SuaraJabar.id - Kebijakan pengendalian Covid-19 yakni Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM membuat pedagang barang elektronik di Istana bandung Electronic Center atau BEC di Jalan Purnawarman Bandung tidak bisa berjualan di dalam mal sejak 2 Juli 2021 lalu.
Padahal, para pedagang elektronik ini tetap harus memenuhi kebutuhan sehari-hari. Sedangkan penutupan mal bagi pedagang non esensial seperti pedagang elektronik membuat pemasukan mereka nyaris terputus.
Untuk bertahan hidup, beberapa pedagang BEC pun pindah lokasi jualan. Mereka memindahkan kios jualan mereka ke pinggir jalan untuk mempertahankan usaha mereka.
“Dari mana bisa dapat uang jika tidak berjualan. Ada anak dan istri yang harus dinafkahi” tutur salah seorang pramuniaga konter elektronik dengan nama samaran Bara (40) dikutip dari Ayobandung.com-jejaring Suara.com, Minggu (1/8/2021).
Sebelum terkena imbas pandemi, Bara bekerja sebagai pramuniaga sebuah konter elektronik di Istana BEC. Namun konter itu sendiri bangkrut dan terpaksa memutus kerjakan para karyawannya, termasuk Bara.
Melihat banyaknya konter yang gulung tikar, para pedagang kaki lima sekitar Istana BEC pun tergerak untuk membantu mempekerjakan karyawan yang terkena PHK.
Saat ini Bara sendiri ikut bekerja pada usaha kecil aksesoris ponsel dan servis milik temannya, sambil sesekali ikut membantu menawarkan produk ponsel pada konsumen. Meskipun pendapatan yang dihasilkan tidak menentu, Bara mengakui kadang dalam sehari hanya bisa menghasilkan Rp 25.000–Rp 100.000 saja.
“Kalau dulu kan ada sering ada (pembeli) yang lewat, sekarang yang lewat saja tidak ada. Paling 1-2 pembeli (dalam sehari) ada.” Ujar Bara yang tetap tegar menunggu rezekinya.
Konsekuensi berjualan di trotoar mau tidak mau juga mesti ditelan bulat-bulat oleh Bara.
Baca Juga: Tempat Wisata Tutup, Pedagang Pantai Balongan Indramayu Kibarkan Bendara Putih
Selain terpaksa harus dibubarkan oleh Satpol PP, ia juga mengakui setiap hari harus menghadapi risiko kemungkinan kerusakan barang lantaran membawa serta produk elektronik dalam boks besar, yang berisi laptop-laptop milik sebuah konter untuk ditawarkan kepada konsumen.
“Sangat riskan sekali lah. Ini kan barang orang (konter) saya bawa dari atas (dalam gedung) ke sini. Kalau ini tidak laku, saya bawa lagi ke rumah tidak bisa ke dalam. Soalnya BEC tutup jam 2 siang” Pungkas Bara.
Dari penelusuran tersebut, terselip harapan para pedagang elektronik BEC agar bisa kembali berjualan seperti dulu lagi tanpa gelisah tak bisa menafkahi keluarga di rumah.
Berita Terkait
-
Aroma Hangus Masih Tercium, Pedagang Tetap Jualan di Puing Kios Pasar Induk Kramat Jati
-
Thom Haye Bongkar Fakta Mengejutkan Usai Persib Dikalahkan MU
-
Persib Bandung Fokus Hadapi Bhayangkara FC Setelah Kalah dari Malut United
-
Kerugian Kebakaran Pasar Induk Kramat Jati Ditaksir Capai Rp10 Miliar, Pedagang Dijanjikan Bantuan
-
Kapten Malut United Sebut Kemenangan atas Persib Bandung Sebagai Kado Ulang Tahun Pelatih
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
-
29 Unit Usaha Syariah Mau Spin Off, Ini Bocorannya
-
Soal Klub Baru usai SEA Games 2025, Megawati Hangestri: Emm ... Rahasia
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
Terkini
-
Pecah Rekor! Indonesia Akhirnya Ekspor Langsung 48 Ton Durian Beku ke Tiongkok
-
Gandeng Sandiaga Uno, Kadin Tasikmalaya Perkuat Ekosistem Bisnis Nasional
-
Masuk Usia 130 Tahun, BRI Kenang Raden Bei Aria Wirjaatmadja sebagai Pendiri Visioner
-
Cirebon Darurat! Banjir Rendam 22 Desa, Lebih dari 6.500 Warga Terdampak
-
Rute Eksotis Jakarta-Cianjur Batal Dilayani KA Jaka Lalana, Ternyata Ini Penyebabnya