SuaraJabar.id - Ungkapan "tinggal skripsi" terkesan menandakan seorang mahasiswa telah dekat pada gelar sarjana. Namun pada kenyataannya, skripsi justru terkadang menjadi ujian terberat bagi seorang mahasiswa.
Tak sedikit, skripsi justru menjadi pengganjal keluusan. Di fase ini, seorang mahasiswa dituntut untuk mampu fokus mengerjakan skripsi, memiliki kesabaran dan tahan banting. Terutama jika dosen pembimbing memberikan revisi yang cukup banyak.
Dosen Program Studi Ilmu Al-Qur an dan Tafsir (Prodi IAT), Dosen Pengampu Matakuliah Metodologi Penelitian, Miski Mudin, S.Th.I., M.Ag di Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang (UIN Maliki Malang) membagikan empat tips agar mahasiswa bisa cepat menyelesaikan skripsi.
Ia menuturkan, dalam proses penyelesaian tugas akhir atau skripsi tidak lepas dari dua faktor yaitu faktor internal dan faktor eksternal.
Baca Juga: Merokok Turunkan Imunitas dan Mudah Terserang Covid-19
Dua faktor tersebut apabila dipetakan lagi, setidaknya, pertama terkait diri sendiri, meliputi pengetahuan yang sudah dimiliki, mood, kesibukan di luar urusan tugas akhir, dan sebagainya.
Kedua, terkait skripsinya, meliputi pilihan tema dan topik, proses bimbingan dan lain-lain. Ketiga, terkait lingkungan, seperti keluarga, teman, dan sejenisnya.
"Secara lebih sederhana, tugas akhir atau skripsi bisa selesai dengan relatif cepat dan tetap berkualitas dengan menggunakan empat tips khusus yang bisa ditempuh," ujarnya.
Berikut empat tips agar skripsi cepat selesai ala Miski Mudin.
1. Pilih tema dan topik yang disukai
Baca Juga: Polteknaker Buka Penerimaan Mahasiswa Baru 2021/2022, Gratis!
Banyak mahasiswa jadi ogah-ogahan menyelesaikan skripsinya karena sejak awal hanya ikut-ikutan teman. Rasa suka pada tema dan topik tertentu tak hanya akan memudahkan tapi juga dapat membuat mahasiswa tertantang untuk membaca lebih banyak literatur.
Kalau dasarnya sudah suka, mahasiswa bisa lebih semangat untuk belajar lebih. Perjuangan sekeras apa pun lebih mudah diselesaikan dan dilalui, tanpa beban.
2. Pilih tema dan topik yang mudah
Mudah dan sulit sebenarnya relatif. Mudah bagi kita, bisa sulit bagi orang lain. Tentu saja pilihannya adalah yang mudah bagi kita. Mudah dalam hal ini bukan tak penting. Apalagi hanya ala kadarnya. Mudah berarti bisa diselesaikan cepat dan tepat waktu, data-datanya melimpah, dan tak bikin kantong kering kerontang.
Terkadang, saking terobsesinya dengan topik dan tema yang sedang booming, akan membuat lupa kalau pengerjaan skripsi punya batas waktu.
Alih-alih bisa selesai cepat, yang ada justru kelimpungan di tengah jalan. Peneliti pemula sering terjebak dalam kondisi tersebut. Inginnya terlihat wow, segala hal maunya dibahas, sampai lupa bahwa skripsi yang baik adalah yang sudah diujikan dan dinyatakan selesai. Bukan yang masih di awang-awang, terutama tak sesuai dengan pengetahaun yang sudah dimiliki.
3. Manajemen waktu yang baik
Tema dan topik bisa saja sesuai dengan selera kita, mudah juga untuk diselesaikan. Tapi, kalau tak pandai-pandai mengatur waktu, sampai sepuluh purnama pun, bisa-bisa hanya ngurusin latar belakang. Manajemen waktu menjadi hal yang urgen. Peneliti perlu tahu, saat menjadi mahasiswa, seringkali kita tak hanya sebagai mahasiswa.
