Scroll untuk membaca artikel
Ari Syahril Ramadhan
Kamis, 22 April 2021 | 13:38 WIB
ILUSTRASI. Pedagang berjualan daging sapi di Los Daging Pasar Ciroyom, Bandung, Jawa Barat, Jumat (22/1/2021).ANTARA FOTO/Novrian Arbi

SuaraJabar.id - Emak-emak di Kabupaten Ciamis mengeluhkan harga daging sapi yang mulai merangkak naik. Padahal para ibu rumah tangga berharap harga daging sapi stabil selama bulan Ramadhan hingga Lebaran nanti.

Kenaikan harga daging sapi di Ciamis salah satunya terpantau di Pasar Tradisional Galuh Kawali. Harga daging sapi di pasar ini terpantau naik sekitar Rp 10 ribu per kilogram.

Harga daging sapi di Pasar Tradisional Galuh Kawali, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Rabu (21/4/2021), mulai merangkak naik.

“Sebelumnya atau awal bulan suci Ramadan, harganya kisaran antara Rp 110.000-120.000 per kilogramnya,” ungkap seorang pembeli bernama Isah, Rabu (21/4/2021).

Baca Juga: Polisi Cari Emak-emak Santuy Masuk Jalan Tol Naik Motor

Lanjut Isah, saat ini harga daging tersebut naik Rp 10 ribu per kilogramnya.

“Jadi saat menjadi 130.000 per kilogramnya,” imbuhnya.

Menurutnya, dengan kenaikan harga daging sapi tersebut, otomatis para pembeli mengeluh, terutama ibu rumah tangga.

“Sebagai konsumen, saya berharap harga daging tetap stabil selama bulan puasa, bahkan sampai lebaran Idul Fitri,” harapnya.

Kebutuhan daging sapi akan mengalami peningkatan pada setiap momentum bulan puasa dan Idul fitri.

Baca Juga: Emak-emak Beraksi, Serbu dan Bakar 2 Mesin Judi di Langkat

Adapun penyebab kenaikan harga daging sapi selain banyaknya permintaan, juga mungkin karena imbas dari mahalnya harga sapi di Australia. Hal tersebut, karena kebijakan regenerasi populasi sapi, setelah terjadinya kebakaran hutan pada tahun 2019 lalu.

Terlebih, setiap momentum bulan puasa dan lebaran, harga harga lainnya pun sering mengalami kenaikan.

“Mudah-mudahan saja, harga daging tetap stabil. Sehingga bisa terjangkau oleh seluruh masyarakat,” pungkas Isah.

Load More