SuaraJabar.id - Kabar duka datang dari Nahdlatul Ulama atau NU. Sepanjang pandemi COVID-19 yang berlangsung sejak Maret 2020 hingga Juni 2021, NU telah kehilangan 541 ulama mereka.
Hal ini diungkapkan Koordinator Gusdurian, Alissa Wahid. Ia menyebut, mereka mayoritas wafat karena terpapar COVID-19 dan lainnya mengalami sakit namun tidak sempat mendapat perawatan medis secara maksimal karena rumah sakit kewalahan menangani pasien COVID-19
Bahkan pada Sabtu (3/7/2021) malam masuk tambahan laporan tujuh kiai wafat dalam satu hari. Angka ini terbilang tinggi jika dibandingkan pada September 2020 di mana akumulasi tujuh kematian terjadi dalam interval satu hingga dua minggu.
"Kita menghimpun dari berbagai pihak. Jadi input hanya yang ketahuan ya, hari ini tujuh yang termonitor oleh kita. Baru jam segini, ini udah tujuh gitu. Ini kan dalam satu hari," kata putri sulung Presiden Abdurrahman Wahid tersebut kepada TIMES Indonesia-jejaring Suara.com, Sabtu (3/7/2021) malam.
"Kalau bulan September tujuh itu satu minggu, dua minggu, ya ini satu hari. Jadi kenaikannnya sangat drastis," lanjutnya.
Alissa menyebut, data ini dihimpun berbagai elemen meliputi Rabithah Ma'ahid Islamiyah (RMI), Perhimpunan Dokter Nahdlatul Ulama (PDNU), Gerakan Ayo Mondok, dan Gusdurian.
Alissa mengaku sangat berduka. Memang, tidak semua kiai wafat karena Covid-19. Namun faktanya jika dibandingkan dengan tahun lalu atau bahkan awal Januari 2021 dengan Juni 2021 terdapat perbedaan angka yang cukup besar.
"Jadi tidak bisa memungkiri bahwa pandemi ini ada dan harus mengubah cara berpikir kita. Kalau tidak, kita akan berada pada situasi yang terus sama dan makin memburuk, begitu," ungkap Alissa.
Menurut dia, pandangan warga Nahdliyin dalam menyikapi wabah perlu diubah. Apalagi berdasarkan kasus tersebut, para kiai dan para bu nyai sepuh yang wafat nyaris tanpa mobilitas tinggi. Akan tetapi mengapa mereka masih terpapar Covid-19? Dari mana mereka terpapar?
Baca Juga: Dr Tirta Bongkar Rahasia Warga Baduy Tak Pernah Positif Covid-19
"Harus ada yang kita ubah, kalau nggak kita akan lebih banyak kehilangan kiai, begitu. Cara berpikir kita harus kita ubah, kita harus melindungi beliau-beliau," jelasnya.
Kemudian kepada para muda-mudi dengan mobilitas tinggi, Alissa berpesan agar mereka tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan.
"Karena yang muda apalagi sudah vaksin, ketika terpapar virus Corona ini memang aman. Tapi, kita bisa menularkan kepada yang sepuh-sepuh. Daya tahan mereka tidak kuat, begitu. Saya masih mengasumsikan ya, tapi dari awal itu banyak para yai sepuh ini memang tidak tindak-an (tidak bepergian). Berarti kan ada yang bepergian di sekitarnya, ketularan dari itu," bebernya.
Ia juga berharap pemerintah terutama pemerintah kabupaten bersedia untuk membantu pesantren, pondok-pondok, para yai, para nyai, para gus ini untuk lebih memahami tingkat kegentingan situasi pandemi saat ini. Terutama bagi edukasi warga Nahdliyin di level pedesaan.
Alissa menambahkan, pemerintah lokal sangat berperan dalam upaya sosialisasi tersebut. Ia menyontohkan bagaimana mantan Kapolda Jatim Fadil Imran pada tahun lalu turun langsung ke pesantren-pesantren dan Kapolres di tiap wilayah diminta untuk bergerak massif melakukan sosialisasi.
Bahkan, Alissa menginginkan tiga lembaga negara vertikal yakni Polri, TNI dan Kementerian Agama mengambil peran.
Berita Terkait
-
Kadar Gula Tinggi dan Saturasi Oksigen Anjlok, Ivan Gunawan Merasa Ajal Sudah Dekat
-
Sering Dipakai untuk Salawat Hingga Perayaan Islam, Ini Hukum Mendengarkan Sound Horeg Menurut Ulama
-
CEK FAKTA: Jokowi Ancam Para Ulama Viral di Medsos, Benarkah?
-
Mengenal COVID-19 'Stratus' (XFG) yang Sudah Masuk Indonesia: Gejala dan Penularan
-
Terlibat Bentrok dengan FPI, Ini Sikap Tegas NU terhadap Ormas PWI LS
Terpopuler
- Selamat Tinggal Jay Idzes, Mohon Maaf Pintu Klub Sudah Ditutup
- Resmi! Thijs Dallinga Pemain Termahal Timnas Indonesia 1 Detik Usai Naturalisasi
- Makin Menguat, Striker Cetak 3 Gol di Serie A Liga Italia Dinaturalisasi Bersama Mauro Zijlstra
- Thijs Dallinga Ogah Bahas Peluang Bela Belanda, Sepakat Perkuat Timnas Indonesia?
- 1 Detik Naturalisasi 9 Pemain Keturunan Ini Harga Pasaran Timnas Indonesia Tembus Rp 1 Triliunan!
Pilihan
-
OJK Beberkan Fintech Penyumbang Terbanyak Pengaduan Debt Collector Galak
-
Tarif Trump 19% Berlaku 7 Agustus, RI & Thailand Kena 'Diskon' Sama, Singapura Paling Murah!
-
Pemerintah Dunia dan Tenryuubito: Antagonis One Piece yang Pungut Pajak Seenaknya
-
Persija Jakarta Bisa Lampaui Persib di Super League 2025/2026? Eks MU Beri Tanggapan
-
Tiga Hari Merosot Tajam, Harga Saham BBCA Diramal Tembus Segini
Terkini
-
Larang Study Tour Dedi Mulyadi, DPR: Kasihan Anak SMK, Nanti Buta Dunia Industri
-
Cuma Gara-gara Tegur Buang Sampah, Pria di Bogor Dikeroyok Pengamen
-
Butuh Uang Tunai Tengah Malam di Bandung? Ini Peta Lokasi ATM 24 Jam Penyelamat Anda
-
Wisata Cianjur Keren Tapi Jalannya Bikin 'Nangis', Wabup: Perbaikan Akses Jadi Prioritas Utama
-
5 Rekomendasi Kacamata Kece di Bawah Rp 500 Ribu: Nyaman, Stylish, dan Nggak Bikin Kantong Jebol