Scroll untuk membaca artikel
Eko Faizin
Jum'at, 24 September 2021 | 11:49 WIB
Tukul Arwana [Herwanto/Suara.com]

"Stroke jenis pendarahan otak ini hanya 20 persenan dibanding stroke jenis penyumbatan pembuluh darah." tutur dia.

Lebih lanjut dr Mursyid mengingatkan agar masyarakat untuk bisa mengenali tanda-tanda dari penyakit stroke melalui metode FAST (wajah terkulai, tangan lemah, sulit bicara, panggil bantuan).

Tanda pertama orang dapat diduga terkena stroke yang mudah dikenali, yakni wajah nampak terkulai. Pada tanda ini, wajah seseorang akan terlihat tidak simetris. Tanda kedua dapat terlihat dari lemahnya satu sisi tangan yang terjadi secara tiba-tiba.

Dia menjelaskan saat seseorang beraktivitas, kemudian salah satu lengan sulit untuk digerakkan atau tidak mampu terangkat secara simetris maka dapat diduga orang tersebut tersuspek stroke.

Tanda ketiga, kata Mursyid, orang yang mengalami stroke cenderung sulit untuk berbicara, berbicara tidak jelas atau bahkan menjadi cadel (sulit melafalkan suatu kata).

“Kemudian, pada saat bicara, mungkin cadel bicaranya, bahkan tidak bisa berkomunikasi dengan baik,” kata dia.

Ia mengimbau kepada masyarakat, apabila telah mengenali ketiga tanda tersebut, maka harus segera dibawa ke rumah sakit agar pasien stroke mendapatkan penanganan yang optimal sesuai dengan golden period (waktu penanganan terbaik) pasien.

“Jadi, kalau terjadi stroke segera ah ke rumah sakit. Apapun, kapanpun, jangan menunggu sesuatu. Kenali gejalanya, kalau ada seperti itu pergi ke UGD rumah sakit. Makin cepat ditangani, makin baik hasilnya,” tegas dia.

Terkait kondisi Tukul Arwana saat ini, RS PON menolak memberikan penjelasan rinci karena terkait dengan kode etik kedokteran.

"Terkait kondisi, silakan konfirmasi dengan anggota keluarga beliau," terang Mursyid. (Antara)

Load More