SuaraJabar.id - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan terus berupaya melakukan pencegahan kebakaran hutan dan lahan atau Karhutla sesuai Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2020 tentang Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan.
Kasubdit Kemitraan dan Masyarakat Peduli Api, Direktorat Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan, Kementerian Lingkungan Hidup Purwantio menyebut salah satu cara pencegahan karhutla yakni melalui patroli pengecekan dedaunan Pohon Pinus dan tanaman yang sudah mulai mengering.
"Di sini kan dominannya pinus ya, pinus itu kebetulan di tahun 2019 pernah terjadi kebakaran. Pinus ini sudah mulai mengering nah itu yang akan dikhawatirkan apabila tidak sering-sering dipantau bila terjadi musim kering yang tinggi, terus ada yang memicu misalnya api," kata Purwantio saat Patroli pencegahan Karhutla Tim MPA Paralegal Bantaragung di kawasan Taman Nasional Gunung Ciremai, Bantaragung, Majalengka, Jawa Barat, Kamis (22/4/2021).
Purwantio mengatakan kebakaran dipicu karena bersumber dari unsur manusia yang membakar sampah dedaunan kering. Sehingga peran MPA Paralegal dibutuhkan untuk mengawasi akitivitas masyarakat di kawasan konservasi.
"Tapi pasti sumbernya dari manusia. Maka disitu sangat dijaga banget termasuk serasah-serasah tanaman yang ada di sini itu juga sangat memungkinkan terjadinya kebakaran tapi dari unsur manusia," ucap dia.
Peran MPA Paralegal kata Purwantio juga bertugas untuk mengedukasi masyakarat agar tidak menggunakan api di kawasan konservasi.
"Peranan MPA lah disini mengawasi para pelancong yang masuk ke dalam kita instruksikan menikmati swafoto menikmati alam dan sebaiknya seingga bisa ditemani dan diingatkan di pintu masuk," tuturnya.
"Masyarakar harus diberi pengertian karena di dalam kawasan konservasi sangat dilarang sebetulnya mengambil hal-hal tumbuhan-tumbuhan di dalam kawasan konservasi," sambungnya.
Purwantio menambahkan bahwa kawasan Taman Nasional Gunung Ciremai tersebut belum terbuka untuk umum dan hanya boleh didatangi para warga sekitar wilayah.
Baca Juga: Cegah Karhutla, KLHK Gelar Patroli di Taman Nasional Gunung Ciremai
"Belum buka. Kebetulan pas pandemi ini juga untuk wisatawan yang masuk dilarang sama sekali. Ada juga yang satu dua tetapi itu diawasi," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Bukan Jawa Barat, Ini Bintang Baru Ekonomi Indonesia: Pertumbuhannya Capai 5,84 Persen
-
Kejati: Penyidikan Tunjangan Perumahan DPRD Bekasi Berjalan
-
Dedi Mulyadi Pilih Habiskan Dana Bencana, Kritik Purbaya?
-
Mandatalam Earth Run 2025: Olahraga, Konservasi, dan Kolaborasi Hijau untuk Selamatkan Bumi
-
Buruan Sikat! Saldo DANA Kaget Rp299 Ribu Menanti Lewat 4 Link Eksklusif, Jangan Sampai Ketinggalan