor RW setempat Kelurahan Leuwigajah dengan sambutan-sambutan dari para sesempuh Kampung Adat Cireundeu. Setelah itu dilanjutkan menuju titik terjadinya longsor 16 tahun silam.

Di salah satu titik longsor tersebut, harmoni bunyi karinding mulai terdengar. Alat musik tradisional Sunda dari bahan bambu tersebut ditiup beberapa warga yang mengenakan pakaian pangsi dan ikat kepala khas Sunda.

Tak lama kemudian, bunga dan air yang sebelumnya sudah disiapkan pun ditaburkan di titik longsor sebagai pertanda penghormatan kepada ratusan warga yang menjadi korban longsoran sampah.

Baca Juga: Soleh Tewas Tertimpa Tembok Bangunan Mangkrak Milik Pemkot Cimahi

"Kita masih punya kepedulian terhadap korban, saudara kami yang saat tertidur, bahkan saat itu melakukan ritual ikut tertimbun," kata Ais Pangampih Kampung Adat Cireundeu, Abah Widi.

Load More