Scroll untuk membaca artikel
Ari Syahril Ramadhan
Rabu, 21 April 2021 | 12:50 WIB
Kapolresta Cirebon Kombes Pol M Syahduddi saat menginterogasi tersangka. (ANTARA/HO Humas Polresta Cirebon

SuaraJabar.id - Seorang mucikari berinisial GMI (20) terancam hukuman berat usai praktik prostitusi online berkedok pijat plus-plus yang ia lakoni berhasil dibongkar Satreskrim Polresta Cirebon.

Kapolresta Cirebon Kombes Pol M Syahduddi mengatakan, mucikari ini ijerat Pasal 21 jo Pasal 45 UU ITE dan atau Pasal 296 KUHP dan Pasal 506 KUHP.

"Dengan ancaman hukuman maksimal enam tahun penjara serta denda paling banyak Rp1 miliar," ujar Syahduddi, Selasa (20/4/2021).

Sebelumnya diberitakan, polisi mengungkap kasus prostitusi daring melalui media sosial, dengan modus operandi sebagai pijat plus-plus, dan berhasil menangkap seorang muncikarinya.

Baca Juga: Tips Minum Kopi yang Aman Selama Bulan Puasa ala JumpStart Coffee

"Satu kasus prostitusi daring berhasil kami ungkap saat operasi penyakit masyarakat," kata Kapolresta Cirebon.

Menurutnya, kasus prostitusi daring yang diungkap itu berkedok pijat plus-plus, dengan tersangka yang ditangkap berinisial GMI (20), warga Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Cirebon.

Adapun modus operandi praktik prostitusi daring yang dilakukan tersangka adalah membuat akun di media sosial dengan memakai nama dan foto perempuan.

Bahkan, tersangka juga membuat status yang menawarkan jasa pijat plus-plus selama 1,5 jam dengan tarif Rp 250 ribu. Saat ada yang memesan, tersangka akan menjemput rekannya kemudian mengantarnya ke tempat yang telah dijanjikan untuk melayani konsumen.

"GMI berperan sebagai muncikari yang menyediakan jasa pijat plus-plus. Kami mendapat informasi adanya praktik prostitusi daring dan langsung dilakukan penangkapan terhadap tersangka," ujarnya pula.

Baca Juga: Ibadah Jadi Lebih Lancar, Ini 5 Aplikasi Wajib Download di Bulan Puasa

Syahduddi mengatakan, sejumlah barang bukti juga turut disita jajarannya dari tangan tersangka, di antaranya, telepon genggam, alat kontrasepsi, seprai, pelumas memijat, uang tunai Rp 1 juta, dan lainnya. [Antara]

Load More