Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Senin, 01 Maret 2021 | 12:12 WIB
Eko Marhendro, Guru Honorer Asal Kota Cimahi yang Nyambi jadi Tukang Ojek [Dokumen Pribadi]

"Jualan makanan ringan, bakso tahu keliling, jualan martabak telur puyuh. Ada yang les ngaji," sebutnya.

Berharap Ada Prioritas dalam Seleksi P3K

Sebab usianya yang sudah tidak muda lagi, Eko berharap ada skala prioritas dari pemerintah kepada dirinya dan tenaga honorer lainnya untuk diterima dalam seleksi menjadi Pegawai Pemerintahan dengan Perjanjian Kerja (P3K).

Apalagi menurut informasi, tahun ini akan ada penerimaan P3K. "Harapan kami, tentunya tenaga Honorer K2 diberikan kemudahan atau skala prioritas sehingga bisa lolos P3K," kata Eko.

Baca Juga: Ketua MPR Dorong PGRI Dampingi Guru Honorer Hervina Hadapi Masalah

Secara pribadi, Eko mengaku tidak perlalu percaya diri untuk ikut seleksi dan bersaing dengan peserta lainnya yang fres graduate. Meski begitu, ia akan tetap mencobanya jika ada kesempatan.

"Apalagi saat sekarang yang menghonor di sekolah swasta juga mempunyai kesempatan yang sama," tukas Eko.

Pemkot Cimahi Ajukan 600 Formasi

Pemkot Cimahi sendiri sudah mengajukan 600 formasi untuk kebutuhan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dan P3K tahun 2021. Formasi tersebut sudah diajukan tahun lalu, namun masih menunggu penetapan kuotanya.

"Kita sudah ngusulin tahun 2021, tapi belum ada jawaban formasi dari pemerintah pusat," terang Kassubid Mutasi dan Pengadaan Pegawai pada Badan Kepegawaian dan Sumber Daya Manusia Daerah (BKPSDMD) Kota Cimahi, Jamaludin.

Baca Juga: DPR RI Janji Perjuangkan Nasib 1.044 Guru Honorer di Kepri Jadi PPPK

Ia menjelaskan, usulan formasi tersebut sudah berdasarkan Analisis Jabatan dan Analisis Beban Kerja (Anjab-ABK) yang disesuaikan dengan kebutuhan pegawai. Sesuai intruksi pemerintah pusat, usulan lebih banyak untuk kebutuhan P3K khusus guru.

"Sisanya baru CPNS. Untuk P3K memang untuk mengakomodir honorer," ujarnya.

Kontributor: Ferry Bangkit

Load More