SuaraJabar.id - Gaya bangunan di Jalan Baros-HMS Mintaredja Kota Cimahi ini memiliki karakteristik yang kuat dan nilai historis yang mendalam. Desain karakteristik ini mampu memberikan kesan hubungan dengan masa lampau.
Bangunan memadukan tembok dan kayu. Dengan cat berwarna putih. Merupakan peninggalan Belanda ketika berkuasa di Indonesia.
Tempat tersebut dulunya merupakan Hoefsmidschool atau Sekolah Ladam Kuda. Sekolah Ladam Kuda yang dipersiapkan Garnizoen Belanda tahun 1930-an. Bentuk bangunannya masih terlihat, meski di sekitarnya masih terdapat puing-puing bekas pembongkaran kios.
Dulunya, Hoefsmidschool merupakan sekolah untuk mendidik pengurus kuda. Pasalnya, saat itu Belanda membutuhkan tenaga kuda untuk mengerek meriam maupun tunggangan kavaleri di medan perang.
Baca Juga: Bos Angkot Telepon Petugas saat Sopirnya Ditilang, Ujungnya Bikin Nyesek
Sementara kuda-kuda dikandangkan di istal (kandang) yang berada di Kompleks Basis. Lokasi tempat ini terlihat dalam peta Tjimahi yang dirilis tahun 1940. Saat itu, artileri masih ditarik oleh kuda dikarenakan bobotnya yang terlampau berat.
"Artileri itu digunakan oleh para prajurit KNIL, baik untuk latihan di Gunung Bohong atau ke medan pertempuran," kata pegiat sejarah, Machmud Mubarok saat dihubungi Suara.com, Sabtu (11/9/2021).
Keberadaan Sekolah Ladam Kuda saat itu sangat vital bagi Belanda saat itu. Sebab, bisa dimanfaatkan untuk menunjang kekuatan Depot Mobile Artilerrie (markas besar artileri) yang berada di Baros, Kecamatan Cimahi Tengah. Kota Cimahi dulunya dijadikan sebagai Garnizoen Militer Infatri Batalion 4 dan 9.
"Di sekolah kuda itu, para pasukan dilatih untuk membuat ladam kuda, memandikan, dan memberi makan kuda. Rumputnya itu berasal dari Grassland atau kebun rumput yang berada di Brigif," ungkap Machmud.
Namun oleh pemerintah Jepang, bagian depan sekolah ladam kuda ini digunakan sebagai dapur umum. Pasca Konvensi Meja Bundar, keberadaan Hoefsmidschool masih berdiri, namun tak digunakan lagi oleh TNI.
Baca Juga: Bendera Palu Arit PKI Berkibar di Alun-alun Cimahi, TNI Buru Ormas Bersenjata di Lembang
"Setelah serah terima aset dari Belanda, kini sebagian bangunan Hoefsmidschool digunakan sebagai markas Zibangdam (Zeni dan Bangunan Daerah) Militer Kodam III Siliwangi," jelasnya.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Duit Istri Ludes Buat Judi, Pria Cimahi Ngaku Dibegal, Endingnya Bikin Repot Polisi
-
Teras Ciseupan, Spot Ngabuburit dan Buka Bersama di Kota Cimahi
-
Eks Bintang Chelsea Gabung ke Klub Liga 2 Indonesia PSKC Cimahi
-
Matheus Silva Hengkang ke PSM Makassar, Manajemen PSKC Cimahi Merasa Kurang Dihargai
-
Sengitnya Liga 2, Gol Gelandang Buthan Pupus Asa Persikota ke 8 Besar
Terpopuler
- Joey Pelupessy Mengeluh Usai Bela Timnas Indonesia: Saya Tidak Bisa...
- Selamat Tinggal Denny Landzaat, Bisa Cabut dari Patrick Kluivert
- Timnas Indonesia Segera Punya Striker Naturalisasi Baru? Penyerang Gesit Haus Gol
- FIFA Larang Penyerang Ini Bela Timnas Indonesia, Padahal Setuju Dinaturalisasi
- Hibah Tanah UNY Jadi Penyesalan? Pemkab Gunungkidul Geram Atlet Ditarik Biaya
Pilihan
-
Bali Blackout, Update Terkini Listrik di Pulau Dewata Padam
-
Sekolah Perintis Peradaban Magelang: Mengajar Anak Menjadi Tuan atas Diri Sendiri
-
Prabowo Bakal Kenakan Tarif Pajak Tinggi Buat Orang Kaya RI
-
Ahmad Dhani Hubungi Rayen Pono usai Dilaporkan, tapi Bukan Ngajak Damai Malah Meledek: Arogan!
-
6 Rekomendasi HP Mirip iPhone, Mulai Rp 1,1 Jutaan Terbaik Mei 2025
Terkini
-
MUI Sebut Vasektomi Ala Dedi Mulyadi Haram, Pemerintah Diminta Tak Kampanye
-
Persib Selangkah Lagi Juara! Wali Kota Bandung Imbau Bobotoh: Rayakan dengan Cara Bermartabat!
-
Komitmen Tingkatkan Kualitas Pendidikan, BRI Hadirkan BRI Peduli di 46 Sekolah di Seluruh Indonesia
-
Yuk! Klaim Saldo Dana Kaget di Hari Pendidikan Nasional 2 Mei 2025
-
Dedi Mulyadi Usul Vasektomi Syarat Bansos, MUI: Bertentangan dengan Syariat