Scroll untuk membaca artikel
Ari Syahril Ramadhan
Minggu, 23 Mei 2021 | 19:01 WIB
Pemeriksaan sepeda motor dalam operasi KRYD di depan Gedung Juang 45, Selasa (18/5/2021) malam. Kegiatan tersebut sebagai respons dari aksi berandalan bermotor dan geng motor yang kerap berulah di wilayah hukum Polres Sukabumi Kota. [Sukabumiupdate.com/Istimewa]

SuaraJabar.id - Masyarakat Sukabumi tak mau kompromi dengan geng motor yang kerap membuat onar dan meresahkan mereka.

Setelah sempat membuat petisi online bubarkan geng motor di change.org, elemen masyarakat Sukabumi kini mendeklarasikan gerakan tolak geng motor.

Gerakan ini dideklarasikan oleh sejumlah elemen masyarakat, di antaranya Majelis Ulama Indonesia atau MUI, Baznas, perwakilan Ormas Islam, tokoh ulama dan Kapolres Sukabumi kota di halaman Gedung Islamic Center Kabupaten Sukabumi di Cisaat, Minggu (23/5/2021).

Ketua MUI Kabupaten Sukabumi Oman Komarudin mengatakan Geng Motor harus angkat dari Sukabumi. Kyai Oman khawatir jika tidak dibubarkan, makin banyak pelajar, pemuda di Sukabumi yang salah jalan dan bergabung dengan kelompok berandalan bermotor ini.

Baca Juga: Tiga Warga Bogor Nyaris Tewas di Pantai Selatan Sukabumi

"Kami MUI kabupaten Sukabumi sangat tidak mengharapkan kehadiran geng motor. Sangat meresahkan, terutama di kalangan anak-anak yang masih menimbang ilmu pengetahuan, karena tidak sedikit yang terbawa oleh mereka. Untuk itu kami menolak sekali dan tidak ada kompromi dengan geng motor, harus angkat dari Kabupaten Sukabumi," tegasnya.

Sedangkan Kapolres Sukabumi Kota AKBP Sumarni mengingatkan tidak akan segan-segan menindak pelaku geng motor yang meresahkan.

"Ya, keberadaan berandalan motor atau Geng Motor belakang ini kerap meresahkan masyarakat. Untuk itu jajaran aparat Polres Sukabumi Kota terus menggiatkan patroli dan operasi ke sejumlah daerah titik rawan berandalan motor di wilayah Kota Sukabumi siang bahkan malam hingga dini hari," kata AKBP Sumarni.

Hal itu dilakukan agar berbagai bentuk kriminalitas yang dilakukan oknum berandalan motor tidak kembali terjadi dan bisa secara dini diantisipasi.

"Untuk mencegah makin beringasnya pelaku Geng Motor di Sukabumi, kami akan terus intensifkan operasi dilapangan dan mengajak semua unsur masyarakat, ormas Islam, MUI untuk bekerja sama menolak keberadaan berandalan bermotor di Sukabumi," tegas AKBP Sumarni.

Baca Juga: Pekerjaan Berat Eks Geng Motor Lepaskan Stigma Pembuat Onar

Petugas di Polres dan Polsek akan patroli dan operasi rutin khususnya di zona rawan, menjelang malam dini hari dan saat weekend Sabtu dan Minggu.

"Biasanya para pelaku Geng Motor kerap berkumpul di sejumlah titik strategis untuk melakukan aksinya. Sebab itu, petugas terus diintensifkan untuk memantau setiap pergerakan mereka," papar Sumarni.

Polisi juga menyiapkan line telepon 110 agar masyarakat bisa aktif memberikan informasi.

"Kami pun sudah pasti bakal segera turun tangan dan memberikan efek jera kepada pelaku Geng Motor yang meresahkan tersebut," tandasnya.

Load More