Scroll untuk membaca artikel
Ari Syahril Ramadhan
Senin, 25 Oktober 2021 | 09:06 WIB
Puuhan penjual batagor dan seblak di Balai Kota Bandung, Minggu (24/10/2021). [Humas Pemkot Bandung]

SuaraJabar.id - Puluhan Pedagang Kaki Lima atau PKL yang berjualan bakso tahu goreng atau batagor dan seblak menjajakan barang jualan mereka di dalam area Balai Kota Bandung, Minggu (25/10/2021).

Satpol PP dan petugas keamanan di Balai Kota Bandung pun terlihat membiarkan para PKL tersebut. Bahkan, Wali Kota Bandung Oded M Danial dan Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana terlihat mencicipi batagor dan seblak yang dijajakan oleh para PKL.

Kehadiran penjual batagor dan seblak pada kesempatan tersebut rupanya merupakan bagian dari acara "Bandung Seuhaahh, Parade Batagor, Seblak, dan Kuliner Kota Bandung". Kegiata ini digelar dalam rangka memulihkan perekonomian dan rangkaian Hari Jadi ke-211 Kota Bandung.

Acara tersebut merupakan Kegiatan Promosi Bagi Pedagang kaki Lima (PKL) kuliner Binaan Satgasus PKL Kota Bandung yang diinisiasi oleh Dinas Koperasi dan UKM Kota Bandung dalam bentuk pameran kuliner. Batagor dan seblak tersebut juga dibagikan untuk 5 Panti Asuhan melalui Gojek.

Baca Juga: Setengah Lebih Wilayah Kota Bandung Nihil Kasus COVID-19

Pada kesempatan tersebut ada juga pemberian kompor kepada para PKL kuliner dan pemberian BPJS Ketenagakerjaan yang digratiskan pada 3 bulan pertama sebagai asuransi jika terjadi kecelakaan terhadap PKL saat berjualan.

Wali Kota Bandung, Oded M Danial mengatakan, kegiatan tersebut dalam rangka meningkatkan pemulihan ekonomi di Kota Bandung yang saat ini telah berada pada Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM Level 2.

"Kita coba tingkatkan kuliner dan fesyennya dengan berbagai upaya. Contohnya untuk kuliner sudah dimulai dengan seperti ini. Kemarin juga fesyen (Pasar Kreatif dan Bandung Week Market di Bali) dari target omzet Rp 6 miliar di beberapa mal sudah tercapai. Termasuk yang di Bali 6 hari bisa dapatkan Rp 1,05 miliar," katanya dikutip dari laman Humas Pemkot Bandung.

"Ini dalam rangka mendongkrak dan memotivasi UMKM, sudah saatnya bergeliat kembali," imbuhnya.

Namun dengan relaksasi PPKM Level 2, wali kota tetap mengingatkan, dalam kegiatan ekonomi atau kegiatan lainnya, warga harus tetap memperhatikan protokol kesehatan.

Baca Juga: Beri Bantuan Modal, Jokowi: PKL Optimis Merangkak Naik

"Kita harus sadar bahwa pandemi Covid-19 ini masih ada, walau pun di level 2. Seiring dengan relaksasi yang ada, tetap pengawasan ditingkatkan. Tapi yang terpenting harus jaga protkes," katanya.

Sementara itu Kepala Dinas KUKM, Atet Dedi Handiman mengatakan, dengan "Bandung Seuhaahh" merupakan promosi bagi PKL khususnya batagor dan seblak.

Menurutnya, ada 20 pedagang yang terdiri dari 15 batagor dan 5 seblak, serta kuliner lain pada gelaran Bandung Seuhaahh. Pelaku usaha tersebut sebelumnya telah dikurasi, seperti batagor yang kemungkinan di atas 200 pedagang dipilih menjadi 15 pedagang.

"Karena batagor khas Kota Bandung, harus kita angkat. Pedagang di sini yang dianggap unggulan, masukan dari koordinator PKL," katanya.

Para pedagang tersebut selama pandemi Covid-19 ini cukup lama tidak membuka usaha, bahkan hingga ada yang kompornya macet. Sehingga pada acara tersebut dirangkaikan dengan pemberian bantuan berupa kompor kepada para PKL.

"Kita berkolaborasi dengan Gojek, BPJS, memberikan bantuan berupa kompor gas dan bantuan 3 Bulan BPJS Ketenagakerjaan," katanya.

"BPJS ini nanti ada sekitar 400 pelaku usaha PKL yang diberikan bantuan 3 bulan untuk BPJS Ketenagakerjaan. Jadi pada saat mereka melakukan tugas perseorangan bukan badan usaha, kalau mengalami tapi mudah-mudahan tidak, seperti kecelakaan itu dilindungi BPJS," lanjutnya.

Selain itu, Dinas KUKM juga mengenalkan cashless payment dari Link Aja kepada para PKL. Sebelumnya sudah dilakukan kepada PKL di Cicadas, namun belum optimal.

"Sekarang kita berkerja sama dengan Telkomsel. Sehingga dengan adanya PPKM pun, mereka diharapkan tetap ada transaksi," katanya.

Atet menambahkan, kegiatan "Bandung Seuhaahh" ini hanya digelar satu hari, agar pedagang tidak meninggalkan lapaknya terlalu lama, dan kegiatan ini pun dinilai sebagai "pemanasan" untuk kegiatan ke depannya.

"Ke depan ada acara lagi yang akan diselenggarakan lebih matang. Ini semacam pemanasan, bisa saja seluruh Balai Kota dipenuhi kalau tidak ada pandemi," imbuhnya.

Load More