SuaraJabar.id - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil turut angkat suara soal mural yang kini jadi pembicaraan publik. Ia berpendapat, seni mural akan bermasalah jika menerobos batas-batas kearifan lokal dan etika bersama yang disepakati.
"Selama memenuhi kearifan lokal, etika yang disepakati, saya kira tidak ada masalah," ujarnya dalam konferensi pers secara virtual, diikuti Suara.com, Jumat (27/8/2021).
Pria yang kerap disapa Emil itu menyampaikan, terkait mural kritik politik memang masih ada perdebatan, apakah mural semacam itu boleh atau tidak.
Menurutnya, para seniman perlu duduk bersama untuk membahas batasan-batasan berdasar pada kearifan lokal dan etika bersama.
Baca Juga: Ogah Bayar Rp 100 Ribu, Iqbal Tega Tusuk Teman Kencannya 65 Kali
Kesepakatan itu nantinya bisa dijadikan alat takar mural kritik yang baik dan yang tidak baik.
"Memang terjadi perdebatan apakah mural kritik ini boleh atau tidak boleh, saya kira media bisa menarasikan, mewacanakan, mendiskusikan," katanya.
"Mungkin (bisa didiskusikan), mural dan kritik politik, undang semua seniman sampai ketemu kesepakatannya dimana definisi kritik yang baik atau tidak, saya kira ini masalah kesepakatan budaya," ia melanjutkan.
Secara pribadi, sambung Emil, dirinya tidak mempermasalahkan mural sebagai seni ruang publik. Ia mengaku, saat menjadi Wali Kota Bandung, rajin memfasilitasi para seniman Bandung untuk menggambar kota dengan mural-mural.
"Soal mural saya kira tradisi seni kota ini saya mah sangat senang. Dulu saat saya wali kota kan memberikan ruang-ruang, tiang Pasopati dimural, di Siliwangi dimural, tidak masalah," katanya.
Baca Juga: Mayat Terbungkus Selimut di Bandung Ternyata PSK, Batal ML Lalu Ditusuk Pelanggan 65 Kali
Hanya saja, kata Emil, semua harus ada batas yang disepakati termasuk dalam seni mural. Kembali, Emil menegaskan, batas-batas tersebut didasarkan pada etika budaya.
"Arahan saya, yuk, kita ngobrol, kita diskusikan, seni ekspresi ruang publik itu batasnya seperti apa. tentu semua ada juga ada batas yang harus disepakati," katanya.
"Tinggal kita menyepakati batas-batasnya saja secara etika budaya," pungkas Emil.
Sebelumnya diberitakan, Warga Kota Bandung yang berkendara dari arah Gasibu lalu melintas ke Jalan Prabu Dimuntur ke arah perempatan lampu lalu lintas sempat menemukan sebuah mural hitam putih mirip Presiden Jokowi di badan Flyover Pasupati.
Mural itu menggambarkan sosok yang mirip Presiden Jokowi dengan mata tertutup masker.
Namun kekinian, mural itu telah menghilang dari badan Flyover Pasopati. Dari pantauan di lokasi pada Rabu (25/8/2021) sekitar pukul 20.00 WIB, tempat mural mirip Presiden Jokowi itu kini tinggal bekasnya saja, dan seperti hasil sobekan kertas.
Dari informasi yang dihimpun, mural itu tidak dicat langsung pada badan dinding flyover, melainkan digambar pada kertas kemudian ditempel menggunakan lem.
Karena itu, penghapusan mural itu menggunakan air untuk membasahi kertas agar mudah dihapus. Setelah itu baru dibersihkan dengan pisau.
Salah seorang pengendara, Dimas mengaku baru mengetahui mural mirip Presiden Jokowi itu terpampang di dinding Flyover Pasupati.
Namun, ketika ia sedang melintas sekitar pukul 20.10 WIB, ia tak menyangka mural tersebut hilang dan telah dihapus.
"Tadi siang masih ada, tapi pas ke sini lagi udah gak ada," katanya, Rabu (25/8/2021). [M Dikdik RA/Suara.com]
Berita Terkait
-
RK dan Ahmad Luthfi Manfaatkan Pengaruh Jokowi di Pilkada, PDIP Singgung 'Tukang Kayu' yang Sudah Rontok
-
Heboh! Hercules Muncul di Kampanye RK-Suswono, Massa Histeris
-
Ogah Ambil Pusing Anies Dukung Pramono-Rano, Bahlil Beberkan Keyakinan RK-Suswono Dapat Hasil Terbaik
-
Bahlil Santai Tanggapi Pertemuan Pramono-Rano Karno dengan Anies: Bukan Hal Luar Biasa
-
Mau Evaluasi Data Pemerintah Pusat, Ridwan Kamil: DTKS Bukan Kitab Suci
Terpopuler
- Vanessa Nabila Bantah Jadi Simpanan Cagub Ahmad Luthfi, tapi Dipinjami Mobil Mewah, Warganet: Sebodoh Itu Kah Rakyat?
- Reaksi Tajam Lex Wu usai Ivan Sugianto Nangis Minta Maaf Gegara Paksa Siswa SMA Menggonggong
- Kini Rekening Ivan Sugianto Diblokir PPATK, Sahroni: Selain Kelakuan Buruk, Dia juga Cari Uang Diduga Ilegal
- TikToker Intan Srinita Minta Maaf Usai Sebut Roy Suryo Pemilik Fufufafa, Netizen: Tetap Proses Hukum!
- Adu Pendidikan Zeda Salim dan Irish Bella, Siap Gantikan Irish Jadi Istri Ammar Zoni?
Pilihan
-
Kekerasan di Pos Hauling Paser, JATAM Desak Pencabutan Izin PT MCM
-
Jelajah Gizi 2024: Telusur Pangan Lokal Hingga Ikan Lemuru Banyuwangi Setara Salmon Cegah Anemia dan Stunting
-
Pembunuhan Tokoh Adat di Paser: LBH Samarinda Sebut Pelanggaran HAM Serius
-
Kenapa Erick Thohir Tunjuk Bos Lion Air jadi Dirut Garuda Indonesia?
-
Sah! BYD Kini Jadi Mobil Listrik Paling Laku di Indonesia, Kalahkan Wuling
Terkini
-
Local Media Community 2024 Roadshow Class Tasikmalaya: Media Lokal Perlu Diversifikasi Sumber Pendapatan
-
4 Santri Tewas Tertimbun Tanah Longsor di Sukabumi, BPBD Ungkap Fakta Mengejutkan
-
Tersedia 100 Ribu Hadiah Termasuk BMW 520i M Sport di BRImo FSTVL, Ini Cara Memenangkannya!
-
Lewat Tanya Sabrina, Kamu Bisa Cari Rekomendasi Merchant Hiburan saat Weekend
-
Pj Gubernur Jabar: 29 Orang Jadi Korban Kecelakaan Tol Cipularang