SuaraJabar.id - Pihak Universitas Majalengka atau Unma angkat bicara terkait video yang berisi seseorang yang diduga mahasiswa mereka tengah mencabuli seorang wanita.
Video tersebut sempat viral setelah beredar luas di salah satu platform media sosial. Dari informasi, aksi pencabulan itu terjadi di kegiatan organisasi ekstra kampus.
Kekinian, wanita yang diduga sebagai korban pencabulan itu telah melaporkan kejadian yang menimpanya ke polisi.
Menanggapi hal itu, Rektor Unma Prof Dr H Sutarman melalui Wakil Rektor I, Dr H Diding Bajuri membenarkan, jika ada salah seorang oknum mahasiswa diduga melakukan perbuatan tak senonoh di luar proses belajar mengajar di kampus.
Baca Juga: Istri Rekam Detik-detik Menjelang Suami Meninggal, Sempatkan Salat di Kasur Rumah Sakit
“Saya kurang mengetahui benar atau tidaknya kejadian tersebut. Baru dapat kabar melalui sosial media. Kalau pun ya, kami menyerahkan sepenuhnya ke aparat penegak hukum,” ujar mantan Komisioner KPU Majalengka ini, Sabtu (3/7/2021).
Menurut dia, jumlah mahasiswa Unma itu mencapai puluhan ribu orang, sehingga pihaknya tidak mungkin memantau satu persatu aktivitas mahasiswanya. Terlebih kejadian itu di luar kegiatan perkulihaan kampus.
“Kalau di luar kampus kejadiannya, itu menjadi tanggungjawab pribadinya. Bukan pihak kampus. Dan tentunya kami akan memberikan sanksi tegas, baik secara moral maupun akademik jika memang sudah terbukti bersalah berdasarkan keputusan yang inkrah dari Pengadilan Negeri,” paparnya.
Dijelaskan Diding, di dalam peraturan kampus ada hubungan antara mahasiswa dan universitas. Di antaranya setiap Mahasiswa wajib menjunjung tinggi nama baik kampus.
Serta mematuhi segala peraturan yang ditetapkan baik yang menyangkut bidang akademik maupun non akademik, termasuk di dalamnya kegiatan berorganisasi.
Baca Juga: Viral Pacar Tetangga Kost Buang Kondom Bekas Sembarangan, Ditegur Malah Baku Hantam
“Bukan hanya itu, setiap mahasiswa pun diwajibkan menjaga nama baik Unma. Jika melanggar jelas ada sanksi tegasnya, dan itu sudah sepakati sebelum mahasiswa itu masuk ke kampus kami,” tuturnya.
Dirinya berharap jika memang benar peristiwa itu terjadi, pihak kampus berharap ada penyelesaian yang bersifat kekeluargaan secara win win solution sehingga tidak dilanjutkan melalui proses pengadilan.
“Kami juga meminta organisasi ekstra, sebagai penyelenggara kegiatan guna membantu dalam proses mediasi antara pelaku dan korban,” pintanya.
Berita Terkait
-
Spesifikasi Rolex GMT-Master II, Jam Tangan yang Kabarnya Jadi Hadiah Timnas Indonesia
-
Viral! Mobil Pelat Merah Seenaknya Lewat Jalur Busway, Sikap Polisi Jadi Sorotan
-
Perempuan Diduga Selingkuhan Dijambak Istri Sah di Trotoar Dikira Fuji, Padahal Bukan
-
Evakuasi Dramatis Mbah Rami: Damkar Kesulitan, Tembok Jadi Korban!
-
Wabah Digital! Menelusuri Fenomena Konten Viral pada Budaya Populer
Terpopuler
- Selamat Datang Penyerang Keturunan Rp 15,6 Miliar untuk Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
- 6 Mobil Bekas untuk Keluarga di Bawah Rp50 Juta: Kabin Luas, Cocok untuk Perjalanan Jauh
- Keanehan Naturalisasi Facundo Garces ke Malaysia, Keturunan Malaysia dari Mana?
- 4 Rekomendasi Mobil Bekas Merek Jepang di Bawah Rp100 Juta: Mesin Prima, Nyaman buat Keluarga
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Anti Hujan Terbaik 2025: Irit, Stylist, Gemas!
Pilihan
-
6 Skincare Aman untuk Anak Sekolahan, Harga Mulai Rp2 Ribuan Bikin Cantik Menawan
-
5 Rekomendasi Mobil Kabin Luas Muat 10 Orang, Cocok buat Liburan Keluarga Besar
-
Indonesia Jadi Tuan Rumah Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026, Apa Untungnya?
-
Daster Bukan Simbol Kemalasan: Membaca Ulang Makna Pakaian Perempuan
-
Daftar 5 Sepatu Olahraga Pilihan Dokter Tirta, Brand Lokal Kualitas Internasional
Terkini
-
Sidang Korupsi Hibah NPCI Jabar: Hasil Audit Perkara Kevin Fabiano Dinilai Cacat Hukum
-
Terdapat 5 Link DANA Kaget Khusus untuk Warga Jabar, Klaim Sekarang Auto Cuan
-
Siap-siap! Lalu Lintas Tol Jabodetabek Meningkat Drastis
-
Indonesia Punya Harapan Baru Atasi Sampah, Ini Alasannya
-
Ridwan Kamil Segera Diperiksa KPK Terkait Dugaan Korupsi Bank BJB