SuaraJabar.id - Pemerintah memiliki tantangan tersendiri untuk membasmi praktik kawin kontrak, khususnya yang terjadi di daerah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Pasalnya, banyak warga yang merahasiakan praktik kawin kontrak. Hal ini akan membuat pemerintah daerah kesulitan untuk melakukan pendeteksian.
Kemudian pemerintah juga harus menghadapi faktor ekonomi. Tak sedikit perempuan yang mau melakoni praktik kawin kontrak karena tergiur oleh bayaran yang ditawarkan.
Tim Cianjur Today-jejaring Suara.com berhasil mewawancarai salah seorang perempuan yang mengaku pernah melakukan praktik kawin kontrak.
Sebut saja namanya Bunga (bukan nama sebenarnya). Usianya sekitar 30an, parasnya cukup manis dan menarik bagi siapapun yang melihatnya.
Bunga mengatakan, mulai menjalani praktik kawin kontrak usai diajak oleh temannya. Ditambah, ia tak memiliki pekerjaan dan penghasilan.
Sehingga bujuk rayu penghasilan yang cukup besar membuatnya tergiur untuk rela menjalani praktik kawin kontrak dengan wisatawan asing asal Timur Tengah.
“Awalnya diajak teman yang juga pernah menjalani kawin kontrak. Saya diperlihatkan hasil dari kawin kontrak sehingga bisa untuk beli apa saja dan sudah dapat apa saja,” ucap Bunga, Senin (7/6/2021).
Dengan kondisi ekonomi keluarga yang lemah, tak butuh waktu lama untuk Bunga menyetujui ajakan atau bujuk rayu temannya tersebut.
“Katanya kan ini bukan seperti jadi perempuan di tempat prostitusi atau PSK, ini statusnya kawin tapi dikontrak. Meskipun kenyataanya saya dikawinkan tanpa wali yang benar,” paparnya.
Baca Juga: Lansia Tanpa Identitas Tertabrak Kereta Api Siliwangi Cianjur
Bunga menuturkan, saat menjalani kawin kontrak, dirinya bisa mendapat uang hingga jutaan rupiah. Masa kawin kontrak pun biasanya hanya beberapa pekan saja. Itu pun tergantung lamanya warga asing tersebut berlibur di wilayah Cianjur.
“Kalau dari sananya dikasih bayaran untuk kawin kontrak sampai belasan juta, minimal Rp 15 jutaan. Tapi dibagi dua dengan perantara dan timnya dari penghulu hingga saksi,” ungkapnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Siapa Pencipta Sound Horeg? Ini Sosok Edi Sound yang Dijuluki Thomas Alva Edisound dari Jawa Timur
- Jelang Ronde Keempat, Kluivert Justru Dikabarkan Gabung Olympique Lyon
- Bupati Sleman Akui Pahit, Sakit, Malu Usai Diskominfo Digeledah Kejati DIY Terkait Korupsi Internet
- Akal Bulus Dibongkar KPK, Ridwan Kamil Catut Nama Pegawai Demi Samarkan Kepemilikan Kendaraan
- Pemain Keturunan Purwokerto Tiba di Indonesia, Diproses Naturalisasi?
Pilihan
-
7 Sepatu Lari Murah 200 Ribuan untuk Pelajar: Olahraga Oke, buat Nongkrong Juga Kece
-
Masih Layak Beli Honda Jazz GK5 Bekas di 2025? Ini Review Lengkapnya
-
Daftar 5 Mobil Bekas yang Harganya Nggak Anjlok, Tetap Cuan Jika Dijual Lagi
-
Layak Jadi Striker Utama Persija Jakarta, Begini Respon Eksel Runtukahu
-
8 Rekomendasi HP Murah Anti Air dan Debu, Pilihan Terbaik Juli 2025
Terkini
-
Menyulut Kembali Spirit Sang Pelopor, Ratusan Warga NU Bogor Ziarah ke Maqbarah KH Abdurrahim Sanusi
-
Teknologi Canggih TNI Bersihkan Situ Bagendit: Selamatkan Aset Wisata dan Pertanian Garut
-
Kepala Dinas di Cianjur Korupsi Lampu Jalan Rp8,4 Miliar, Kursi Jabatan Kosong Akibat Bupati Berduka
-
4,6 Juta Data Warga Jabar Bocor? Hacker Klaim Kuasai Data Sensitif
-
Badai PHK Terjang Bogor, 4.000 Keluarga Terancam Akibat Guncangan Ekonomi Global