SuaraJabar.id - Sebanyak 84 guru dan siswa peserta pembelajaran tatap muka (PTM) di Kota bandung terkonfirmasi positif Covid-19 dari tes PCR acak yang dilakukan beberapa waktu lalu.
menanggapi kondisi ini, Forum Orang Tua Siswa (Fortusis) meminta Satgas Covid-19 untuk mencari penyebab pasti banyak siswa positif Covid-19 saat PTM karena hal tersebut menyangkut nyawa manusia.
Selain itu, pihak berwenang diminta melakukan penelusuran terhadap potensi penyebaran siswa dan guru yang teridentifikasi positif.
Sebelumnya, hasil tes acak PCR kepada siswa dan guru di Kota Bandung, 84 orang dinyatakan positif Covid-19.
Ketua Fortusis Kota Bandung Dwi Subawanto menyebut, Satgas Covid-19 harus tegas menangani hal ini supaya tidak ada klaster di lingkungan sekolah.
"Harusnya Satgas itu menelusuri itu terjangkitnya (Covid-19) apakah dari siswa, apakah dari rumah, kan bisa di-tracing itu apakah dari guru yang belum vaksin tapi diperbolehkan untuk tatap muka. Harusnya menurut aturannya guru yang belum vaksin itu hanya boleh memberikan materi pembelajaran melalui daring," ujar Dwi pada Minggu (24/10/2021).
Dwi pun mengimbau Satgas Covid-19 tetap melakukan pelacakan ke kontak erat siswa dan guru, walaupun hasil surveillans-nya 0-1 persen positif Covid-19.
"1/2 pun atau 1/4 persen pun itu nyawa manusia harusnya aparat Satgas Covid itu cukup peka. Untuk melakukan penelusuran, jangan sampai wabah yang kita alami selama dua tahun ini menimbulkan kematian," tuturnya.
"Satgas Covid-19 seharusnya tetap berjalan walaupun fakta di lapangan kesannya sudah normal, kalau kita lihat jalan-jalan udah macet. Itulah yang menyebabkan anak pulang sekolah juga gak langsung pulang ke rumah tapi main, nah di tempat main itu mungkin virus menular," kata Dwi.
Baca Juga: Krisis Energi Belum Berhenti, Singapura Ingin Tambah Impor Listrik Dari Indonesia
Kemudian Dwi mengajak orang tua siswa juga ikut serta menjadi pengawas agar anak tidak melanggar protokol kesehatan.
"Orang tua juga harus disiplin dalam mendidik anaknya, karena Covid-19 itu belum selesai," kata Dwi.
Dwi menegaskan, protokol kesehatan di sekolah juga harus diperketat dan dijalankan dengan disiplin.
"Contoh misalnya hand sanitizer, sarana cuci tangannya tidak selayaknya misalnya cuci tangan di dekat kelas, masker (persediaan) itu yang harus tersedia. Hal-hal sepele ini yang harus di-tracing ulang oleh Satgas Covid-19 Kota Bandung," ucapnya.
Di sisi lain, Sekertaris Daerah (Sekda) Kota Bandung Ema Sumarna menjelaskan bahwa hasil tes acak PCR siswa dan murid menunjukkan tren buruk, maka kegiatan pembelajaran tatap muka terbatas (PTMT) akan diberhentikan.
"Kalau trennya walaupun tidak diharapkan itu kembali memburuk, ya kita bisa saja berhentikan lagi dan kembali PJJ (pembelajaran jarak jauh). Ya bisa saja tapi kan jangan berandai-andai dulu," kata Ema.
Berita Terkait
-
Bojan Hodak Beri Prediksi Juara Liga Inggris 2025/2026, Man United Tak Masuk Hitungan
-
Siap Jajal Persijap Jepara, Marc Klok Ungkap Target Utama Persib Bandung
-
BRI Super League: Persib Bandung Bawa Kekuatan Penuh, Siap Tantang Persijap Jepara?
-
Rosalvo Junior Paham Kualitas Persib, Jamin Persijap Jepara Beri Perlawanan
-
Persib Bandung Punya Modal Bagus Hadapi Persijap Jepara, Bojan Ingatkan Pemain Tetap Waspada
Terpopuler
- Kata-kata Miliano Jonathans Tolak Timnas Indonesia
- Miliano Jonathans: Hati Saya Hancur
- Dari Premier League Bersama Crystal Palace Kini Main Tarkam: Nasib Pilu Jairo Riedewald
- 40 Kode Redeem FF Terbaru 16 Agustus 2025, Bundle Akatsuki dan Emote Flying Raijin Wajib Klaim
- Dicari para Karyawan! Inilah Daftar Mobil Matic Bekas di Bawah 60 Juta yang Anti Rewel Buat Harian
Pilihan
-
Tampak Dicampakkan Prabowo! "IKN Lanjut Apa Engga?" Tanya Basuki Hadimuljono
-
Tahun Depan Prabowo Mesti Bayar Bunga Utang Jatuh Tempo Rp600 Triliun
-
5 Rekomendasi HP Realme Murah Terbaik Agustus 2025, Harga Mulai Rp 1 Jutaan
-
Kontroversi Royalti Tanah Airku, Ketum PSSI Angkat Bicara: Tidak Perlu Debat
-
7 Rekomendasi HP Murah RAM Besar Terbaru Agustus 2025, Spek Gahar Cuma Rp 2 Jutaan!
Terkini
-
Semarak HUT RI ke-80: Ketika Tenaga Medis Masa Depan Berdandan Ala Timnas di SMK Moestopo
-
Butuh Uang Tunai Mendesak? Ini Daftar ATM 24 Jam di Cianjur yang Bisa Jadi Penyelamat
-
Dua "Dosa Besar" Pemerintah yang Diungkap Dedi Mulyadi di HUT RI
-
Warga Cirebon Akan Demo Kenaikan Pajak PBB ? Ini Himbauan Kapolres
-
4 Fakta Penahanan Guru Ngaji yang Cabuli 9 Gadis di Puncak