SuaraJabar.id - Kram saat menstruasi jelas tidak nyaman. Itulah mengapa banyak orang yang mencari cara terbaik untuk mengatasi nyeri haid.
Setidaknya, sekitar 75 persen perempuan menderita gejala pramenstruasi (PMS) selama masa subur, mulai dari ketidaknyamanan ringan hingga nyeri parah. Kondisi tersebut disebabkan perubahan kadar hormon siklus menstruasi.
Melansir Healthshots, salah satu kunci untuk menangani gejala menstruasi yang bikin tidak nyaman adalah pola makan. Apa yang Anda konsumsi sebelum dan selama menstruasi sangat berpengaruh.
Ketika menstruasi, penting bagi Anda untuk menjaga tingkat energi dan mengonsumsi makronutrien dalam jumlah yang seimbang.
Anda bisa memilih dari sejumlah karbohidrat sehat yang membuat Anda merasa kenyang lebih lama dan memberikan energi yang juga tahan lama.
Pertimbangkan juga untuk mengonsumsi biji-bijian seperti gandum, beras merah, barley, sorgum atau popcorn yang kaya serat karena gampang dicerna.
Sayuran akar bertepung seperti ubi jalar, wortel dan bit juga termasuk pilihan sehat untuk karbohidrat dan vitamin A yang membantu fungsi hati dalam memproses peningkatan kadar estrogen.
Memasukkan lemak sehat dalam pola makan seseorang merupakan faktor penting lain. Hal itu bisa membantu menstabilkan perubahan suasana hati yang disebabkan oleh tingkat hormon.
Studi menunjukkan bahwa asam lemak omega-3 bisa mengurangi peradangan dan membantu mengatasi kram dan nyeri haid.
Baca Juga: Benarkah Berat Badan Naik Picu Haid Jadi Tidak lancar? Ini Kata Dokter
Pilih bahan-bahan seperti minyak zaitun, biji rami dan minyak kedelai, alpukat, dan kacang-kacangan dalam makanan Anda.
Selain itu, disarankan pula makanan kaya protein seperti ayam, ikan, tahu, dan sayuran berdaun hijau yang tinggi zat besi. Asupan tersebut bisa membantu seseorang merasa kenyang dan mengurangi keinginan untuk makan terlalu cepat.
Kandungan zat besi dalam makanan yang dikonsumsi juga membantu memerangi hilangnya zat besi secara alami yang dialami tubuh selama menstruasi. Hal tersebut kemudian ikut berperan dalam mengatasi kelelahan ekstrem yang dialami sebelum dan selama menstruasi.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Tinggal Jay Idzes, Mohon Maaf Pintu Klub Sudah Ditutup
- Resmi! Thijs Dallinga Pemain Termahal Timnas Indonesia 1 Detik Usai Naturalisasi
- Makin Menguat, Striker Cetak 3 Gol di Serie A Liga Italia Dinaturalisasi Bersama Mauro Zijlstra
- Thijs Dallinga Ogah Bahas Peluang Bela Belanda, Sepakat Perkuat Timnas Indonesia?
- 1 Detik Naturalisasi 9 Pemain Keturunan Ini Harga Pasaran Timnas Indonesia Tembus Rp 1 Triliunan!
Pilihan
-
3 Film Jadi Simbol Perlawanan Terhadap Negara: Lebih dari Sekadar Hiburan
-
OJK Beberkan Fintech Penyumbang Terbanyak Pengaduan Debt Collector Galak
-
Tarif Trump 19% Berlaku 7 Agustus, RI & Thailand Kena 'Diskon' Sama, Singapura Paling Murah!
-
Pemerintah Dunia dan Tenryuubito: Antagonis One Piece yang Pungut Pajak Seenaknya
-
Persija Jakarta Bisa Lampaui Persib di Super League 2025/2026? Eks MU Beri Tanggapan
Terkini
-
Siapa Bertanggung Jawab? BPK Temukan Rp2,1 M Harus Kembali ke Kas Negara dari 13 Kecamatan Garut
-
5 Fakta Penting Anjloknya KA Argo Bromo Anggrek di Subang, Puluhan Jadwal Kacau
-
KA Argo Bromo Anggrek Anjlok di Subang: Evakuasi Rampung, 9 KA Tertahan dan 43 Lainnya Memutar Arah
-
Larang Study Tour Dedi Mulyadi, DPR: Kasihan Anak SMK, Nanti Buta Dunia Industri
-
Cuma Gara-gara Tegur Buang Sampah, Pria di Bogor Dikeroyok Pengamen