SuaraJabar.id - Pedagang di objek wisata Gunung Galunggung, Kabupaten Tasikmalaya mengalami rugi hingga jutaan rupiah akibat warung mereka diserang oleh kawanan monyet.
Kawanan monyet itu menyerang warung para pedagang dan menjebol atap atau dingding warung untuk menjarah makanan yang ada di dalam warung.
Dari informasi, penjarahan makanan oleh kawanan monyet liar ini kerap terjadi semenjak kawasan wisata Gunung Galunggung ditutup pada awal penerapan PPKM Darurat pada awal Juli 2021 lalu.
Salah seorang pedagang di kawasan objek wisata Gunung Galunggung, Undang Supriatna (55) mengatakan, kawanan monyet mulai turun dari gunung ke lokasi wisata sejak penutupan lantaran PPKM.
Sepinya lokasi objek wisata dari kunjungan wisatawan membuat kawanan monyet berani dan menjarah makanan atau dagangan yang ada di dalam warung.
“Mungkin satwa liar kawanan monyet ini kelaparan dan mulai masuk ke warung-warung. Makanan yang ada di dalam warung pada habis dimakan dan diambil kawanan monyet,” ujar Undang, Senin (9/8/2021).
Menurutnya, sejak penutupan objek wisata oleh pemerintah dan sepinya aktivitas orang di areal objek wisata Gunung Galunggung membuat kawanan monyet yang jumlahnya diperkirakan ratusan ekor semakin berani turun ke warung-warung.
“Banyak warung yang dibongkar sama kawanan monyet. Yang saya tahu ada 5 warung yang dibongkar. Semua makanan habis. Pas warung dibuka ketahuan monyet ada di dalam,” ucapnya.
Undang menuturkan, untuk mengusir kawanan monyet, para pedagang menggunakan kayu hingga ketapel untuk menakut-nakuti agar menjauhi dari warung-warung.
Baca Juga: Link Pendaftaran Vaksinasi Covid-19 Kota Tasikmalaya
Kawanan monyet biasanya turun pada waktu sore atau malam disaat tidak ada aktivitas orang atau warga.
“Rata-rata kerugian para pedagang yang barang jualannya habis sekitar Rp 2,5 juta sampai Rp 3 juta,” kata dia.
Kawanan Monyet Memburu Makanan Sisa Pengunjung Cluster Manajer objek wisata Gunung Galunggung Dudung Suhaeri mengatakan, kawanan monyet yang ada di kawasan hutan lindung Gunung Galunggung jumlahnya diperkirakan ratusan ekor.
Kawanan monyet tersebut memang kerap memburu makanan sisa dari pengunjung.
“Kawanan monyet ini ada di sekitar objek wisata pemandian air panas dan kawasan kawah,” ujar Dudung.
Menurutnya, selama penutupan objek wisata Gunung Galunggung, pihaknya juga tidak mempekerjakan seluruh pegawainya karena pemberlakuan work form home atau WFH.
Sehingga saat ini yang bekerja bertugas melakukan perawatan dan pengawasan areal objek wisata dari gangguan kawanan monyet.
“Cukup merepotkan juga saat ini kawanan monyet yang turun dari gunung. Mereka kerap mengacak-ngacak tampat sampah untuk mencari makanan,” ucapnya.
Berita Terkait
-
Miris! Ibu Muda Nekat Telan 20 Obat dan Miras, Akui Dapat Tantangan dengan Imbalan Rp20 Ribu
-
Sekolah Inpres Rusak Parah di Tasikmalaya
-
Viral Monyet Rampas HP Wisatawan dan Rekam Vlog di Tahura Bandung, Benarkah Monyet Narsis?
-
Hindia, Feast, dan Lomba Sihir Akhirnya Batal Manggung di Tasikmalaya Buntut Isu Satanik
-
Penyembah Setan? Hindia Baskara Putra: Dari Awal Gue Tahu Risikonya...
Terpopuler
- Siapa Pencipta Sound Horeg? Ini Sosok Edi Sound yang Dijuluki Thomas Alva Edisound dari Jawa Timur
- Jelang Ronde Keempat, Kluivert Justru Dikabarkan Gabung Olympique Lyon
- Akal Bulus Dibongkar KPK, Ridwan Kamil Catut Nama Pegawai Demi Samarkan Kepemilikan Kendaraan
- Bupati Sleman Akui Pahit, Sakit, Malu Usai Diskominfo Digeledah Kejati DIY Terkait Korupsi Internet
- Pemain Keturunan Purwokerto Tiba di Indonesia, Diproses Naturalisasi?
Pilihan
-
Daftar 5 Mobil Bekas yang Harganya Nggak Anjlok, Tetap Cuan Jika Dijual Lagi
-
Layak Jadi Striker Utama Persija Jakarta, Begini Respon Eksel Runtukahu
-
8 Rekomendasi HP Murah Anti Air dan Debu, Pilihan Terbaik Juli 2025
-
Fenomena Rojali dan Rohana Justru Sinyal Positif untuk Ekonomi Indonesia
-
5 Rekomendasi HP 5G Xiaomi di Bawah Rp 4 Juta, Harga Murah Spek Melimpah
Terkini
-
4,6 Juta Data Warga Jabar Bocor? Hacker Klaim Kuasai Data Sensitif
-
Badai PHK Terjang Bogor, 4.000 Keluarga Terancam Akibat Guncangan Ekonomi Global
-
Gamelan Cirebon Bikin Profesor Amerika Jatuh Cinta: Terbuat dari Cinta!
-
Mengenang Warisan Abadi Tjetjep Muchtar Soleh, Bapak Pembangunan Pendidikan Cianjur
-
Tjetjep Muchtar Soleh, Mantan Bupati Cianjur yang Membangun dengan Hati Tutup Usia