SuaraJabar.id - Mulai membudidaya kopi sejak tahun 2000, petani kopi di Tasikmalaya kini mulai menuai keuntungan.
Tak tanggung-tanggung, petani kopi di Tasikmalaya bisa meraup untung ratusan juta Rupiah hanya dalam sekali panen.
Seperti yang dialami petani kopi di Desa Dirgahayu, Kecamatan Kadipaten, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. Dalam sekali panen, mereka mampu meraup untung hingga Rp 500 juta
Enjang Ali Assalam Ketua Kelompok Tani Mekar Harapan yang berkecimpung dalam budidaya kopi, menuturkan, ia memulai usahanya pada tahun 2000.
“Sejak itu, kami merintis gerai dan kedai kopi. Saya bersama kelompok mulai mendapat keuntungan dari hasil budidaya kopi, mulai menanam berjarak 3 tahun dengan keuntungan sekitar 500 juta,” ungkap Enjang, Rabu (14/9/2021).
Enjang bersama kelompok Tani Mekar Harapan merupakan petani binaan PT Pertamina PGE Area Karaha.
Kelompok Tani Mekar Harapan ini membawahi tiga Desa, yakni Desa Kadipaten, Desa Dirgahayu dan Desa Buniasih.
Garapan kelompok tersebut seluas 200 hektar, dengan rincian 75 persen lahan milik Perhutani dan 25 persen lahan rakyat.
“Dari 200 hektar kita tanami berbagai jenis pohon kopi. Salah satunya pohon Kopi Arabika varietas Ateng Super, Lini Es, Sigararutang, dan Yellow Katero. Hanya saja yang lebih dominan kita adalah varietas Ateng Super sesuai dengan kondisi alam tanah yang mengandung abu,” jelasnya.
Proses Petani di Tasikmalaya Tanam Kopi
Kopi ditanam di ketinggian rata-rata sekitar 1000 MDPL. Seluas 200 hektar pohon kopi digarap oleh 7 kelompok. Lahan yang sudah menghasilkan dan dapat dipanen seluas 100 hektar. Namun masih ada penambahan 100 hektar.
Baca Juga: 9 Artis Indonesia Kelahiran Amerika dan Eropa, Jarang Ada yang Tahu
“Kami menanam kopi di lahan 200 hektar, yang sudah dipanen sekitar 100 hektar dalam satu musim. Dari tiga kali panen, kami sudah menghasilkan 35 sampai 50 ton ceri,” jelasnya.
Usia pohon kopi yang sudah ditanam dan tumbuh pun bervariatif mulai dari 3 tahun, 5 tahun, sampai 12 tahun, dengan jumlah pohon per hektar sebanyak 1500 pohon.
Ribuan pohon kopi tersebut tumbuh di bawah naungan persen pohon keras suren dan pohon nangka. Sehingga dapat menghasilkan kualitas dan kuantitas kopi yang cukup baik.
“Dari empat jenis yang terbaik adalah Arabika varietas Ateng Super, kalau Lini Es tidak tahan panas musim kemarau, daunnya rontok sehingga menghambat panen raya,” ujarnya.
Kendala lain yang dapat merugikan petani kopi di Tasikmalaya ini adalah ulat pohon. Namun tidak banyak, dari 100 pohon, ada 2 pohon yang terkena hama ulat.
“Kalau serapan hasil panen kita distribusikan skala besar. Kita eksportir gabah ke Eropa per tahun gabah kalau di presentasikan 20-25 ton. Sedangkan 35 persen kopi karaha kita pasok ke 500 kedai kopi di Jawa Barat,” katanya.
Berita Terkait
-
Narji Kini Jadi Juragan Sawah, Warganet Sindir Denny Cagur Masuk DPR
-
Harga Jauh Di Bawah LCGC Sudah Dapat Spek Mobil Eropa, SUV Gagah Ini Dibanderol Cuma Rp140 Juta
-
Gak Perlu Ngopi, Cukup Semprot! 5 Parfum Aroma Kopi Ini Bikin Fokus Seharian
-
Gula Aren Jadi Rahasia Rasa Enak Kopi Susu Kekinian, Tapi Beneran Lebih Sehat Gak Sih?
-
3 Mobil Eropa Bekas untuk Mahasiswa: Tak Perlu Modif, Siap Jadi Idola Jalanan
Terpopuler
- Berapa Tarif Hotman Paris yang Jadi Pengacara Nadiem Makarim?
- Upgrade Karyamu! Trik Cepat Bikin Plat Nama 3D Realistis di Foto Miniatur AI
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Pelatih Irak Soroti Kerugian Timnas Indonesia Jelang Kualifikasi Piala Dunia 2026
- 6 Cara Buat Foto Miniatur Motor dan Mobil Ala BANDAI dengan AI yang Viral di Medsos!
Pilihan
-
Isu PHK Massal Gudang Garam: Laba Perusahaan Anjlok Parah, Jumlah Karyawan Menyusut?
-
Isu PHK Massal Gudang Garam: Laba Perusahaan Anjlok Parah, Jumlah Karyawan Menyusut?
-
8 Rekomendasi HP Rp 2 Jutaan Terbaik September 2025, Baterai Awet Kamera Bening
-
Harga Emas Naik Terus! Emas Antam, Galeri24 dan UBS Kompak di Atas 2 Juta!
-
Tutorial Dapat Phoenix dari Enchanted Chest di Grow a Garden Roblox
Terkini
-
Tragedi Subuh: Ruko Pecel Lele Terbakar Hebat, Dua Orang Ditemukan Tewas Terpanggang
-
Festival 'Bulan Hantu' di Bogor: Vihara Dhanagun Gelar Ritual Leluhur Sambil Berbagi dengan Warga
-
Tragedi Bogor: 3 Meninggal, Puluhan Luka Akibat Bangunan Majelis Taklim Roboh
-
Tongkat Komando Kodim 0606 Berpindah, Kolonel Gan Gan Langsung Dihadang PR Berat Ini...
-
SMAN 1 Bandung Siapkan 'Senjata' Hadapi Kasasi Sengketa Lahan