SuaraJabar.id - Keunikan rumah adat Jawa Barat. Ragam budaya Tanah Air bisa dilihat dari berbagai hal, salah satunya rumah adat.
Di Jawa Barat, ada dua rumah adat unik yang menggunakan nama hewan, yakni Tagog Anjing dan Badak Heuay.
Tagog Anjing dan Badak Heuay merupakan dua dari sekian banyak rumah adat Jawa Barat. Selain itu, masih ada Jolopong, Parahu Kumureb, Julang Ngapak, Capit Gunting, Jubleg Nangku, Buka Palayu hingga Buka Pongpok.
Rumah-rumah adat itu umumnya sangat lekat dengan unsur bambu. Bambu utuh atau bambu yang dibelah menjadi dua digunakan sebagai lantai.
Baca Juga: 4 Tips Mudah Cara Daftar Shopee Food, Perhatikan Syarat dan Ketentuan
Anyaman bambu turut digunakan sebagai dinding. Kerangka plafon serta rangka utama pun menggunakan bambu.
Berbagai bentuk rumah adat tersebut masih banyak ditemui di Jawa Barat, meski perkembangan zaman mengarah ke modernisasi. Dalam satu wilayah atau daerah, biasanya akan dominan pada satu rumah adat.
Badak Hueay banyak dijumpai di Sukabumi. Sementara untuk Tagog Anjing masih banyak digunakan masyarakat Garut.
Dalam artikel ini, kita akan membahas keunikan dari dua rumah adat Jawa Barat ini.
1. Badak Heuay
Baca Juga: Jarang Diketahui, Daftar Suku Jawa Barat di Indonesia
Dalam bahasa Indonesia, Badak Heuay memiliki arti Badak Menguap. Penamaan ini tak lepas dari bentuk rumah, utamanya atap, yang menyerupai badak yang sedang menguap.
Atap dari rumah Badak Heuay terdiri dari atap besar yang berada di bagian belakang, serta atap kecil yang memayungi bagian depan. Penyangga atap bagian belakang, terlihat memanjang, melewati batang suhunan atau rambut.
Keunikan itulah yang menjadi ciri khas rumah adat Badak Heuay, sekaligus membedakan dengan rumah adat Tagog Anjing. Bangunan berkonsep rumah panggung ini sampai sekarang masih eksis di Jawa Barat.
Desain dari rumah adat Badak Heuay juga kerap dijadikan inspirasi hunian yang sudah mengarah ke modernisasi. Konsep atap belakang yang menjorok ke atas, sangat unik dan tak lekang dimakan zaman.
Rumah adat Badak Heuay kerap ditemui di Sukabumi dan beberapa tempat wisata di Jawa Barat. Miniatur dari rumah Badak Heuay juga banyak dijual di pusat cenderamata khas suku Sunda.
2. Tagog Anjing
Tagog merupakan bahasa Sunda, yang memiliki arti duduk. Rumah adat Jawa Barat ini dinamakan Tagog Anjing karena bentuk atapnya yang sekilas mirip anjing yang sedang duduk.
Bila dilihat secara utuh, rumah adat Tagog Anjing ini mirip dengan Badak Heuay. Rumah ini terdiri dari atap besar pada bagian belakang serta atap kecil, sebagai peneduh, pada bagian depan.
Tiang penyangga bagian depan juga lebih panjang dari tiang bagian belakang, seperti halnya Badak Heuay. Perbedaannya terletak pada atap belakang yang menyambung pada bagian depan.
Atap besar dan atap kecil ini menyambung membentuk segitiga. Sementara rumah adat Badak Heuay, atap belakang melewati batang suhunan. Atap yang membentuk segitiga ini biasa disebut dengan istilah Sorondoy. Atap bagian depan menjadi peneduh teras rumah.
Rumah Adat Tagog Anjing banyak ditemui di wilayah Garut atau beberapa tempat wisata di Jawa Barat. Rumah-rumah yang jadi peristirahatan para wisatawan banyak menggunakan konsep rumah adat Tagog Anjing.
Kontributor : Lukman Hakim
Berita Terkait
-
Jadwal Bulu Tangkis PON Papua Hari Ini, Perebutan Tiket Final Beregu
-
Kontingen Jabar Yakin Bisa Kendalikan Raihan Medali, Pede Jadi Juara Umum PON Papua
-
Nanda Rizki, Atlet Terbang Layang Sumbang Emas Jabar di PON XX Papua
-
Sepak Bola Putri PON Papua: Pecundangi Jawa Barat, Tim Tuan Rumah Juara Grup A
-
Tim Sepak Bola Jawa Barat Dibungkam Kaltim di PON Papua, Pelatih: Kami Tidak Beruntung
Tag
Terpopuler
- Selamat Tinggal, Kabar Tak Sedap dari Elkan Baggott
- 1 Detik Jay Idzes Gabung Sassuolo Langsung Bikin Rekor Gila!
- Andre Rosiade Mau Bareskrim Periksa Shin Tae-yong Buntut Tuduhan Pratama Arhan Pemain Titipan
- Penantang Kawasaki KLX dari Suzuki Versi Jalanan, Fitur Canggih Harga Melongo
- 5 Rekomendasi Mobil Bekas Keluarga dengan Sensasi Alphard: Mulai Rp50 Juta, Bikin Naik Kelas
Pilihan
-
Tok! Carlo Ancelotti Dibui 1 Tahun: Terbukti Gelapkan Pajak Rp6,7 M
-
Sejarah Nama Kompetisi Liga Indonesia: Dari Perserikatan Kini Super League
-
Dear Pak Prabowo: Penerimaan Loyo Utang Kian Jumbo
-
Eks Petinggi AFF Kritik Strategi Erick Thohir, Naturalisasi Jadi Bom Waktu untuk Timnas Indonesia
-
Siapa Liam Oetoehganal? Calon Penerus Thom Haye Berstatus Juara Liga Belgia
Terkini
-
Janji Tinggal Janji? Tumpukan Sampah di Pasar Sukanagara Cianjur Jadi Bukti
-
BSU 2025: BRI Permudah Akses Bantuan Sosial Lewat BRImo dan AgenBRILink
-
EIGER Junior Berikan 2.000 Tas Sekolah untuk Anak-Anak di Pelosok Indonesia
-
Kejari Gaspol Usut Korupsi BUMD Jabar: 23 Saksi Diperiksa, Aset Eks Dirut dan Aliran Dana Diselidiki
-
Selamatkan Jurnalis! DPR RI Desak Pemerintah Buat Platform Digital 'Made in Indonesia'