Tak cuma jalur alternatif saja, pihaknya juga meminta wisatawan bisa berhati-hati saat berada di objek wisata terutama yang berada di tengah area hutan pinus.
Pasalnya saat hujan deras disertai angin terjadi, potensi dahan patah hingga pohon tumbang mengintai wisatawan.
Pihaknya sudah berkoordinasi dengan Perhutani dan pengelola wisata di Lembang untuk bisa memantau dan meminimalisir pohon tumbang yang mengancam wisatawan.
"Kita sudah koordinasikan dengan Perhutani dan pengelola, supaya melakukan pembenahan seperti memotong ranting yang rawan patah dan mengarahkan wisatawan tak beraktivitas di alam saat hujan deras," tegas Duddy.
Baca Juga: Dapat Pesanan dari Luar Negeri, Pengusaha Garmen dan Tekstil Terkendala Box Container
Terpisah, Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bandung Teguh Rahayu mengatakan Indeks ENSO pada akhir dasarian III Oktober tercatat sebesar -0,96, yang berarti La Nina dalam kondisi lemah. BMKG dan sebagian besar pusat layanan iklim internasional lainnya memprediksikan kondisi La Nina Lemah-Netral akan berlangsung hingga Mei 2022.
"Dampak La Nina akan mulai dirasakan pada bulan November dan puncaknya akan terjadi pada periode Desember 2021 hingga Februari 2022," ungkap Rahayu.
Rahayu menjelaskan dampak yang ditimbulkan oleh La Nina pada wilayah Bandung Raya pada umumnya adalah mengubah pola curah hujan secara volume dan temporal. Berdasarkan data empiris yang dimiliki oleh BMKG sejauh ini La Nina dapat meningkatkan curah hujan di wilayah Jawa Barat pada umumnya antara 20 persen hingga 70 persen.
"Kondisi sifat hujan seperti demikian akan memicu peningkatan potensi kejadian bencana hidrometeorologi di wilayah Jawa Barat dan juga Bandung Raya," terang Rahayu.
Rahayu menyebut wilayah Bandung Raya termasuk yang di prediksi memasuki musim hujan lebih awal 1 hingga 2 dasarian. Musim hujan untuk wilayah Bandung Raya sendiri di mulai pada Akhir Dasarian II Oktober 2021.
Baca Juga: Sempat Ditutup 2 Bulan, Kunjungan Wisatawan ke Pangandaran Masih di Angka 2,5 Juta Orang
"Sedangkan puncak musim hujan diprediksi akan terjadi pada bulan Januari 2022. Sifat musim hujan wilayah Bandung Raya diprediksi bersifat Atas Normal (AN)," kata Rahayu.
Berita Terkait
-
Update Harga Tiket Lembang Park & Zoo Terbaru 2025: Jangan Sampai Kehabisan Tiket!
-
H+3 Lebaran: Mayoritas Kota Besar Diguyur Hujan Ringan Hingga Petir
-
Mudik Lebaran 2025, Siap-siap Gelombang Tinggi dan Angin Kencang Ancam Penyeberangan!
-
Menhub Sebut Cuaca Buruk Hantui Mudik Lebaran
-
Sebulan Menjabat Jadi Bupati, Jeje Govinda Bingung Ditanya Dedi Mulyadi
Terpopuler
- Dedi Mulyadi Syok, Bapak 11 Anak dengan Hidup Pas-pasan Tolak KB: Kan Nggak Mesti Begitu
- JakOne Mobile Bank DKI Diserang Hacker? Ini Kata Stafsus Gubernur Jakarta
- Review Pabrik Gula: Upgrade KKN di Desa Penari yang Melebihi Ekspektasi
- Pamer Hampers Lebaran dari Letkol Teddy, Irfan Hakim Banjir Kritikan: Tolong Jaga Hati Rakyat
- Harga Tiket Pesawat Medan-Batam Nyaris Rp18 Juta Sekali Penerbangan
Pilihan
-
Baru Gabung Timnas Indonesia, Emil Audero Bongkar Rencana Masa Depan
-
Sosok Murdaya Poo, Salah Satu Orang Terkaya di Indonesia Meninggal Dunia Hari Ini
-
Prabowo Percaya Diri Lawan Tarif Trump: Tidak Perlu Ada Rasa Kuatir!
-
Magisnya Syawalan Mangkunegaran: Tradisi yang Mengumpulkan Hati Keluarga dan Masyarakat
-
PT JMTO Bantah Abu Janda Jadi Komisaris, Kementerian BUMN Bungkam
Terkini
-
Cari Titik Temu, Bupati Bogor Ajak Duduk Bersama Bahas Isu Viral Kades Minta THR
-
BRI Terapkan Prinsip ESG untuk Wujudkan Pertumbuhan Ekonomi yang Bertanggung Jawab
-
BRI Berikan Tips Keamanan Digital: Waspada Kejahatan Siber Saat Idulfitri 1446 H
-
Program BRI Menanam Grow & Green: Meningkatkan Ekosistem dan Kapasitas Masyarakat Lokal
-
Dedi Mulyadi Skakmat PTPN: Kenapa Tanah Negara Disewakan, Perkebunannya Mana?