Scroll untuk membaca artikel
Ari Syahril Ramadhan
Selasa, 19 Oktober 2021 | 23:49 WIB
ILUSTRASI banjir. [ist/BPBD Kota Bekasi]

SuaraJabar.id - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, mengimbau warga di bantaran sungai untuk waspada bencana banjir dan segera mengungsi jika melihat debit air terus meningkat yang menyebabkan banjir bandang.

Plt Kepala BPBD Cianjur, Tedi Artiawan saat dihubungi Selasa, di Cianjur mengatakan tingginya curah hujan sejak satu bulan terakhir, mengakibatkan bencana alam yang terjadi di sejumlah kecamatan mulai dari longsor, banjir dan pergerakan tanah yang mengancam ratusan rumah.

"Hari ini, banjir juga melanda Kampung Renyom, Desa Nagrak, puluhan rumah terendam. Kami masih melakukan pendataan dan berkoordinasi dengan pihak desa. Selama satu pekan tiga laporan bencana, dua di antaranya banjir akibat air sungai meluap," katanya dikutp dari Antara, Selasa (19/10/2021).

Pihaknya menyiagakan seluruh relawan di setiap kecamatan untuk siaga dan wasoada bencana serta segera melakukan evakuasi warga, jika melihat tanda akan terjadinya bencana, terutama mengimbau warga yang tinggal di bantaran sungai, untuk siaga dan segera mengungsi jika melihat debit air terus meningkat.

Baca Juga: Habiskan Dana Rp 190 Juta, Jembatan Siluman di Cianjur Tak Bisa Dilewati Warga

Selain itu, kata Tedi Artiawan, pihaknya juga mengimbau warga di seluruh wilayah Cianjur, terutama yang rawan terjadi bencana alam longsor dan banjir, segera mengungsi jika hujan turun deras dengan intensitas lebih dari dua jam terutama saat malan hari.

Hal tersebut sebagai upaya mengantisipasi korban jiwa, saat bencana alam terjadi.

Sementara Kepala Desa Nagrak, Hendi Saeful Maladi, mengatakan banjir bandang yang merendam perkampungan warga tepatnya di Kampung Renyom, saat hujan turun deras, sehingga menyebabkan Sungai Cisarua leutik yang membentang di wilayah tersebut meluap akibat tertutup longsor tebing sungai.

"Data sementara sekitar 20 rumah terendam banjir setinggi pinggang orang dewasa. Puluhan kepala keluarga yang terdiri dari 60 jiwa terpaksa diungsikan ke tempat aman dari jangkauan banjir, " katanya.

Hingga Selasa (19/10/2021) malam, warga dibantu aparat setempat, berupaya membuka kembali aliran sungai yang tertutup longsoran agar air dapat mengalir kembali normal, sehingga tidak meluap.

Baca Juga: Soal Jembatan Siluman di Cianjur, Ini Kata Kepala Desa

"Kita upayakan aliran air kembali normal, sehingga tidak lagi merendam perkampungan. Untuk sementara warga diungsikan," demikian Hendi Saeful Maladi.

Load More