SuaraJabar.id - Sejumlah calon jemaah haji asal Kota Cimahi menarik uang pelunasan Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih), menyusul pembatalan pelaksanaan ibadah haji tahun 2021.
Berdasarkan catatan Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Cimahi, hingga Juni ini ada 5 jemaah haji yang menarik biaya pelunasan ibadah haji sebesar sekitar Rp 10 juta per jemaah.
"Sampai Juni 5 orang ini yang mengambil pelunasan. Mereka sudah lunas, sudah bimbingan tapi ambil pelunasan ya. Itu hak jemaah," terang Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Seksi Penyelenggara Haji dan Umroh Kemenag Kota Cimahi, Saripudin saat ditemui, Selasa (15/6/2021).
Total ada sekitar 551 calon jemaah haji yang sudah melakukan pelunasan dan seharusnya berangkat tahun ini. Namun dengan alasan pandemi Covid-19, pelaksanaan ibadah haji tahun ini kembali dibatalkan seperti tahun lalu.
Menurut Saripudin, dana yang ditarik kelima jemaah haji hanya uang pelunasan dan bukan uang pokok pendaftaran pemberangkatan haji sebesar Rp 25 juta.
Dengan begitu, jemaah tersebut tetap terdaftar dalam quota dan cukup menyetorkan kembali uang pelunasan ketika ada pemberangkatan haji.
"Kalau jemaah haji mengambil dananya dari uang pelunasannya mereka tidak gugur, tidak hilang nomornya. Tetap akan jadi prioritas," jelas Saripudin.
Selain yang mengambil uang pelunasan, ternyata calon jemaah haji yang masuk daftar tunggu banyak yang menarik biaya pendaftaran sebesar Rp 25 juta. Bahkan angkanya cenderung meningkat.
Tahun 2020, tercatat ada 105 orang yang menarik yang pendaftaran atau uang muka. Sementara hingga 11 Juni 2021, sudah ada 54 orang yang melakukan hal serupa.
"Trennya memang meningkat. Kemungkinan bertambah lagi yang menarik uang muka," ujar Saripudin.
Baca Juga: Langsung Masuk ke Rekening, Warga Garut Bisa Tarik Dana Haji
Namun berbeda dengan calon yang menarik pelunasan, masyarakat yang menarik biaya pendaftaran harus mendaftar lagi dari awal jika ingin berangkat menunaikan ibadah haji. Artinya, mereka harus masuk daftar tunggu lagi.
"Otomatis dicabut dari waiting list, nomor kursi. Kalau mau daftar, harus dari nol lagi," ucapnya.
Menurut Saripudin, ada berbagai alasan yang membuat masyarakat menarik kembali uang pelunasan dan pendaftaran. Di antaranya ada kebutuhan yang mendesak ditengah pandemi Covid-19 ini, seperti untuk biaya anak sekolah dan sebagainya.
"Apalagi yang sudah pernah menunaikan jabdah haji. Mungkin ada kepentingan lain jadi diambil dulu," jelasnya.
Ia menjamin, seluruh uang masyarakat yang sudah masuk baik yang sudah melunasi pembayaran dan baru mendaftar tetap aman Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH).
"Yang menarik biayanya langsung masuk rekening masing-masing," tukas Saripudin.
Berita Terkait
-
Oknum Kemenag Diduga Peras Ustaz Khalid Basalamah Demi Kuota Haji, KPK Turun Tangan!
-
Semua Agama Dapat Porsi, Menag Nazaruddin Umar: Libur Nasional 2026 Sudah Adil
-
KPK Kejar Jejak Uang Korupsi Haji, Giliran Bendahara Asosiasi Travel Diperiksa
-
Dicecar Hampir 12 Jam di KPK, Hilman Latief Terseret Pusaran Korupsi Kuota Haji
-
Asal Muasal Uang Khalid Basalamah yang Disita Resmi Terkuak, Ini Kata KPK
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!
- Momen Thariq Halilintar Gelagapan Ditanya Deddy Corbuzier soal Bisnis
- Korban Keracunan MBG di Yogyakarta Nyaris 1000 Anak, Sultan Akhirnya Buka Suara
- Dicibir Makin Liar Usai Copot Hijab, Olla Ramlan: Hidup Harus Selalu...
Pilihan
-
Rapor Dean James: Kunci Kemenangan Go Ahead di Derby Lawan PEC Zwolle
-
Nostalgia 90-an: Kisah Tragis Marco Materazzi yang Nyaris Tenggelam di Everton
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaru September 2025
-
Perbandingan Spesifikasi Redmi 15C vs POCO C85, Seberapa Mirip HP 1 Jutaan Ini?
-
Rapor Pemain Buangan Manchester United: Hojlund Cetak Gol, Rashford Brace, Onana Asisst
Terkini
-
Bogor Ikut Berguncang Hebat! Rangkaian Gempa Dini Hari Terasa Jauh Hingga Pelabuhan Ratu
-
Waspada! Rentetan Gempa Beruntun Guncang Sukabumi dan Bogor Dini Hari Hingga Sore Tadi
-
Dedi Mulyadi Gagas Revolusi Perumahan: Rumah Subsidi Bukan untuk Elite, Keadilan Sosial Harga Mati
-
Ayam Pelung Cianjur Mendunia, Ini Alasannya!
-
ATTB Desak Pemerintah Pusat Bangun Jalan Khusus Truk Tambang Legok-Parung Panjang