Scroll untuk membaca artikel
Ari Syahril Ramadhan
Sabtu, 28 Agustus 2021 | 14:45 WIB
ILUSTRASI-Warga berdoa di makam keluarganya saat melakukan ziarah kubur di pemakaman khusus COVID-19 di TPU Srengseng Sawah, Jakarta, Selasa (18/5/2021). [Suara.com/Angga Budhiyanto]

"Karena kita berkeyakinan kalau anak-anak dan kyainya tervaksin maka proses belajar mengajar maka orang-orang yang berdedikasi untuk keagamaan itu akan kita perkuat," ungkapnya.

Saidah menambahkan, Baznas juga mensuport santri yang terpapar COVID-19 saat isolasi. Contohnya 86 santri dan kyai Pesantren Bumi Cendekia yang harus isolasi di rumah susun asrama Pusat Inovasi Agroteknologi (PIAT) UGM setelah terpapar COVID-19.

Dukungan dimulai saat Baznas melakukan tes rapid antigen kepada santri dan guru sekolah. Dari 150 orang yang tes, tercatat 86 guru dan santri yang dinyatakan positif COVID-19.

"Kemarin mau kita vaksinasi, kita mitigasi dulu [dengan tes antigen] ternyata 86 [orang] positif," paparnya.

Baca Juga: Presiden Jokowi Telepon Sejumlah Kepala Negara, Contek Pengendalian Pandemi

Kepala PIAT UGM, Taryono sebelumnya mengungkapkan pasien mulai menempati fasilitas isolasi terpadu PIAT UGM sejak Selasa (24/08/2021) lalu. Mereka dirujuk dari Puskesmas Mlati 2 setelah dinyatakan positif COVID-19.

"Para pasien yang melakukan isolasi di selter ini mendapatkan fasilitas obat-obatan, peralatan mandi, serta makan tiga kali sehari," imbuhnya. [Putu Ayu Palupi]

Load More