Scroll untuk membaca artikel
Suhardiman
Sabtu, 13 Maret 2021 | 11:50 WIB
Sobana (60) tengah mengukus ikan pindang. [Suara.com/Ferrye Bangkit Rizki]

Warga Kampung Awilarangan bertekad, usaha turun temurun itu akan dipertahankan. Mereka turut melibatkan keluarganya, termasuk anak-anaknya yang secara tidak langsung diajarkan untuk membuat ikan pindang.

Salah satunya Anisa Andaresa. Dara berusia 17 tahun itu mengaku sejak lulus SMA langsung membantu orang tuanya untuk membuat ikan pindang.

Tanpa rasa malu, ia dengan luwesnya melakukan berbagai tahapan hingga ikan pindang matang dan bisa dijual.

"Pas lulus sekolah langsung bantuin orang tua, gak nyoba nyari kerja lagi," ujarnya.

Baca Juga: Kubu Moeldoko akan Laporkan Andi Mallarangeng ke Polda Metro Hari Ini

Ketua RW 08, Desa Mekarmutki, Iwan Awaludin mengatakan, usaha sentra pembuatan ikan pindang di wilayahnya sudah ada sejak tahun 1970-an. Hingga saat ini tercatat ada sekitar 200 warganya menggeluti usaha pembuatan pindang.

"Yang dagang sekarang memang penerus semua. Ada sekitar 200 pedagang," terangnya.

Saat ini para pedagang tengah menghadapi kendala dimana harga ikan di Pasar Induk Caringin tengah naik. Seperti ikan mas yang biasanya dibawah Rp 20 ribu per kilogram, kini naik menjadi Rp 28 ribu.

"Harapannya ya pemerintah bisa mencarikan solusi, soalnya kalau harganya mahal terus jadi susah laku," tukasnya.

Kontributor : Ferrye Bangkit Rizki

Baca Juga: Lamaran Diserahkan ke Aurel, Konsep Akad Nikah Dipegang Atta Halilintar

Load More