Scroll untuk membaca artikel
Ari Syahril Ramadhan
Senin, 12 April 2021 | 15:12 WIB
Penjual bunga musiman di sebuah pemakaman umum di Kota Cimahi memanfaatkan momentum tradisi ziarah kubur jelang Ramadan. [Suara.com/Ferrye Bangkit Rizki]

SuaraJabar.id - Mimin (45) sengaja jauh-jauh datang dari Gununghalu, Kabupaten Bandung Barat (KBB) ke Kota Cimahi untuk mencari rezeki tambahan dengan menjadi penjual bunga musiman.

Tradisi nyekar atau ziarah ke makam menjadi momen musiman yang Mimin manfaatkan untuk mendapatkan cuan lebih jelang bulan suci Ramadan 1442 Hijriah.

Ia berjualan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Muslim Cipageran, Jalan Kolonel Masturi, Kota Cimahi. Sudah sepekan lamanya Mimin menjajakan bunga di sana.

Jika besok ditetapkan sebagai tanggal 1 Ramadan, hari ini merupakan hari terakhir Mimin berjualan.

Baca Juga: Pasang Pelacak hingga Dilarang Cuti, Ini Cara Pemkot Cimahi Cegah ASN Mudik

"Sudah seminggu jualan bunga di sini," ucap Mimin kepada Suara.com, Senin (12/4/2021).

Mimin tersenyum setiap ada peziarah yang datang ke TPU Muslim Cipageran.
Tanpa ragu ia menawari peziarah itu bunga-bunga yang jualnya. Selain itu, Mimin juga menjajakan air botolan untuk prosesi nyekar

Senyumnya semakin lebar ketika peziarah mau membeli bunganya.

"Yang jualan kan ada beberapa, kalau ada yang beli ke saya alhamdulillah. Jadi saling berbagi rezeki aja," tutur Mimin.

Pengorbanan Mimin jauh-jauh dari Gununghalu ke Kota Cimahi tak percuma. Sebab, penjualannya selama sepekan ini cukup memuaskan. Ia bisa memperoleh sekitar Rp 1 juta per hari. Bahkan kadang lebih.

Baca Juga: Bruk! Warga yang Tengah Asyik Makan Pun Lari Berhamburan

Puncaknya terjadi dalam tiga hari terakhir, di mana banyak peziarah yang nyekar ke TPU Muslim Cipageran. Kondisi tersebut tentunya sangat disyukuri para penjual bunga musiman seperti Mimin.

"Alhamdulillah laris jualannya, apalagi tiga hari kemarin. Saya di sini nginep di rumah sodara, besok pulang lagi ke Gununghalu," ujar Mimin.

Ada berbagai macam bunga yang dijual Mimim, Seperti bunga pasar, kembang ros, kembang terasi hingga kembang koneng. Ia menjualnya Rp 10 ribu per kantung besar dan Rp 5 ribu per kantung ukuran kecil.

"Kalau pertangkai ada yang dapat Rp 5 ribu 3 batang ada yang dapat 4," terangnya.

Berkah tradisi nyekar juga dirasakan Ani (60). Sejak menjajakan bunga sepekan lalu, penjualannya cukup meningkat dalam tiga hari terakhir dimana peziarah yang datang ke TPS Muslim Cipageran cukup banyak.

"Puncaknya dari hari Jumat. Alhamdulillah sehari dapat Rp 500 ribu mah," tuturnya.

Kontributor : Ferrye Bangkit Rizki

Load More