SuaraJabar.id - Sosok Iwan Setiawan (52) warga Desa Tanimulya, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat (KBB) mungkin tidak diketahui banyak orang. Namun bagi puluhan mantan narapidana atau napi teroris, sosoknya sangatlah istimewa.
Iwan menjadi salah satu Pekerja Sosial (Peksos) yang membawa 37 mantan teroris kembali dari "ketersesatan" untuk bertaubat.
Cerita nyata itu dikisahkan langsung Iwan ketika disambangi Suara.com pada Rabu (21/4/2021) di kediamannya. Ia sudah lekat dengan kegiatan sosial sejak tahun 1990.
Singkat cerita, tahun 2016 pria senja itupun membuat Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS) Yayasan Batas Cakrawala. Latar belakangnya, ia prihatin banyak mantan Napi setelah keluar penjara malah terjerumus ke lubang yang sama.
"Saya berpikir, ya sudah bikin yayasan tapi basisnya masyarakat. Jadi kita meneruskan setelah mereka rehab, kita rawat jalan," ujar Iwan.
Tugas berat pun kemudian datang untuk Iwan dan kawan-kawan. Tahun 2017 ia ditugasi untuk membina 37 mantan Napi teroris oleh Kementerian Sosial (Kemensos). Dua di antaranya merupakan mantan pengikut ISIS.
Iwan harus meyakinkan puluhan mantan teroris itu agar kembali mencintai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Hal yang paling dibenci para teroris berdasarkan pengakuan yang didapat Iwan.
Berbekal pengalaman, Iwan pun mengenedapkan pendekatan secara kekeluargaan kepada mereka agar tumbuh kembali kepercayaan dirinya. Kemudian terpenting adalah menghapus stigma buruk mereka.
"Alasan mereka jadi teroris itu kebanyakan memang anti NKRI, doktrinnya seperti itu. Makannya kita ubah paradigma mereka," ujar Iwan.
Baca Juga: Tertipu BLT UMKM, Perhiasan Neneng Senilai Puluhan Juta Raib
Untuk melawan stigma buruk dan bisa diterima masyarakat, mereka juga diberikan berbagai pelatihan keterampilan sesuai keinginan mereka. Namun tetap diarahkan oleh para pendamping.
Tujuannya, ketika mereka kembali masyarakat, sudah memiliki kemampuan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Usaha Iwan dan kawan-kawan tak sia-sia. Semua mantan terosis kini kembali cinta NKRI.
Kini, mereka sudah kembali ke keluarga dan masyarakat umum dengan menggeluti berbagai usaha. Seperti berdagang baju muslim, peci, kitab hingga membuka praktik bekam.
"Alhamdulillah napi teroris ini gak kembali lagi. Artinya, program untuk mereka bejalan baik," kata Iwan.
Tugas mendampingi Napi bagi Iwan dan kawan-kawan tak berhenti untuk mantan teroris. Ia kemudian ditugasi lagi mendampingi puluhan Napi umum, dari berbagai latar belakang.
Kali harus mengurus Napi umum ini diakui Iwan tugasnya lebih berat. Sebab rata-rata dari mereka minim mendapat pendidikan, sehingga lebih mudah kembali terjerumus untuk berbuat kejahatan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Gebrak Meja Polemik Royalti, Menkumham Perintahkan Audit Total LMKN dan LMK!
- Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Pemain Keturunan Jawa Rp 347,63 Miliar Diincar AC Milan
- Detik-Detik Pengumuman Hasil Tes DNA: Ridwan Kamil Siap Terima Takdir, Lisa Mariana Tetap Yakin
- Kasih Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Ryan Flamingo Kadung Janji dengan Ibunda
- Makna Kebaya Hitam dan Batik Slobog yang Dipakai Cucu Bung Hatta, Sindir Penguasa di Istana Negara?
Pilihan
-
7 Rekomendasi HP Gaming Rp 2 Jutaan RAM 8 GB Terbaru Agustus 2025, Murah Performa Lancar
-
Neraca Pembayaran RI Minus Rp109 Triliun, Biang Keroknya Defisit Transaksi Berjalan
-
Kak Ros dan Realita Pahit Generasi Sandwich
-
Immanuel Ebenezer: Saya Lebih Baik Kehilangan Jabatan
-
Emas Antam Menggila, Harga Naik Kembali ke Rp 1,9 Juta per Gram
Terkini
-
IHR-Merdeka Cup 2025, Penonton Bakal Nikmati Kejuaraan Berkuda di Track Tepi Pantai Pangandaran
-
Dari Kurir Jadi Juragan! Dua Warga Bandung Raup Omzet Ratusan Juta
-
KRL Lumpuh Total Dihantam Gempa Bekasi: 5 Fakta Menegangkan di Balik Normalisasi Cepat
-
Cerita di Balik Layar Pemulihan KRL Usai Gempa Bekasi: Hujan Deras Tak Hentikan Kami
-
Warisan Proyek Mangkrak di Meja Dedi Mulyadi, Sanggupkah Akhiri Kutukan 10 Tahun TPPAS Lulut Nambo?