SuaraJabar.id - Melonjaknya harga cabai rawit seharusnya menjadi berkah bagi petani. Namun malah sebaliknya. Selain buntung, mereka juga was-was lantaran tanaman cabai rawit mereka kini malah kerap disasar maling.
Seperti yang dialami para petani cabai rawit Desa Pasirhalang, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat (KBB). Mereka mengaku mengalami kejadian tak mengenakan di tengah tingginya harga cabai rawit merah.
"Sebetulnya kalau untuk petani kalau panennya bagus mah harusnya untung. Tapi kan sekarang kendalanya hama, cuaca ekstrim, terus ada aja yang nyuri cabai," ungkap Dedi (37) salah seorang petani kepada Suara.com, Rabu (10/3/2021).
Seperti diketahui, harga cabai rawit merah saat ini sedang pedas-pedasnya. Harganya di tingkat pasar tradisional rata-rata mencapai Rp 120 ribu per kilogram. Sedangkan dari tingkat petani rata-rata Rp 80-90 ribu per kilogram.
Baca Juga: Harga Cabai Mahal, Yuk Tanam Sendiri di Rumah
Dedi mengungkapkan, tingginya harga cabai rawit merah dikarenakan hasil panen saat ini tidak memuaskan. Penyebabnya karena serangan hama dan faktor cuaca, sehingga distribusi ke pasaran sangat kurang.
Petani semakin tidak beruntung ketika hendak panen tenyata tanaman cabai mereka kerap menjadi sasaran maling. Menurutnya, kejadian tersebut bukan hanya terjadi di kebun yang digarapnya saja.
"Kejadiannya sering. Misalnya besoknya kan mau dipanen, suka keduluan ada yang nyuri. Otomatis hasil panennya kan berkurang lagi," ujar Dedi.
Petani lainnya Rudi Juhendi (54) mengaku cukup sering kemalingan cabai yang ditanamnya di lahan pribadi seluas 3 ribu meter persegi.
"Sejak pertama harga cabai rawit merah mulai mahal langsung sering kemalingan," ucapnya.
Baca Juga: Makin Pedas! Harga Cabai Rawit Merah Tembus Rp125 Ribu per Kg
Total Rudi memiliki sekitar 4000 batang pohon cabai yang ditanam secara tumpangsari dengan tanaman lainnya. Dirinya mengaku biasa kehilangan cabai rawit merah antara 3 sampai 5 kilogram.
"Sekitar 3 sampai 5 kilogram bisa hilangnya. Ya kebanyakan hanya dipetik cabainya saja. Biasanya subuh kejadiannya, karena sempat dijaga malam hari itu enggak ada," kata Rudi.
Sementara sekali panen ia bisa mendapatkan cabai rawit hingga 50 kilogram. Namun saat ini kondisinya tengah memburuk karena hama dan cuaca ekstrem. Akhirnya dari ribuan pohon ia hanya mampu mendapatkan 7 kilogram dengan masa panen seminggu sekali.
Rudi menyebut tak mengetahui siapa pelaku yang mencuri cabai rawit miliknya. Namun menurutnya aksi tersebut tak mungkin dilakukan oleh orang jauh.
"Mungkin orang dekat juga. Karena kalau siang atau sore itu kan suka ada jalan di dekat kebun, nah pas ditanya dia bilang lagi cari cacing. Mungkin sebetulnya memantau dulu," bebernya.
Dirinya mengaku tak bakal berbuat banyak untuk menghentikan aksi pencurian tersebut. Sebab jika menyuruh anak buahnya berjaga, maka perlu mengeluarkan biaya tambahan.
"Ya kalau hilangnya segitu didiamkan saja paling, karena kan perlu biaya lagi kalau harus dijaga setiap malam. Mungkin nanti baru akan dijaga menjelang panen brokoli merah," pungkasnya.
Kontributor : Ferrye Bangkit Rizki
Berita Terkait
-
Manfaat Makanan Pedas buat Kesehatan, Prabowo Saran Kurangi Makan Saat Harga Cabai Naik
-
Anggota Komisi IV DPR Rajiv Minta Harga Bahan Pokok Stabil Jelang Lebaran
-
Rekam Jejak Riza Nasrul Falah, Ketua Bawaslu Bandung Barat Ngaku Khilaf Diciduk Pesta Sabu: Awalnya Mau Beli Galon!
-
1 Ramadan dan Lonjakan Harga Cabai Rawit Merah
-
Harga Cabai Merah di Denpasar Melejit Capai Rp 110 Ribu Per Kilogram
Terpopuler
- Pemilik Chery J6 Keluhkan Kualitas Mobil Baru dari China
- Profil dan Aset Murdaya Poo, Pemilik Pondok Indah Mall dengan Kekayaan Triliunan
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
- Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
- Jualan Sepi usai Mualaf, Ruben Onsu Disarankan Minta Tolong ke Sarwendah
Pilihan
-
Bodycharge Mematikan Jadi Senjata Rahasia Timnas U-17 di Tangan Nova Arianto
-
Kami Bisa Kalah Lebih Banyak: Bellingham Ungkap Dominasi Arsenal atas Real Madrid
-
Zulkifli Hasan Temui Jokowi di Solo, Akui Ada Pembicaraan Soal Ekonomi Nasional
-
Trump Singgung Toyota Terlalu Nyaman Jualan Mobil di Amerika
-
APBN Kian Tekor, Prabowo Tarik Utang Baru Rp 250 Triliun
Terkini
-
Modal Semangat dan Keberanian, Suryani Buktikan Perempuan Bisa Naik Kelas
-
Lucky Hakim Liburan ke Jepang Tuai Kritik, Dedi Mulyadi Sentil Soal Etika Pejabat!
-
Cari Titik Temu, Bupati Bogor Ajak Duduk Bersama Bahas Isu Viral Kades Minta THR
-
BRI Terapkan Prinsip ESG untuk Wujudkan Pertumbuhan Ekonomi yang Bertanggung Jawab
-
BRI Berikan Tips Keamanan Digital: Waspada Kejahatan Siber Saat Idulfitri 1446 H