Singkat cerita, Endik bertahan sebagai buruh di perkebunan kelapa sawit selama 4,5 tahun dengan upah yang hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan makannya sehari-hari.
Pekerjaannya yang berat ternyata menimbulkan dampak buruk pada kesehatannya.
Dirinya mengalami urat kejepit hingga memaksanya cuti bekerja selama kurang lebih enam bulan. Selama itu pula, ia berutang pada rumah makan di tempatnya bekerja.
"Saya engga bisa kerja karena muntah darah setiap hari. Mau pulang gak ada paspor dan gak ada uang," ujar Endik.
Baca Juga: Taliban Bisa Belajar dari Indonesia, Ini Ulasan Dosen Malaysia Tentang Sekolah Perempuan
Selama tidak bekerja lantaran sakit, Endik mendapat bantuan dari temannya untuk kebutuhan sehari-hari.
Sedangkan untuk kebutuhan obat ada bantuan dari perusahaan sawit tempatnya bekerja. Ia pun memutuskan untuk pulang.
Kisah perantauan Endik sempat viral di media sosial beberapa waktu lalu. Ia meminta pertolongan untuk dipulangkan ke Indonesia sebab nasibnya di Malaysia tak semanis janji agen yang memberangkatkannya.
Disnakertrans KBB Langsung Bergerak
Setelah mendapat laporan adanya PMI asal KBB yang mengalami kesulitan di negeri orang, Pemkab Bandung Barat melalui Disnakertrans langsung bergerak untuk menghubungi Konsultat Jenderal Republik Indonesia Johor Bahru dan berkoordinasi dengan BP2MI.
Baca Juga: Paritnya Ditutup Paksa, Pria Ini Nekat Tabrak Mobil Warga Pakai Ekskavator
Sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP), Disnakertrans KBB pun berkirim surat ke Konsultat Jenderal Republik Indonesia terkait kondisi Endik di Malaysia.
Ketiadaan paspor Endik yang ditahan perusahaannya tempat bekerja saat pertama datang ke Malaysia sempat menjadi kendala.
"Karena yang bersangkutan ini gak ada paspor, riskan untuk keluar dari perkebunan dijemputlah sama Konjen (Konsultat Jenderal) dan alhamdulillah dievakuasi dari perkebunan," terang
Kepala Seksi Perluasan dan Penempatan Tenaga Kerja pada Disnakertrans KBB, Sutrisno.
Setelah melalui berbagai proses yang cukup panjang, Endik akhirnya bisa dipulangkan.
Semua beban biaya kepulangannya ditanggung pemerintah. Ia dijemput langsung Disnakertrans dan BP2MI di Bandara Husein Sastranegara.
"Inilah kehadiran pemerintah bahwa kita harus hadir dan kita mengayomi dari mulai pra penempatan maupun purna," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Guru di Malaysia Geram, Karangan Siswanya Kok Dipenuhi Bahasa Indonesia? Ini Penyebabnya
-
Siapa Nacho Mendez? Pemain Naturalisasi Baru Malaysia, Langsung Gabung JDT usai Resmi
-
Bukan Cuma Pemain Indonesia, Andalan Malaysia Juga Pernah Bertanding Lawan Mendiang Diogo Jota
-
Tak Ada Latar Belakang Diplomat, Eks Wakil Bendahara TKN Prabowo-Gibran Jadi Calon Dubes
-
Jalani Menit Debut Lebih Melimpah, Andalan Malaysia Ini Bakal Sukses di Liga Jepang?
Terpopuler
- 3 Kerugian AFF usai Menolak Partisipasi Persebaya dan Malut United di ASEAN Club Championship
- Mengenal Klub Sassuolo yang Ajukan Tawaran Resmi Rekrut Jay Idzes
- Moto G100 Pro Resmi Debut, HP Murah Motorola Ini Bawa Fitur Tangguh dan Baterai Jumbo
- 5 HP Harga Rp1 Jutaan RAM 8/256 GB Terbaik 2025: Spek Gahar, Ramah di Kantong
- 45 Kode Redeem FF Max Terbaru 4 Juli: Klaim Gloo Wall, Bundle Apik, dan Diamond
Pilihan
-
8 Pilihan Sepatu Gunung Hoka: Cengkeraman Lebih Kuat, Mendaki Aman dan Nyaman
-
Daftar 6 Sepatu Diadora Murah untuk Pria: Buat Lari Oke, Hang Out Juga Cocok
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Baterai Jumbo Terbaik Juli 2025, Lebih dari 5.000 mAh
-
7 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru Juli 2025, Multitasking Pasti Lancar!
-
Sekali klik! Link Live Streaming Piala Presiden 2025 Persib vs Port FC
Terkini
-
Buruan Klaim! 3 Link DANA Kaget Hari Ini, Dapatkan Saldo DANA Gratis Hingga Rp500 Ribu!
-
Piala Presiden 2025: Polda Jabar Terjunkan 2.632 Personel, Libatkan Jibom Amankan Si Jalak Harupat
-
8 Link DANA Kaget 3 Juli 2025, Segera Klaim Saldo DANA Gratis Hingga Rp500 Ribu
-
Welas Asih Nama Baru RSUD Al-Ihsan, Dedi Mulyadi Beberkan Maksud di Baliknya
-
Gempa Frekuensi Rendah di Tangkuban Parahu Tembus Rekor: Aktivitas Masih Normal