Scroll untuk membaca artikel
Ari Syahril Ramadhan
Rabu, 04 Agustus 2021 | 11:10 WIB
ILUSTRASI pedagang ayam. (Suara.com/Agus H)

SuaraJabar.id - Sepinya pembeli membuat harga daging ayam di Langkaplancar, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, anjlok.

Harga daging ayam di daerah ini sempat menyentuh angka terendah Rp 16 ribu per kilogram. Jauh di bawah harga jengkol yang mencapai Rp 35 ribu hingga Rp 40 ribu per kilogram.

Salah seorang pedagang daging ayam di Langkaplancar Pangandaran Tini Martini membenarkan jika harga daging ayam kini murah.

“Minggu kemarin hanya Rp 16.000 per kilogram, namun alhamdulilah minggu ini sudah mulai ada kenaikan dan bisa menjual sekitar Rp 22.000 per kilogram,” ujar Tini, Selasa (3/8/2021).

Baca Juga: Gara-gara PPKM, Uya Kuya Tutup Beberapa Bisnis Kuliner

Ia menyebut, sepinya permintaan pasar terhadap daging ayam kemungkinan karena adanya peraturan PPKM, sehingga berimbas kepada masyarakat.

“Sebagai masyarakat saya berharap pandemi segera berakhir, sehingga aktivitas kembali normal serta perekonomian kembali stabil, karena dengan keadaan seperti ini sangat berimbas kepada kami para pedagang,” pungkasnya.

Sementara itu salah seorang pengepul hasil bumi di Langkaplancar Jani mengatakan, panen tahun ini, harga jengkol di Langkaplancar bertahan di harga Rp 35.000 sampai Rp 40.000 per kilogram.

“Harga itu jauh mengungguli harga daging ayam di Langkaplancar Pangandaran,” katanya.

Meski demikian, harga jengkol saat ini terbilang normal. Biasanya jika barang langka, harga jengkol bisa mencapai Rp 60 sampai 70 ribu per kilogram.

Baca Juga: Dinar Candy Bakal Pakai Bikini di Jalan, Jika PPKM Diperpanjang

“Walau panen jengkol tahun ini tak sebanyak tahun sebelumnya, namun tidak begitu berpengaruh kepada kenaikan harga,” ungkap Jani.

Load More