SuaraJabar.id - Usaha tak akan pernah mengkhianati hasil. Pepatah itu sudah dibuktikan Deris Taufik (26), pengusaha muda sukses yang memiliki omzet ratusan juta setiap bulannya.
Warga Desa Ciptagumati, Kecamatan Cikalongwetan, Kabupaten Bandung Barat (KBB) itu sukes dengan usaha pembuatan hijabnya. Ia dipercaya menjadi penyuplai hijab di Indonesia saat usia muda.
Kesuksesan yang diraih Deris tak didapat begitu saja. Berbekal ilmu perekonomian yang didapatnya selama menimba ilmu di salah satu perguruan tinggi di Kota Bandung, Deris memulai impiannya menjadi pengusaha tahun 2017.
Anak ketiga dari lima bersaudara itu berjualan kerudung atau hijab di Cirebon dan Pasar Tanah Abang, Jakarta. Saat itu, produk yang dijualnya bukan hasil produksi sendiri.
Baca Juga: Termasuk Lembang, Tempat Wisata di Bandung Barat Bisa Buka Lagi Dengan Syarat Ini
"Waktu itu saya jualin barang orang, resseler. Saya jualan di Cirebon dan Tanah Abang," ujar Deris kepada Suara.com, belum lama ini.
Sebagai seorang pengusaha, ia pun pastinya memiliki strategi sendiri untuk memasarkan barang-badangnya. Apalagi, tak sedikit yang berjualan hijab seperti dirinya.
Setahun kemudian, jualannya semakin berkembang hingga Deris memiliki pasar tetap. Ia pun mulai berpikir untuk memproduksi brand hijab sendiri tahun 2018. Namun di tahun ini, Deris baru mengonsep modelnya.
"Saya punya model, dikerjakan sama vendor waktu itu," ucap Deris.
Tahun 2019, barulah Deris memiliki tempat produksi sendiri dengan brand Amberly dan mempekerjakan sekitar 40 orang.
Baca Juga: 10 Mahasiswa Indonesia yang Sukses Menjadi Entrepreneur
Ketika itu, pasar di berbagai wilayah di Indonesia sudah digenggamnya berbekal link semasa berjualan sejak tahun 2017.
Cuan yang menggiurkan pun mulai didapatnya. Tahun 2019 rata-rata Deris bisa mendapat omzet hingga Rp 800 juta setiap bulannya dari usaha hijabnya. Berbagai wilayah di Indonesia sudah ia rambah.
Bahkan hingga luar Pulau Jawa. Seperti Pontianak, Makasar dan berbagai wilayah lainnya.
"Saya udah punya market. Aset terbesar langganan. Alhamdulillah waktu itu omzet minimnya Rp 800 juta sebulan," sebutnya.
Badaipun menghampiri usaha hijabnya ketika pandemi COVID-19 mewabah tahun 2020. Permintaan pasar mulai menurun seiring diberlakukannya berbagai kebijakan akibat wabah virus Corona.
Imbasnya, omzet per bulannya turun drastis hingga 50 persen. Meski begitu, ia berkomitmen tetap mempekerjakan karyawannya meski usahanya sedang saja ketika itu.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Seberapa Kaya Reza Gladys? Tetap Tenang saat Digugat Nikita Mirzani Rp100 Miliar
-
Manfaatkan KUR BRI, Pengusaha Wanita Ini Berhasil Sulap Kelor Jadi Aneka Olahan Pangan yang Digemari
-
Ratusan Pengusaha Tekstil Tolak Keras BMAD Benang Impor, Ancaman PHK Massal di Depan Mata!
-
Olla Ramlan Lepas Hijab: Penampilan di Sinetron Baru dan Reaksi Netizen
-
Olla Ramlan Mengaku 'Tersesat' Usai Putuskan Lepas Hijab
Terpopuler
- Beda Timnas Indonesia dengan China di Mata Pemain Argentina: Mereka Tim yang Buruk
- Ibrahim Sjarief Assegaf Suami Najwa Shihab Meninggal Dunia, Ini Profilnya
- Riko Simanjuntak Dikeroyok Pemain Persija, Bajunya Hampir Dibuka
- Pencipta Lagu Tagih Royalti ke Penyanyi, Armand Maulana: Padahal Dulunya Memohon Dinyanyikan
- Berapa Biaya Pembuatan QRIS?
Pilihan
-
Bareskrim Nyatakan Ijazah SMA dan Kuliah Asli, Jokowi: Ya Memang Asli
-
Gaji Dosen di Indonesia vs Malaysia vs Singapura, Negeri Ini Paling Miris!
-
Bimo Wijayanto Dipilih Prabowo Jadi Bos Pajak Baru, Sri Mulyani: Yang Tabah Pak Suryo!
-
Sah! Sri Mulyani Lantik Bimo Wijayanto dan Djaka Budi Utama jadi Bos Pajak dan Bea Cukai
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Punya Hubungan Dekat dengan Bintang Barcelona
Terkini
-
Cianjur Selatan Segera Mekar! Bupati Wahyu Genjot Pembangunan Syarat DOB
-
Blue Matter Trio dan Kinematics Juarai The 5th Papandayan International Jazz Competition 2025
-
Didukung KUR BRI, Pengusaha Sleman Ini Sukses Sulap Kelor Jadi Olahan Pangan Berkhasiat
-
Modus Baru Peredaran Narkoba Terbongkar di Bandara SIM, AG Asal Bogor Bawa 1 Kg Sabu
-
Ricuh! Acara Masak Besar Bobon Santoso di Bandung Panen Copet, Jurnalis Turut Jadi Korban