Scroll untuk membaca artikel
Ari Syahril Ramadhan
Minggu, 15 Agustus 2021 | 07:30 WIB
Seorang wisatawan tengah menikmati pemandangan salah satu kawah di Gunung Tangkuban Parahu. [Suara.com/Ferrye Bangkit Rizki]

Bentuk puncak Gunung Tangkuban Parahu seperti perahu yang terbalik lantaran adanya kedua kawah itu yang berdampingan.

Dua kawah inilah yang telah membentuk puncak Gunung Tangkubanparahu menjadi lebar, sekitar 1.550 meter.

"Dua kawah besar yang berdampingan dengan arah barat-timur inilah yang menyebabkan Gunung Tangkuban Parahu dilihat dari selatan seperti perahu yang terbalik," jelas T. Bachtiar.

Artinya, bentuk perahu yang terbalik itu hanya akan terlihat dari arah selatan (Lembang). Sementara dari
utara, Gunung Tangkuban Parahu sama sekali tidak terlihat lantaran terhalang dinding kaldera Gunung Jayagiri.

Baca Juga: Jelang Libur 17 Agustus, Mobil Pelat B Mulai Padati Jalur Wisata Bandung

Sehingga diduga dengan kuat, orang yang pertama kali menggubah legenda Gunung Tangkuban Parahu, dengan tokoh utamanya Sangkuriang dan Dayang Sumbi, pastilah berdiam di selatan gunung sehingga setiap waktu dapat melihat bentuk gunung yang puncaknya rata seperti terpancung.

"Dilihat dari arah barat, engga kayak perahu terbalik, dilihat dari arah timur engga kayak perahu juga dan apalagi jika dilihat dari arah utara, sama sekali tidak berbentuk perahu terbalik," ungkap Bachtiar.

Gunung Tangkuban Parahu sudah sendiri puluhan kali mengalami erupsi. Dari catatan PVMBG, gunung tersebut mengalami erupsi tahun 1826. Terjadi puluhan kali erupsi yang berlangsung dalam tiga abad hingga terakhir pada bulan Juli 2019.

Kontributor : Ferrye Bangkit Rizki

Baca Juga: Sistem Ganjil Genap Kota Bandung saat PPKM Level 4 Diperpanjang Buat Jalan Lebih Sepi

Load More