Scroll untuk membaca artikel
Ari Syahril Ramadhan
Kamis, 07 Oktober 2021 | 17:36 WIB
ILUSTRASI garis polisi. Di Baleendah, Kabupaten Bandung, warga digegerkan oleh penemuan jasad bayi dalam kantong keresek, Kamis (7/10/2021). [ANTARA/HO]

SuaraJabar.id - Seorang petugas pengangkut sampah terkejut menemukan kantong keresek yang berisi jasad bayi ketika bertugas mengangkut sampah di Baleendah, Kabupaten Bandung pada Kamis (7/10/2021) pagi.

Penemuan jasad bayi dalam kantong sampah itu sontak membuat geger warga di sekitar lokasi penemuan.

"Ditemukan pagi tadi. Di sini petugas pengangkut sampah diwajibkan membuka dulu sampah yang dibungkus plastik, pas dibuka ternyata terlihat ada bagian kaki," ujar Akbar Nuriman, warga setempat.

Petugas pengangkut sampah, kata Akbar, langsung melaporkan penemuannya tersebut kepada ibunya yang merupakan Ketua RT setempat.

Baca Juga: 5 Tempat Wisata Horor di Bandung, Jangan ke Sini Kalau Nggak Punya Nyali, Ini Serius Yah!

Warga kemudian memastikan jika yang ada dalam kantong keresek tersebut jenazah bayi. Setelah diyakinkan, warga kemudian melaporkannya kepada Polsek Baleendah.

"Sejak kemarin memang sudah tercium bau bangkai, dikira itu dari binatang. Ternyata dari mayat bayi. Saat ditemukan memang sudah membiru," ungkapnya.

Mayat bayi tersebut ditemukan di aliran selokan di Komplek Perumahan tersebut dengan posisi antara dua rumah warga.

Kanit Reskrim Polsek Baleendah, IPTU Asep Nuron, mengatakan berdasarkan pemeriksaan sementara, mayat bayi tersebut berjenis kelamin laki-laki.

"Usia bayi diperkirakan dua pekan. Saat ditemukan sudah membusuk," katanya.

Baca Juga: 10 Tempat Wisata di Bandung untuk Edukasi Tahun 2021: De Ranch Hingga Farmhouse

Dia menduga jika bayi berjenis kelamin laki-laki tersebut sengaja dibuang oleh orang tuanya dengan membungkusnya menggunakan kantong keresek.

"Kami sedang melakukan penyelidikan, mudah-mudahan pelaku segera ditangkap," katanya.

Untuk kepentingan autopsi, bayi yang dibuang di dalam kantong keresek tersebut dibawa ke RSHS Kota Bandung.

Load More