SuaraJabar.id - Pandemi Covid-19 memberikan pukulan telak bagi para pelaku bisnis pariwisata. Adanya sejumlah pembatasan membuat kunjungan wisata menurun drastis.
Seperti yang terjadi di kawasan wisata Ciwidey, Kabupaten Bandung. Beberapa objek wisata yang ada di kawasan itu sering kali sepi selama pandemi. Terlebih saat PPKM, objek wisata ditutup dan tidak bisa menerima kunjungan.
Hal ini berdampak pada beberapa sektor yang mengandalkan pemasukan dari kunjungan wisatawan, penginapan misalnya.
Pemilik sebuah penginapan di Ciwidey bahkan terpaksa menjual pengiapan miliknya karena sudah tak kuat menanggung beban.
Salah satu penginapan yang akan dijual pemiliknya adalah Pondok Gembyang, Rancabali, Kabupaten Bandung. Pemiliknya berniat menjual aset paling berharganya karena kehabisan modal.
Padahal Pondok Gembyang merupakan penginapan yang sudah eksis lama di Kawasan Wisata Ciwidey. Penginapan tersebut telah berdiri sejak 1995 silam.
"Pariwisata tutup. Sudah beberapa bulan ini tidak ada pemasukan. Tidak ada tamu, sementara listrik, pajak dan lainnya harus tetap dibayarkan," ujar pengelola Pondok Gembyang, Yanuar Ahmad Safari, kepada Ayobandung.com-jejaring Suara.com, Jumat (6/8/2021).
Sejak pandemi Covid-19, Kawasan Wisata Ciwidey kekurangan wisatawan yang berdampak pada usaha sektor perhotelan. Kondisi diperparah sejak adanya penutupan objek wisata; dan mengakibatkan pengusaha hotel harus menyerah untuk menutupi kebutuhan operasional.
Untuk menutupi biaya operasional, pengelola Pondok Gembyang sampai dipaksa menjual sejumlah aset pribadi. bahkan untuk menggaji karyawan Yanuar mesti menjual mobil.
Baca Juga: Viral Petani Jadikan Bunga Makanan Sapi karena Tak Laku, Begini Kondisinya Sekarang
Karena kondisi keuangan terus memburuk, dari 12 karyawan kini hanya ada 2 karyawan yang tetap diperkerjakan untuk menjaga hotel sampai ada orang yang mau membeli.
"Mau dijual Rp 11 miliar. Itu termasuk seluruh fasilitasnya. Yang nawar sudah ada, tapi mungkin pembeli juga mikir lagi, keadaan begini mau bagaimana, belum stabil. Jadi orang yang mau beli bingung, ke depannya bagaimana, PPKM mau lanjut atau bagaimana, masih pada bingung," katanya.
Sebelum mengambil keputusan menjual Pondok Gembyang, ia pernah berpikir untuk mengajukan kredit.
Namun dengan kondisi seperti sekarang, meminjam uang ke bank bukan solusi tepat, sehingga menjualnya menjadi opsi terbaik.
Berita Terkait
-
Federico Barba Tinggalkan Persib Usai Terkena DBD, Bojan Hodak: Kami Tak Mau Ambil Resiko
-
Thom Haye Nyaman Diasuh Bojan Hodak, Cocok jadi Pelatih Timnas Indonesia?
-
Dikabarkan Gabung Timnas Indonesia, Ini Jawaban Bojan Hodak
-
Menpar Kena 'Sentil' Komisi VII DPR, Proyek Lift Kaca di Pantai Kelingking Turut Disinggung
-
Detik-detik Thom Haye Cetak Gol dari Setengah Lapangan
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
Komisioner Kompolnas Buka Suara Terkait Larangan Polisi Aktif Menjabat di Organisasi Sipil
-
19 Tersangka dan 4 Proyek Ganda, Siapa Lagi yang Terseret Usai OTT?
-
Sadis, Begal di Karawang Tak Ragu Bacok Korban Demi Motor
-
Gerbang Tol Karawang Timur Diambil Alih Tanggung Jawab Bupati Aep, Apa Rencananya?
-
Pakar Kebijakan Publik Kritik MK: Polisi dan Kementerian Sama-Sama Sipil