"Jumlah mungkin banyak juga hanya saja gak terlihat karena bercampur dengan sampah domestik rumah tangga biasa. Gak bisa dihitung. Kalau sampah domestik organik dan anorganik per hari 220 ton yang diangkut ke TPA," ungkap Yusep.
Kepala Bidang Bina Kesehatan Masyarakat pada Dinas Kesehatan Kota Cimahi, Dikke Suseno Isako menyatakan, limbas medis sangat berbahaya bagi lingkungan dan kesehatan. Untuk itu, limbah B3 tersebut harus dikelola dengan baik.
"Bisa merusak lingkungan dan menjadi masalah kesehatan. Seperti bisa menyebabkan penyakit infeksi kulit, infeksi pernafasan, keracunan dan sebagainya," terang Dikke.
Ia mengklaim, limbah medis di Kota Cimahi ditangani dengan baik. Dinas Kesehatan Kota Cimahi sendiri hanya menangani limbah medis dari 13 Puskesmas se-Kota Cimahi. Sementara fasilitas kesehatan lainnya dikelola masing-masing, namun tetap mendapat pengawasan dari pihaknya.
Baca Juga: Dipicu Ledakan Gas Metan, Ratusan Warga Tewas Tertimbun Sampah
Sepanjang tahun 2020, volume limbah medis dari 13 Puskesmas mencapai 5.371,40 kilogram (kg). Rinciannya, Januari 686,04 kg, Februari 347,14 kg, Maret 283,61 kg, April 272,02 kg, Mei 451,44 kg, Juni 376,23 kg, Juli 376,6 kg, Agustus 381,33 kg, September 549,14 kg, Oktober 349,14 kg, November 417,86 kg dan Desember 880,31 kg.
"Sepanjang tahun 2020 dari Januari sampai Desember total limbah medisnya mencapai 5.371,40 kg. Iya ada peningkatan tapi tidak signifikan, karena limbah medis APD kan ringan meski besar. Tapi kalau dikilo ringan," ungkap Dikke.
Dikatakannya, limbah medis yang terkumpul sepanjang tahun lalu didominasi sisa penanganan Covid-19. Seperti Alat Pelindung Diri (APD), dari mulai hazmat, masker dan sebagainya. Kemudian ada juga bekas alat swab test dan rapid test.
"Sebagian besar memang medis Covid-19, karena pelayanan sekarang kan pakai APD untuk menjaga. Jadi masuklah ke golongan limbah Covid-19," jelasnya.
Untuk mengelola limbah tersebut, pihaknya bekerjasama dengan pihak ketiga yakni PT Medifes. Dikke memastikan pengelolaan limbah medis di Kota Cimahi sudah sesuai aturan dan tidak dibuang di sembarang tempat.
Baca Juga: Agar Tak Dijual Lagi, Begini Tips Buang Masker Medis Usai Dipakai
Apalagi pihaknya melakukan pengawasan sampai limbah tersebut hingga benar-benar dikelola dengan baik oleh pihak ketiga.
Berita Terkait
-
Jaga Kesehatan Masyarakat dan Lingkungan , Ini Solusi Pengelolaan Limbah Medis di Indonesia
-
Sejumlah 4.200 Pasangan Non Islam di Cimahi Belum Sah Secara Negara
-
Buku 'Mengurai Sampah Jarum Suntik dan Limbah Medis', Bahaya Limbah Medis
-
Profil Dikdik Suratno Nugrahawan, Pj Wali Kota Cimahi Dicopot Mendagri Buntut Inflasi Tinggi
-
7 Masker Anti Polusi Terbaik untuk Menghindari Polusi Udara Jakarta
Terpopuler
- 10 Transformasi Lisa Mariana, Kini Jadi Korban Body Shaming Usai Muncul ke Publik
- Daftar Pemain Timnas Belanda U-17 yang Gagal Lolos ke Piala Dunia U-17, Ada Keturunan Indonesia?
- Titiek Puspa Meninggal Dunia
- Gacor di Liga Belanda, Sudah Saatnya PSSI Naturalisasi Pemain Keturunan Bandung Ini
- Eks Muncikari Robby Abbas Benarkan Hubungan Gelap Lisa Mariana dan Ridwan Kamil: Bukan Rekayasa
Pilihan
-
Hasil BRI Liga 1: Diwarnai Parade Gol Indah, Borneo FC Tahan Persib Bandung
-
Persija Terlempar dari Empat Besar, Carlos Pena Sudah Ikhlas Dipecat?
-
Momen Timnas Indonesia U-17 Gendong ASEAN Jadi Pembicaraan Media Malaysia
-
Terbang ke Solo dan 'Sungkem' Jokowi, Menkes Budi Gunadi: Dia Bos Saya
-
6 Rekomendasi HP Murah dengan Kamera Beresolusi Tinggi, Terbaik April 2025
Terkini
-
Warung Makan Bu Sum di Beringharjo Makin Laris Berkat BRI
-
Transformasi Digital: KB Bank Segera Beralih ke Sistem NGBS
-
Tragedi di RSHS, Dokter Residensi Rudapaksa Keluarga Pasien! Ini Fakta yang Diungkap Polisi
-
BRI UMKM EXPO(RT) 2025 Sukses Bawa Parfum Produksi Sidoarjo Go Global: Korea, Amerika, dan Nigeria
-
Modal Semangat dan Keberanian, Suryani Buktikan Perempuan Bisa Naik Kelas