Suhardiman
Jum'at, 24 September 2021 | 15:36 WIB
Warga Kampung Jajaway Desa Nangerang, Kecamatan Cililin, Kabupaten Bandung Barat (KBB) membawa gong besar yang akan dimandikan. [Ist]

"Proses hiburan berlangsung dari lapangan tempat berkumpulnya masyarakat sampai ke tempat upacara di pancuran tarengtong. Tarengtong adalah sungai kecil di kaki Gunung Buninagara, letaknya di Pasir Sumeja," katanya.

Upacara Ngamandian Goong Sibeser ini pertama kali digagas oleh Embah Kaliman sebagai leluhur masyarakat Kampung Jajaway agar tanah menjadi subur dengan datangnya air.

"Kalau berdasarkan penjelasan tokoh masyarakat setempat bernama Abah Unar, Embah Kaliman adalah keturunan Eyang Adipatiukur, yaitu Kepala Pemerintahan di Tanah Ukur Batu Layang," katanya.

Embah Kaliman sebagai tokoh yang sengaja tinggal di Kampung Jajaway. Penggunaan kata Jajaway yang berarti nama sebuah pohon yang ada di Kampung Jajaway.

"Pelaksanaan Upacara Ngamandian Goong Sibeser telah ada sejak zaman dulu," tuturnya.

Untuk melestarikan budaya ini Dinas Pariwisata dan Kebudayaan telah mendaftar tradisi ini sebagai warisan budaya tak benda milik Bandung Barat. Agar dukungan anggaran untuk pelestarian juga bisa optimal.

"Kita sudah ajukan sudah sejak lama, tinggal menunggu sidang pleno di Kemendikbud saja, kalau provinsi sudah," tukasnya.

Kontributor : Ferrye Bangkit Rizki

Baca Juga: Play-off Kualifikasi Piala Asia 2023: Timnas Indonesia Hadapi Taiwan di Thailand

Load More