Jadi juru masak, pengajar Taman Pendidikan Al-Qur’an, tukang rias pengantin, dan sambilan-sambilan lainnya seringkali menjadi pilihan. Bila tak dibarengi dengan manajemen waktu yang baik, tak hanya skripsi yang bisa keteteran, jadwal mandi pun jadi tak terurus.
4. Memiliki target
Target ini ada kaitannya dengan batas waktu yang biasanya diberikan oleh program studi mahasiswa. Tanpa kecuali target menyerahkan hasil revisi skripsi biasanya dilaksanakan saat semester akhir. Artinya, saat itu beban matakuliah yang lain tak ada sama sekali. Kalaupun ada, biasanya tak banyak.
Nah, dari kondisi yang seharusnya peneliti harus bisa fokus menyelesaikan tugas akhir ini, nyatanya, kita terkadang lebih fokus pada hal-hal lain.
Ada yang lebih suka nongkrong sampai tengah malam, menghabiskan waktu berjam-jam untuk sekadar lihat-lihat harga kaos kaki terbaru di toko online kesayangan, menjelajahi mall-mall baru, dan aktivitas lain yang tak ada hubungannnya dengan tugas akhir atau skripsi.
"Tiadanya target yang jelas, membuat kita lupa antara yang prioritas dengan yang sekadar pelengkap kesenangan sesaat. Refreshing tentu saja penting asal tak menjadikan refreshingnya yang lebih penting," ucap Miski Mudin, Dosen UIN Maliki Malang.
Berita Terkait
-
Lawan atau Kawan? Cara Menjinakkan Skripsi Tanpa Terlalu Banyak Berpikir
-
Jangan Kaget, Ini 5 Fakta Jurusan Kedokteran yang Jarang Diketahui
-
5 Daftar Student Exchange Buat Tahun 2025: Syarat, Benefit dan Deadline
-
Bias Antara Keadilan dan Reputasi, Mahasiswi Lapor Dosen Cabul Dituduh Halusinasi
-
Kuliah S2 di Australia dengan Biaya Lokal, Bagaimana Caranya?
Terpopuler
- Keponakan Megawati jadi Tersangka Kasus Judol Komdigi, PDIP: Kasus Alwin Jabarti Kiemas Contoh Nyata Politisasi Hukum
- Ngaku SMA di Singapura, Cuitan Lawas Chilli Pari Sebut Gibran Cuma SMA di Solo: Itulah Fufufafa..
- Hukum Tiup Lilin Dalam Islam, Teganya Geni Faruk Langsung Padamkan Lilin Ultah saat Akan Ditiup Ameena
- Kevin Diks: Itu Adalah Ide yang Buruk...
- Sebut Jakarta Bakal Kembali Dipimpin PDIP, Rocky Gerung: Jokowi Dibuat Tak Berdaya
Pilihan
-
Setelah Pilkada, Harga Emas Antam Meroket Jadi Rp1.513.000/Gram
-
Mempelajari Efektivitas Template Braille pada Pesta Demokrasi
-
Ingat! Penurunan Harga Tiket Pesawat Domestik 10 Persen Hanya Berlaku Hingga 3 Januari
-
Uji Tabrak Gagal Raih Bintang, Standar Keamanan Citroen C3 Aircross Mengkhawatirkan
-
Erick Thohir Sebut Aturan Kredit Pembiayaan Rumah Ribet, Target Prabowo Dibawa-bawa
Terkini
-
Dedi-Erwan Unggul Quick Count, Anak Bos Persib: Insya Allah Hasil Resmi Tak Beda Jauh dengan Hitung Cepat
-
Ada Potensi Pemungutan Suara Ulang di Karawang dan Sukabumi, Pj Gubernur Jabar: Tunggu Bawaslu
-
Petugas TPS Meninggal Saat Bertugas, Begini Pesan PJ Gubernur Jabar
-
Sabet 73,5 Persen Suara, Rudy-Ade Deklarasikan Kemenangan di Pilkada Kabupaten Bogor
-
Unggul Versi Hitung Cepat, Aep: Ini Kemenangan Masyarakat Karawang