Scroll untuk membaca artikel
Ari Syahril Ramadhan
Minggu, 30 Mei 2021 | 13:05 WIB
Petani cabai di Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Minggu (30/5/2021). Mereka mengeluhkan jimplangnya harga jual cabai di tingkat petani dengan harga jual di pasaran. [Suara.com/Ferrye Bangkit Rizki]

SuaraJabar.id - Petani cabai di Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB) mengeluhkan harga jual yang rendah sejak beberapa bulan ini. Padahal, harga di tingkat pengecer cukup tinggi.

Salah seorang petani asal Lembang, Dani (36) menuturkan, saat ini harga jual cabai dari petani ke pengepul hanya sekitar Rp 15 ribu per kilogram.

Jauh dari harga sebelumnya yang mencapai Rp 30 ribu per kilogram.

"Sekarang harga yang sedang anjlok itu cabai merah. Dari kita ke tengkulak hanya Rp 15 ribu per kilogram," tutur Dani kepada Suara.com, Minggu (30/5/2021).

Baca Juga: Kenal Ular Sejak Balita, Dara Cantik Asal Lembang Hidup Berdampingan dengan "Rambo"

Dani menyebutkan, harga tersebut sangat jauh jika dibandingkan dengan harga di tingkat pasar Rp 50 ribu hingga Rp 60 ribu per kilogram.

Jomplangnya harga tersebut menurut Dani dikarenakan banyak spekulan yang bermain.

"Ya sebenernya karena banyak yang sudah ngambil untung, padahal dari kita (petani) itu murah, tapi dari tengkulak ke pasar itu yang bisa bikin naik harga jual di pasar," bebernya.

Dani meminta peran aktif dari pemerintah untuk turut mengendalikan harga jual cabai dari petani. Jika harga jual terlalu murah, petani akan selalu merugi padahal biaya operasional yang dikeluarkan cukup besar.

"Harga ini harus bisa dikendalikan oleh pemerintah, perlu ada pemangkasan jalur distribusi dan penjualan. Kalau seperti ini terus petani bakal rugi dan bangkrut," tegasnya.

Baca Juga: Camping Dekat Bungker dan Tepian Waduk Saguling, Siapa Berani?

Dani sendiri menggarap lahan seluas 3.000 meter persegi. Di lahan itu ia menanam berbagai jenis sayuran, seperti cabai merah lettuce. Ada juga tanaman lainnya yang ditanam secara tumpangsari.

Kontributor : Ferrye Bangkit Rizki

Load More