SuaraJabar.id - Nasib nahas menimpa 37 warga Kota Banjar. Mereka mengalami gejala keracunan makanan usai menyantap hidangan di dua acara hajatan, Minggu (24/5/2021).
Sebanyak 37 warga itu mayoritas berasal dari dari Kelurahan Muktisari dan Desa Rejasari, Kota Banjar.
Berdasarkan informasi, puluhan warga menghadiri sebuah hajatan pernikahan di rumah Sukadir yang berada di lingkungan Babakan, Muktisari.
Masih di lingkungan yang sama namun beda RT, terdapat juga kegiatan hajatan khitanan di rumah Soni.
Dewi, salah seorang warga keracunan massal dari Muktisari, mengatakan, awal mulanya ia menghadiri pernikahan di lingkungannya itu dan menikmati hidangan soto beserta nasi sekitar pukul 13.00 WB.
“Saya makan soto dan nasi. Warga lainnya juga begitu,” kata Dewi.
Setelah itu, lanjutnya, ia pun menghadiri acara khitanan sekitar pukul 13.30 WIB di lokasi yang tidak jauh dari tempat sebelumnya lantaran masih satu lingkungan.
Ia mengaku menikmati kembali hidangan soto di hajatan khitanan itu.
Namun setelah ia berada di rumah, sekitar pukul 16.00 merasakan pusing dan muntah-muntah. Bahkan harus ke Puskesmas terdekat.
Baca Juga: Acara Hajatan Undang Dewi Perssik di Prambatan Lor Berbuntut Panjang
“Karena di situ terbatas, akhirnya ke rumah sakit,” pungkasnya.
Kapolsek Langensari, AKP Sarbini membenarkan 37 warga di wilayah hukumnya mengalami gejala yang sama.
Pihaknya menduga olahan makanan itu tanpa menggunakan jasa catering, sehingga menggunakan bumbu-bumbu biasa layaknya membuat soto.
Dari total 37, lanjutnya, 3 di antaranya mendapatkan perawatan di rumah sakit, 1 Puskesmas Langensari 2, RS Mitra Idaman dan lainnya di rumah masing-masing.
“Kami masih menyelidiki kasus warga keracunan massal ini dengan mengumpulkan keterangan dari para saksi terkait,” pungkasnya.
Berita Terkait
-
Keracunan Massal MBG Kembali Terjadi, Mensesneg Minta Maaf
-
MBG Kembali Racuni Ratusan Anak, Prof Zubairi Djoerban: Alarm Keras Bagi Pemerintah untuk Evaluasi!
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
2 Kasus Baru Keracunan Massal MBG Tak Masuk KLB, Publik Murka ke Pemerintah: Tunggu Mati Dulu?
-
Dari Meja Makan ke UGD: Begini Kronologi 9 Siswa di Cianjur Keracunan Massal Usai Santap Menu MBG
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Detik-detik Mencekam di Cianjur, Niat Melerai Justru Jadi Petaka
-
Kontroversi Makanan Bergizi Gratis: Tanggung Jawab Siapa Jika Ada Korban?
-
Kenapa Banyak Korban PHK di Jawa Barat? Ini Jawaban Dedi Mulyadi
-
4 Poin Tamparan Dedi Mulyadi: Lupakan Luar Negeri, Ini PR Kepala Daerah di Jabar!
-
Dedi Mulyadi ke Kepala Daerah: Urus Sampah-Jalan Rusak Dulu, Jangan Mimpi ke Luar Negeri