SuaraJabar.id - Berkah lebaran sangat dirasakan Yuliawati (44), salah seorang pengusaha kuliner di Kota Cimahi, Jawa Barat. Tahun ini, ia mendulang omzet hingga Rp 250 juta dari hasil penjualan kue khas lebaran.
Di tengah pandemi Covid-19 dan diikuti dengan larangan mudik, sebanyak 2.500 toples berbagai jenis kue kering khas Idul Fitri buatan Yuliawati tetap bisa dinikmati masyarakat di berbagai daerah di Indonesia.
"Alhamdulillah laku 2.500 toples. Kalau omzet sekitar Rp 250 juta," terang Yuliawati kepada Suara.com, Minggu (16/5/2021).
Meski melenceng dari target yakni 3 ribu toples, penjualan dan omzet yang didapat Yuliawati dengan brand "Dapur Bunda Yoel's" itu meningkat dibandingkan lebaran tahun lalu. Lebaran tahun lalu "Nyonya Kue Cimahi" itu hanya meraup Rp 200 juta.
Baca Juga: Menunggang Motor, Kapolda Jabar Patroli Keliling Bandung Raya
Ada sekitar 30 jenis kue kering yang dibuat Yuliawati bersama pekerjanya. Seperti nastar, keju, putri salju, florentino hingga otelo. Harga terendah yang ia tawarkan berkisar Rp 85-135 ribu per toples dengan ukuran 500 gram. Sementara untuk parcel Rp 200-650 ribu.
Dengan puluhan jenis kue dan harga tersebut, konsumen Yuliawati datang dari berbagai daerah. Seperti Aceh dan Yogyakarta yang memesan secara online. "Paling laris nastar sama keju," ucapnya.
Lebaran sudah usai, Yuliawati pun kembali fokus pada inovasi kuliner lainnya yang memang biasa dikonsumsi sehari-hari. Seperti kue kotak dan katering untuk berbagai kegiatan.
Kemudian berbagai kue khusus untuk perayaan ulang tahun. Ada juga camilan sehari-hari seperti batagor kemasan, bakso malang instan, brownis dan kue-kue lainnya.
Dari kue-ke non klasik tersebut, omzet yang didapat setiap bulannya masih tergolong fantastis.
Baca Juga: Ridwan Kamil Larang Warga Jabar Takbir Keliling
Yuli bisa memperoleh hingga Rp 150 juta per bulannya.
"Pas pandemi memang ada penurunan. Tapi tetap masih ada yang pesen setiap harinya," tuturnya.
Usaha kuliner itu dirintis pertama kali tahun 2003 di Jalan Usman Dhomiri, Kota Cimahi. Yuliawati urus sendiri, dari mulai produksi, packaging hingga mengantar pesanan.
"Awal merintis itu coba-coba bikin, terus ditawarkan ada yang pesen 100 toples kue kering," ujar Yuli.
Mulanya ia memang menyasar pesanan lebaran sehingga coba-coba membuat berbagai jenis kering. Seiring pergantian tahun, ternyata usaha kulinernya tumbuh positif.
Setiap bulan puasa, pesanan kue keringnya mencapai 3 ribu toples. Yuliawati semakin kewalahan sehingga akhirnya memutuskan untuk mencari pegawai. Sebab, bukan hanya kuantitas yang ia kejar, tapi kualitas.
"Tahun kedua aja itu pesanan 1 ribu toples. Waktu itu pemasarannya door to door, dari kantor ke kantor karena Medsos kan belum kaya sekarang," tukas Yuliawati.
Kontributor : Ferrye Bangkit Rizki
Terpopuler
- Dedi Mulyadi Syok, Bapak 11 Anak dengan Hidup Pas-pasan Tolak KB: Kan Nggak Mesti Begitu
- JakOne Mobile Bank DKI Diserang Hacker? Ini Kata Stafsus Gubernur Jakarta
- Review Pabrik Gula: Upgrade KKN di Desa Penari yang Melebihi Ekspektasi
- Pamer Hampers Lebaran dari Letkol Teddy, Irfan Hakim Banjir Kritikan: Tolong Jaga Hati Rakyat
- Harga Tiket Pesawat Medan-Batam Nyaris Rp18 Juta Sekali Penerbangan
Pilihan
-
Baru Gabung Timnas Indonesia, Emil Audero Bongkar Rencana Masa Depan
-
Sosok Murdaya Poo, Salah Satu Orang Terkaya di Indonesia Meninggal Dunia Hari Ini
-
Prabowo Percaya Diri Lawan Tarif Trump: Tidak Perlu Ada Rasa Kuatir!
-
Magisnya Syawalan Mangkunegaran: Tradisi yang Mengumpulkan Hati Keluarga dan Masyarakat
-
PT JMTO Bantah Abu Janda Jadi Komisaris, Kementerian BUMN Bungkam
Terkini
-
Cari Titik Temu, Bupati Bogor Ajak Duduk Bersama Bahas Isu Viral Kades Minta THR
-
BRI Terapkan Prinsip ESG untuk Wujudkan Pertumbuhan Ekonomi yang Bertanggung Jawab
-
BRI Berikan Tips Keamanan Digital: Waspada Kejahatan Siber Saat Idulfitri 1446 H
-
Program BRI Menanam Grow & Green: Meningkatkan Ekosistem dan Kapasitas Masyarakat Lokal
-
Dedi Mulyadi Skakmat PTPN: Kenapa Tanah Negara Disewakan, Perkebunannya Mana?