SuaraJabar.id - Puluhan guru dan siswa yang mengikuti pembelajaran tatap muka atau PTM Terbatas di Kota Bandung terkonfirmasi positif COVID-19 usai mengikuti tes PCR acak.
Sebagai konsekuensinya, 14 sekolah di Kota Bandung, Provinsi Jawa Barat, harus kembali melaksanakan pembelajaran dari jarak jauh atau PJJ.
Menurut data Dinas Kesehatan Kota Bandung, sekolah yang mulai Senin harus kembali melaksanakan pembelajaran dari jarak jauh (PJJ) meliputi lima sekolah dasar (SD), dua sekolah menengah pertama (SMP), dua sekolah menengah atas (SMA), empat sekolah menengah kejuruan (SMK), dan satu sekolah luar biasa (SLB).
"Sesuai dengan ketentuan tindak lanjut surveilans, 14 sekolah tersebut harus kembali melaksanakan PJJ (pembelajaran jarak jauh) karena jumlah siswa dan guru yang terpapar berada pada persentase melebihi lima persen,” kata Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Bandung Cucu Saputra dikutip dari Antara, Senin (25/10/2021).
Ia mengatakan, menurut hasil surveilans tahap satu ada 80 siswa dan empat guru yang positif tertular COVID-19, dan masih ada 864 sampel yang hasil pemeriksaannya belum keluar.
Walaupun jumlah siswa dan guru yang tertular COVID-19 di setiap sekolah tergolong kecil, ia melanjutkan, kegiatan belajar mengajar di 14 sekolah untuk sementara kembali dilakukan dari jarak jauh demi keselamatan serta warga sekolah.
Menurut Cucu, Dinas Kesehatan melakukan pelacakan, pengetesan, dan penanganan medis guna mencegah penularan virus corona meluas di kalangan warga sekolah tersebut.
"Dinkes melakukan tes untuk semua anggota rombel (rombongan belajar), karantina semua anggota rombel, serta pengembalian sampel seluruh rombel untuk kembali PJJ sampai exit test selesai," kata dia.
Ia menekankan pentingnya penerapan protokol kesehatan dalam upaya meminimalkan risiko penularan COVID-19 di lingkungan sekolah pada masa pelaksanaan pembelajaran tatap muka.
Baca Juga: Siswa yang Tak Mau Divaksin Dilarang Ikut PTM
"Jangan sampai PPKM Level 2 di Kota Bandung menjadi euforia yang berlebihan. Ayo tingkatkan terus protokol kesehatan, tunda dulu liburan, rekreasi, maupun berkunjung ke tempat-tempat yang ramai, karena hal tersebut berpotensi menyebabkan penyebaran virus," katanya.
Berita Terkait
-
Melek Teknologi, 90.000 Siswa Indonesia Akan Mendapat Pelatihan Keterampilan Digital
-
Gaji Rp300 Ribu Cuma Cukup Buat Seminggu, Guru Honorer: Sisanya Mengandalkan Tuhan Maha Kaya
-
Celios: Naikkan Tunjangan DPR Sama Saja Abaikan Kesejahteraan Guru dan Murid
-
Bantah Pernyataan Guru Beban Negara, Sri Mulyani: Video Itu Hasil Deepfake!
-
Apa Itu Deepfake? Diduga Dipakai untuk Bikin Video Hoaks Sri Mulyani Soal Guru Beban Negara
Terpopuler
- Pendidikan Gustika Hatta, Pantas Berani Sebut Indonesia Dipimpin Penculik dan Anak Haram Konstitusi
- Gebrak Meja Polemik Royalti, Menkumham Perintahkan Audit Total LMKN dan LMK!
- Detik-Detik Pengumuman Hasil Tes DNA: Ridwan Kamil Siap Terima Takdir, Lisa Mariana Tetap Yakin
- Kasih Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Ryan Flamingo Kadung Janji dengan Ibunda
- Putrinya Bukan Darah Daging Ridwan Kamil, Lisa Mariana: Berarti Anak Tuyul
Pilihan
-
7 Rekomendasi HP Gaming Rp 2 Jutaan RAM 8 GB Terbaru Agustus 2025, Murah Performa Lancar
-
Neraca Pembayaran RI Minus Rp109 Triliun, Biang Keroknya Defisit Transaksi Berjalan
-
Kak Ros dan Realita Pahit Generasi Sandwich
-
Immanuel Ebenezer: Saya Lebih Baik Kehilangan Jabatan
-
Emas Antam Menggila, Harga Naik Kembali ke Rp 1,9 Juta per Gram
Terkini
-
IHR-Merdeka Cup 2025, Penonton Bakal Nikmati Kejuaraan Berkuda di Track Tepi Pantai Pangandaran
-
Dari Kurir Jadi Juragan! Dua Warga Bandung Raup Omzet Ratusan Juta
-
KRL Lumpuh Total Dihantam Gempa Bekasi: 5 Fakta Menegangkan di Balik Normalisasi Cepat
-
Cerita di Balik Layar Pemulihan KRL Usai Gempa Bekasi: Hujan Deras Tak Hentikan Kami
-
Warisan Proyek Mangkrak di Meja Dedi Mulyadi, Sanggupkah Akhiri Kutukan 10 Tahun TPPAS Lulut Nambo?