- Program Sentul City Recycle Centre (SCRC)
- Dampak Lingkungan dan Sosial Yang Titimbulkan
SuaraJabar.id - Visi mulia 'Menuju Sentul City Zero Waste 2020' yang diusung melalui program Sentul City Recycle Centre (SCRC) kini berubah menjadi mimpi buruk bagi warga sekitar.
Program pengolahan sampah yang diresmikan pada 15 Mei 2019 dan digadang-gadang menjadi percontohan, kini justru menuai protes keras akibat dampak lingkungan dan sosial yang ditimbulkannya.
Alih-alih menjadi solusi, fasilitas yang dikelola oleh PT Xaviera Global ini dituding menjadi sumber pencemaran udara dan air parah di Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor.
Warga dari beberapa desa kini hidup dalam kepungan bau busuk dan ancaman krisis lingkungan.
Ketika diresmikan oleh Bupati Bogor saat itu, Ade Yasin, SCRC diharapkan menjadi jawaban atas masalah sampah di kawasan pemukiman mandiri elite tersebut.
Namun, harapan itu pupus. Bukti fisik di lapangan menunjukkan kondisi yang jauh dari ideal.
Di Kampung Sela Eurih Cibarengkok, Desa Sumur Batu, pemandangan gunungan sampah dan kolam berisi air kotor berwarna hitam pekat menjadi pemandangan sehari-hari.
Kondisi serupa juga ditemukan di Desa Karang Tengah, menandakan masalah ini telah meluas.
Seorang tokoh masyarakat setempat yang meminta namanya dirahasiakan membenarkan kondisi tersebut. Ia menjadi saksi bagaimana lingkungan tempat tinggalnya berubah drastis.
Baca Juga: Sound Horeg Ancam Pendengaran Permanen? Ini Penjelasan Dokter Guntur
"Kalau dahulu tidak berbau seperti ini, sekarang sangat bau apalagi pas lagi banyak. Sekarang mah sering bau dan kalau hujan banyak sampah yang hanyut ke sungai," ujarnya dalam pesan tertulis yang diterima SuaraJabar.id, Jumat 29 Agustus 2025.
Bahkan, ia menaruh curiga adanya praktik ilegal yang dilakukan pihak pengelola.
"Tak hanya itu, dia juga menduga adanya aktivitas penimbunan sampah ke dalam tanah yang dilakukan pihak pengelola," tambahnya.
Penderitaan warga tidak hanya dirasakan oleh mereka yang tinggal di dekat lokasi. Seorang warga RT 01, RW 12, Desa Karang Tengah berinisial A (39), mengaku bau busuk dari SCRC telah menjadi teror yang mengganggu kenyamanan hidupnya, padahal jarak rumahnya beberapa kilometer dari pusat pengolahan sampah.
"Kami warga Karang Tengah merasa terganggu dengan bau sampah dari wilayah Sela Eurih. Apalagi saat kemarau, baunya sangat menyengat," ungkapnya.
Keluhan ini menunjukkan bahwa skala pencemaran udara yang dihasilkan sudah sangat mengkhawatirkan dan berdampak pada area yang lebih luas dari yang diperkirakan.
Berita Terkait
-
Sound Horeg Ancam Pendengaran Permanen? Ini Penjelasan Dokter Guntur
-
Ratusan Pelajar dari Bogor, Depok dan Tangerang Diamankan Saat Hendak Ikut Demo ke Jakarta
-
Kepala Desa di Bogor Diduga Terima Gratifikasi Rp2,3 Miliar
-
KPAI Lindungi 196 Pelajar yang Diamankan Polisi, Beri Jaminan Tidak Dikeluarkan dari Sekolah
-
Ini Dia Bocoran 2 Dinas Baru Pemkab Bogor, Siap-Siap Ngantor Sementara di Vivo Mall
Terpopuler
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 5 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Kolagen untuk Hilangkan Kerutan, Murah Meriah Mudah Ditemukan
- 6 Hybrid Sunscreen untuk Mengatasi Flek Hitam di Usia Matang 40 Tahun
- Patrick Kluivert Dipecat, 4 Pelatih Cocok Jadi Pengganti Jika Itu Terjadi
Pilihan
-
Gaji Program Magang Nasional Dijamin Tak Telat, Langsung Dibayar dari APBN
-
Emas Terbang Tinggi! Harga Antam Tembus Rp 2.596.000, Cetak Rekor di Pegadaian
-
Bikin Geger! Gunung Lawu Dilelang jadi Proyek Geothermal, ESDM: Sudah Kami Keluarkan!
-
Uang MBG Rp100 T Belum Cair, Tapi Sudah Dibalikin!, Menkeu Purbaya Bingung
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Kamera Terbaik Oktober 2025
Terkini
-
Beton Readymix WSBP Berperan Besar dalam Menyukseskan Infrastruktur Transportasi Jawa Barat
-
Wakil Kepala Toko Alfamart Jadi Otak Pembunuhan dan Pemerkosaan Karyawati
-
7 Tips Merawat Kulkas Supaya Awet dan Tahan Lama
-
Mahasiswa IPB Teliti Joget Sadbor, Ternyata Petani Bisa Kaya dari TikTok!
-
Beda Jauh! Ahli Gizi dan Chef Bongkar Alasan Daging Sapi Impor Lebih Empuk dan Sehat dari Lokal