SuaraJabar.id - Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) membuka jalur pendakian untuk umum setelah sempat ditutup pada 5-17 Mei 2021 lalu.
Pendaki kini bisa kembali menikmati jalur pendakian di Gunung Gede. Namun TNGGP meminta pendaki untuk menerapkan protokol kesehatan selama melakukan aktivitas di Gunung Gede pangrango.
“Setelah sempat tutup kemarin, hari ini berdasarkan instruksi dari pengurus pusat, jalur pendakian TNGGP sudah dapat dilakukan kembali,” ujar Humas TNGGP, Poppy Oktadiani kepada Cianjur Today-jejaring Suara.com, Selasa (18/5/2021).
Ia mengatakan, bagi para pendaki yang sempat tertunda pendakiannya, boking online TNGGP telah dibuka kembali dengan kuota sebanyak 300 orang per harinya.
Baca Juga: Warga Cianjur Buang 210 Ton Sampah Selama Liburan Idul Fitri
“Pendakian pun bisa dilakukan melalui tiga pintu masuk, yaitu melalui Gunung Putri, Cibodas, dan Salabintana. Namun tentunya prokes Covid-19 wajib diterapkan oleh semua pendaki,” paparnya.
Poppy pun mengimbau pada para pendaki untuk menjadi pendaki cerdas yaitu pendaki yang peduli diri, kawan, dan lingkungan serta patuh terhadap aturan dan menghormati petugas.
“Selain mengingatkan untuk menerapkan prokes, kami juga meminta pada para pendaki untuk tidak meninggalkan sampah di dalam kawasan TNGGP. Apalagi sampai merusak ekosistem yang ada di wilayah TNGGP,” paparnya.
Melansir Wikipedia, TNGGP diresmikan pada 1980 silam dan menjadi salah satu taman nasional tertua di Indonesia.
TNGGP pun didirikan untuk melindungi dan mengkonservasi ekosistem dan flora pegunungan yang cantik di Jawa Barat.
Baca Juga: Bupati dan Wakil Bupati Cianjur Baru Diminta Jaga Integritas
Dengan luas 24.270,80 hektare, wilayahnya terutama mencakup dua puncak Gunung Gede dan Pangrango beserta tutupan hutan pegunungan di sekelilingnya.
TNGGP pun memiliki kekayaan flora hutan pegunungan yang melimpah. Ada lebih dari 870 spesies tumbuhan berbunga, 150 spesies paku-pakuan, 200 jenis anggrek, juga jenis edelweis jawa (Anaphalis javanica) yang tumbuh melimpah di Alun-alun Suryakencana.
Edelwies pun sangat populer di kalangan pendaki gunung dan pecinta alam, sehingga dijadikan maskot taman nasional ini.
Selain itu, ada banyak juga fauna yang tinggal di TNGGP. Termasuk beberapa jenis yang terhitung langka, endemik atau terancam kepunahan, di antaranya adalah owa jawa (Hylobates moloch), lutung surili (Presbytis comata), dan elang jawa (Spizaetus bartelsi).
Berita Terkait
-
Petaka Gunung Gede Full Movie Nonton Dimana? Kisah Pendaki yang Mendapat Teror
-
Apotek Dilarang Bebas Jual Alkohol Murni
-
Rilis Bareng, Jumlah Penonton Film A Business Proposal dan Petaka Gunung Gede Beda Jauh
-
Pantangan di Gunung? Percaya atau Nggak, Mending Jangan Nantangin!
-
Film Petaka Gunung Gede: Visualnya Oke, Akting Cakep, Tapi ....
Tag
Terpopuler
- Apa Sanksi Pakai Ijazah Palsu? Razman Arif dan Firdaus Oiwobo Diduga Tak Diakui Universitas Ibnu Chaldun
- Aset Disita gegara Harvey Moeis, Doa Sandra Dewi Terkabul? 'Tuhan Ambil Semua yang Kita Punya...'
- Ragnar Oratmangoen: Saya Mau Keluar dari...
- Ragnar Oratmangoen Tak Nyaman: Saya Mau Kembali ke Belanda
- Bagaimana Nih? Alex Pastoor Cabut Sebulan Sebelum Laga Timnas Indonesia vs Australia dan Bahrain
Pilihan
-
Rusuh Persija vs Persib: Puluhan Orang Jadi Korban, 15 Jakmania, 22 Bobotoh
-
Dukungan Penuh Pemerintah, IKN Tetap Dibangun dengan Skema Alternatif
-
Perjuangan 83 Petani Kutim: Lahan Bertahun-tahun Dikelola, Kini Diklaim Pihak Lain
-
Persija vs Persib Bandung, Ridwan Kamil Dukung Siapa?
-
Jordi Amat Bongkar Dugaan Kasus Pencurian Umur: Delapan Pemain..
Terkini
-
Tips Tetap Bugar dan Sehat Selama Berpuasa Ramadan Menurut Dokter Penyakit Dalam
-
Dinkes Karawang Catat Peningkatan Kasus DBD di Awal 2025, Banyak Terjadi di Wilayah Perkotaan
-
Sopir Truk Maut Kecelakaan di Pasir Suren Sukabumi Ditetapkan Tersangka
-
Polisi Gagalkan Peredaran Sabu Senilai Rp500 Juta di Garut
-
Seluruh Korban Meninggal Kecelakaan Gerbang Tol Ciawi Berhasil Diidentifikasi