SuaraJabar.id - Anak usia di bawah 12 tahun kini diperbolehkan untuk divaksin COVID-19. Di Kota Cimahi, sasaran awalnya adalah anak sekolah TK, PAUD dan SD yang minimal berusia 5 tahun.
Berdasarkan data perkiraan Dinas Pendidikan Kota Cimahi, jumlah anak sekolah TK, PAUD hingga SD yang sudah berusia 6 tahun mencapai sekitar 50 ribu orang. Jumlah itu tidak termasuk anak SD berusia 12 tahun yang sudah divaksin.
"Kalau melihat jumlah siswa, sasaran vaksin anak yang berusia 6 tahun ke atas itu diperkirakan ada sekitar 50 ribu," terang Harjono saat dihubungi pada Sabtu (6/11/2021).
Meski sudah diperbolehkan divaksin, namun Harjono belum bisa memastikan waktu pelaksanaannya. Sebab untuk sementara ini, kata dia, pihaknya masih fokus untuk melakukan Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS).
"BIAS belum selesai. Rencananya akan selesaikan BIAS dulu sambil nunggu kuota vaksin dari Pemprov untuk anak 6-11 tahun," kata Harjono.
Sebelummya, vaksin terhadap anak sekolah sudah dilakukan untuk anak SD dan SMP yang berusia 12 tahun ke atas. Meski begitu, banyak siswa SD yang berusia 12 tahun yang belum divaksin. Sedangkan untuk SMP cakupannya nyaris mencapai 100 persen.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit pada Dinas Kesehatan Kota Cimahi, Dwihadi Isnalini mengatakan, memang
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sudah memberkan izin vaksin jenis Sinovac untuk anak 6-11 tahun.
"Dari BPOM mengeluarkan izin Sinovac boleh digunakan (anak 6-11 tahun) tapi terkait pelaksanaan akan keluar edaran dari Kemenkes," kata Dwihadi.
Sebagai persiapan, pihaknya saat ini masi menggodok teknis pelaksanan vaksinasi COVID-19 untuk anak nanti. "Strateginya hampir sama saat ke anak 12 tahun, jadi kami fokuskan di sekolah dulu. Jadi anak tim khusus yang menyelesaikan anak sekolah tahun, untuk yang umum difokuskan di Puskesmas," pungkasnya.
Baca Juga: Peneliti Texas: Orang yang Tidak Vaksin Covid-19, 20 Kali Lebih Berisiko Meninggal
Kontributor : Ferrye Bangkit Rizki
Berita Terkait
-
Katanya Ekonomi Tumbuh 5,12 Persen, Kok BI Pakai Skema saat Covid-19 demi Biayai Program Pemerintah?
-
ASI Itu Bodyguard, Vaksin Itu Sniper: Kenapa Bayi Butuh Dua-duanya, Bukan Cuma Salah Satunya!
-
HPV Masih Jadi Ancaman, Kini Ada Vaksin Generasi Baru dengan Perlindungan Lebih Luas
-
Waspada! Menkes Sebut Campak 18 Kali Lebih Menular dari COVID-19, KLB Mengancam Sejumlah Wilayah
-
CEK FAKTA: Vaksin HPV Menyebabkan Rahim Kering dan Mandul
Terpopuler
- Kumpulan Prompt Siap Pakai untuk Membuat Miniatur AI Foto Keluarga hingga Diri Sendiri
- Terjawab Teka-teki Apakah Thijs Dallinga Punya Keturunan Indonesia
- Bakal Bersinar? Mees Hilgers Akan Dilatih Eks Barcelona, Bayern dan AC Milan
- Gerhana Bulan Langka 7 September 2025: Cara Lihat dan Jadwal Blood Moon Se-Indo dari WIB-WIT
- Geger Foto Menhut Raja Juli Main Domino Bareng Eks Tersangka Pembalakan Liar, Begini Klarifikasinya
Pilihan
-
Solusi Menkeu Baru Soal 17+8 Tuntutan Rakyat: Bikin Ekonomi Ngebut Biar Rakyat Sibuk Cari Makan Enak
-
Nomor 13 di Timnas Indonesia: Bisakah Mauro Zijlstra Ulangi Kejayaan Si Piton?
-
Dari 'Sepupu Raisa' Jadi Bintang Podcast: Kenalan Sama Duo Kocak Mario Caesar dan Niky Putra
-
CORE Indonesia: Sri Mulyani Disayang Pasar, Purbaya Punya PR Berat
-
Sri Mulyani Menteri Terbaik Dunia yang 'Dibuang' Prabowo
Terkini
-
Surga Tersembunyi Cianjur Hilang Ditelan Longsor, Curug Ngebul Ditutup Total
-
Apa yang Dicari Polisi di Kendaraan Korban Pembunuhan Satu Keluarga Indramayu?
-
Alarm Merah di Jantung Bogor: Cibinong, Pusat Pemerintahan, Jadi 'Ibu Kota' Prostitusi
-
The Dream Team Turun Gunung! Kluivert Siapkan Skuad Mengerikan Lawan Lebanon Malam Ini
-
Tragedi Subuh: Ruko Pecel Lele Terbakar Hebat, Dua Orang Ditemukan Tewas Terpanggang