SuaraJabar.id - Okupansi hotel di sejumlah wilayah di Jawa Barat mengalami kenaikan yang signifikan pada libur panjang 28 Maret hingga 3 April 2021.
Sejumlah wilayah di Jawa Barat yang hotelnya mengalami peningkatan okupansi secara signifikan itu di antaranya adalah Cirebon dan Kota Bandung.
"Kami memastikan semua hotel sudah menerapkan protokol kesehatan ketat saat libur panjang kemarin," kata Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Jawa Barat Dedi Taufik, Selasa (6/3/2021).
Berdasarkan data Disparbud Jabar di Kota Bandung mayoritas okupansi hotel berada di angka 45,82 persen kemudian di Kota Depok 44,73 persen, Kabupaten Purwakarta rata-rata di angka 57 persen.
Kemudian di Kabupaten Bandung mayoritas okupansi hotelnya pada periode yang sama sebanyak 40,9 persen, di Kabupaten Indramayu Indramayu cukup signifikan pada 29 Maret yakni 91,42 persen.
Sementara di Kota Cirebon pada 2 April tercatat 91,66 persen dan pada 3 April 84,87 persen. Kemudian di Kabupaten Subang okupansi rata-rata di angka 39 persen.
Dedi Taufik mengatakan catatan ini menjadi indikator perbaikan kinerja bisnis sektor hotel setelah terpuruk pada tahun 2020 dihantam pandemi Covid-19.
"Walau pun belum normal kinerja bisnis industri hotel, catatan ini sangat baik karena ada pertumbuhan saat libur panjang," kata dia.
Pihaknya memastikan pelaku industri hotel sudah banyak yang menjalankan protokol kesehatan secara ketat. Hal ini seiring dengan basis Cleanliness, Health, Safety dan Environment Sustainability (CHSE) yang diberlakukan di industri pariwisata.
Baca Juga: Alhamdulillah, Warga Jabar Bisa Tarawihan di Masjid dengan Syarat Ini
Oleh karena itu pihaknya berharap catatan ini bisa menambah optimistis para pelaku industri hotel, termasuk pariwisata. Apalagi Jawa Barat merupakan lintasan dan tujuan para wisatawan.
"Tentunya harus optimistis, yang penting saya sudah bikin SOP, ada 3M, CHSE, divaksin, Antigen, dan aman. Sehingga apabila nanti yang berwisata ke Jabar sudah siap," kata Dedi.
Lebih lanjut ia mengatakan dengan program vaksinasi nasional yang menjangkau berbagai lapisan masyarakat termasuk pelaku usaha pariwisata maka hal itu akan semakin meningkatkan keamanan dan kepercayaan masyarakat untuk berkunjung ke destinasi wisata.
Berita Terkait
-
Antrean Panjang di Stasiun, Kenapa Kereta Api Selalu Jadi Primadona di Periode Libur Panjang?
-
Makan Bergizi Gratis Jadi Andalan Tekan Stunting di Tamansari Bogor
-
PLN Resmikan SPKLU Center ke-6 di Jawa Barat, Siap Hadapi Lonjakan Pengguna EV Saat Nataru
-
Program Makan Bergizi Gratis Jangkau 50,3 Juta Penerima di Seluruh Indonesia
-
Farhan Minta Warga Tak Terprovokasi Ujaran Kebencian Resbob, Polda Jabar Mulai Profiling Akun Pelaku
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Kehabisan Gas dan Bahan Baku, Dapur MBG Aceh Bertahan dengan Menu Lokal
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
Terkini
-
RUPSLB, Ini Susunan Dewan Komisaris dan Direksi BRI
-
Gara-Gara Lisa Mariana? Kuasa Hukum Atalia Jawab Ini di Sidang Cerai Ridwan Kamil
-
Kinerja Keuangan Solid, BRI Bagikan Dividen Interim Tahun Buku 2025
-
Gugatan Cerai Atalia Praratya Masuki Sidang Perdana, Begini Pesan untuk Ridwan Kamil
-
Program BRI Peduli Komitmen Salurkan Bantuan ke Lebih dari 40 Lokasi Bencana