Scroll untuk membaca artikel
Suhardiman
Sabtu, 06 Maret 2021 | 15:13 WIB
Wisatawan Tengah Menikmati Pemandian Mata Air Telaga Cisaladah. [Suara.com/Ferrye Bangkit Bangun]

SuaraJabar.id - Akhir pekan telah tiba. Waktunya untuk melepas penat dengan berlibur ke objek wisata yang menyegarkan mata dan pikiran Anda.

Salah satu objek wisata yang nampaknya cocok adalah mata air Cisaladah atau Telaga Cisaladah di Kampung Ciparang, Desa Ganjarsari, Kecamatan Cikalong Wetan, Kabupaten Bandung Barat (KBB).

Kolam pemandian yang ada di kaki Gunung Burangrang. Meski kolamnya berada di pelosok kampung dikeliling perbukitan, namun pesonanya tak bisa dikesampingkan.

Airnya jernih dan tampak berwarna biru kehijauan. Udaranya masih bersih, cocok untuk menyegarkan pikiran dan mengembalikan kondisi tubuh yang lelah dan tegang sehabis perjalanan.

Baca Juga: Dapat Bocoran dari Staf KSP, Moeldoko Punya Niat Jadi Capres 2024

Herman, pengelola wisata Telaga Cisaladah mengatakan, kolam pemandian alami itu sudah ada sejak tahun 1987. Dulunya hanya berupa aliran mata air yang keluar dari celah hamparan batu. Namun jumlahnya bukan satu atau dua, melainkan ratusan.

"Jadi dari tahun 1987 baru dibikin kolam seperti ini. Karena dulu itu hanya aliran seperti sungai kecil saja," ujar Herman kepada Suara.com, Sabtu (6/3/2021).

Warga kemudian membuat dinding agar airnya tertampung namun tetap dialirkan ke sungai dan air terjun mini di bagian bawahnya sehingga bisa mengairi kebun-kebun warga di sisi lain bukit yang mengelilingi Telaga Cisaladah.

"Di pinggirnya juga ada kebun-kebun warga. Karena berpotensi jadi tempat wisata, makanya sama warga dibikin seperti kolam ini," ujar Herman.

Nama Telaga Cisaladah sendiri diambil dari sayuran selada air, yang dulu banyak ditanam di pinggir aliran mata air Telaga Cisaladah. Seiring berjalannya waktu, tak lagi banyak warga yang menanam sayuran yang kerap dijadikan lalap oleh warga setempat.

Baca Juga: Dukung Bupati Rusma, Belasan Ribu Warga Teken Petisi Selamatkan Pessel

Kunjungan wisatawan lokal baru mulai ramai di tahun 2010-an. Sebab dulu telaga tersebut hanya berfungsi sebagai tempat mandi warga setempat. Kalaupun ada pengunjung, pun hanya dari pemuda-pemuda kampung sebelah.

Telaga Cisaladah memiliki air yang sangat jernih. Tanpa alas keramik, di dasar kolam ditumbuhi semacam rumput yang bisa tumbuh di dalam air.

Ada juga bebatuan yang sudah terendam sejak dulu sehingga agak licik saat dipijak. Ada juga belasan ekor ikan mas beragam ukuran yang sengaja dipelihara warga.

Kedalaman telaga tersebut tak sama. Di beberapa sisi hanya berkisar 1 sampai 1,5 meter. Namun di bagian lain ada yang kedalamannya mencapai 2 hingga 3 meter.

Untuk fasilitas, pengelola menyediakan warung untuk membeli makanan dan minuman. Selain itu, terdapat tempat parkir roda dua, saung untuk istirahat, toilet, dan tempat ganti pakaian namun agak tidak terawat.

Lantaran lokasinya yang tersembunyi, butuh perjuangan yang tak sedikit demi mencapai Telaga Cisaladah. Menggunakan motor menjadi pilihan paling tepat, meskipun harus melalui jalan di tengan hutan yang berbatu dan cukup licin.

Akses pertama bisa melalui Cikalongwetan atau Padalarang mengambil jalur ke Cisomang. Lalu melanjutkan ke arah Tengek menuju Ganjarsari hingga Cireundeu. Dari situ, bisa menanyakan pada warga untuk mencapai Telaga Cisaladah.

Jika dari Bandung bisa masuk lewat Jalan Sersan Bajuri menuju Parongpong. Kemudian ke Barukayi, Pasirlangu hingga ke Pangheotan.

Lewat Lembang Dano ke arah Jalan Lapangan, sebelum masuk Bukit Senyum ambil belokan ke Jalan Cangkore menuju Telaga Cisaladah.

Kontributor : Ferrye Bangkit Rizki

Load More