SuaraJabar.id - Peternak ayam petelur di Tasikmalaya mengeluhkan anjloknya harga telur ayan di tingkat peternak.
Sebelumnya, harga telur ayam di tingkat peternak berada di angka Rp 18 ribu per kilogram. Namun sejak Juli 2021 harganya terus merosot hingga saat ini menyentuh angka Rp 15.500 per kilogram.
Kondisi ini berat bagi peternah ayam petelur. Pasalnya di sisi lain, harga pakan ternak ayam petelur terus mengalami kenaikan.
Saat ini, harga pakan ayam petelur berada di angka Rp 6.700 per kilogram. Kenaikan harga pakan bahkan sudah terjadi sejak tahun 2020 lalu.
Salah satu peternak ayam petelur di Kecamatan Leuwisari, Rahmat Saleh menuturkan, harga telur yang semakin merosot membuat para peternak banyak yang gulung tikar.
Karena harga jual telur tidak sebanding dengan harga pakan.
"Harga saat ini sudah terjadi sekitar awal September. Kita sebagai peternak merasa kebingungan," ucap Rahmat, Rabu (22/9/2021).
Rahmat memprediksi, merosotnya harga telur di tingkat peternak karena ketersediaan telur melimpah. Namun, daya beli atau serapan telur masyarakat berkurang.
"Ayam harus terus dikasih makan. Sedangkan harga pakannya mahal. Peternak banyak yang rugi bahkan gulung tikar," ujar Rahmat.
Harga pakan ternak Rp 6.700 perkilogram, lanjut Rahmat, maka harga telur ayam dari peternak yang ideal berada di Rp 22.000 per kilogram.
Baca Juga: Curiga Kenaikan Harga Jagung Gegara Penimbunan Oknum, Pakar CIPS Malah Sarankan Impor
"Sekarang harganya Rp 15 ribu. Berarti nombok sekitar Rp 7 ribu per kilo. Ini akan mematikan secara perlahan para peternak," ujar Rahmat.
Idad salah satu peternak ayam petelur lainnya mengatakan, dengan anjloknya harga telur ayam dan naiknya harga pakan membuat para peternak bukan hanya kerugian namun juga gulung tikar.
Pemerintah, kata Idad diharapkan segera melakukan intervensi atau mencari solusi agar harga telur kembali normal dan harga pakan turun.
"Pemerintah harus segera melakukan langkah, jika tidak para peternak ayam petelur akan banyak yang mati," ujar Idad.
Berita Terkait
-
Persib Bandung Buka Store di Tasikmalaya, Bobotoh Antusias
-
Telur Ayam Bahagia Penuh Gizi, Hasil Ketulusan Perempuan KWT Sumber Rejeki
-
Pemerintah Akui Kesejahteraan Petani Dibanding Nelayan-Peternak Masih Jomplang
-
Bejat! Pemuda Mabuk di Tasikmalaya Tega Cabuli Nenek 85 Tahun yang Tinggal Sendiri
-
Modus Dipijat, Kasus Kakek Cabuli Pria Sebaya di Tasik Bikin Gempar: Digerebek Lagi Kondisi Begini!
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
-
Pandu Sjahrir Blak-blakan: Danantara Tak Bisa Jauh dari Politik!
Terkini
-
Pengadilan Menangkan Konsumen, Perintahkan Dua Jam Tangan RM Senilai Rp 80 Miliar Diserahkan
-
BRI Peduli Hadirkan RVM di KOPLING 2025 untuk Edukasi dan Pengurangan Sampah Plastik
-
Kepala Sekolah di Bekasi 'Dipaksa' Belajar Mendalam: Nasib Pendidikan Jawa Barat Ditentukan
-
DJ Cantik Sukabumi Dilecehkan, Sempat Turunkan Volume dan Dipecat Sepihak
-
7 Fakta Mencengangkan Kasus Pengantin Pesanan WNI Asal Sukabumi