SuaraJabar.id - Cuaca buruk yang mengintai Kabupaten Bandung Barat (KBB) membuat Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Bandung Utara memberlakukan sistem buka tutup di objek wisata yang bernuansa alam.
Berdasarkan catatan Perhutani KPH Bandung Utara ada 11 objek wisata bertema alam yang berada di bawah naungan Perhutan, yang tersebar mulai dari kawasan Parongpong, Cisarua, hingga Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB)
"Tidak ditutup total selama cuaca ekstrem, tapi fleksibel. Jadi mekanisme buka tutupnya itu situasional. Ada SOP yang diterapkan pengelola yang merupakan mitra Perhutani atau swakelola," terang Asisten Perhutani KPH Bandung Utara Susanto saat dihubungi pada Kamis (18/11/2021).
Penerapan mekanisme buka tutup objek wisata Perhutani sendiri berlaku selama prediksi cuaca esktrem terjadi.
Baca Juga: 5 Hotel Dekat Lembang Bernuansa Alam, Cukup di Satu Tempat Rayakan Tahun Baru 2022
Apalagi ada arahan dari BPBD Bandung Barat untuk menerapkan mekanisme serupa.
Seperti diketahui, cuaca buruk saat ini sangat berpotensi terjadinya bencana hidrometeorologi seperti banjir, longsor dan angin kencang.
"Teman-teman (pengelola) sudah belajar membaca situasi cuaca terutama di wilayah Cikole, Lembang. Kalau saat hujan turun dengan angin kencang dan berpotensi ada bencana pasti ditutup," jelas Susanto.
Jika saat proses penutupan objek wisata dilaksanakan namun di dalamnya masih ada pengunjung, terang Susanto, maka pengelola bakal mengarahkan pengunjung untuk berkumpul di satu titik yang sudah ditentukan.
"Kalaupun ada pengunjung di dalam saat cuaca ekstrem itu akan ditutup dan mereka diarahkan ke titik kumpul. Baik di Orchid, Grafika, Pal 16, Green Grass, sampai Gunung Putri," beber Susanto.
Baca Juga: Singapura Meluncurkan Vaccinated Travel Lane (VTL) dengan Indonesia, Apa Maksudnya?
Selama beberapa pekan terakhir, pihaknya mencatat setidaknya ada 17 kejadian pohon tumbang di area wisata Perhutani akibat cuaca ekstrem yang terjadi. Beruntung tidak ada korban akibat kejadian pohon tumbang tersebut.
Berita Terkait
-
Syahnaz Sadiqah Jadi Ketua PKK, Publik Malah Ributkan Gelar Hajah
-
Apakah Ketua PKK Digaji? Jabatan Baru Syahnaz Sadiqah setelah Resmi Jadi Istri Bupati
-
Peringatan BMKG: Waspada Cuaca Ekstrem Periode Mudik Lebaran 2025, Ini Wilayahnya
-
Wamendagri Bima Ingatkan Kepala Daerah Lakukan Mitigasi, Menilik Sejumlah Wilayah Diprediksi Alami Cuaca Ekstrem
-
Mendagri Minta Pemda Lakukan Sejumlah Langkah, Demi Antisipasi Cuaca Ekstrem
Tag
Terpopuler
- Ditahan Atas Dugaan Pemerasan, Beredar Rekaman Suara Reza Gladys Sebut Mail Syahputra Tolak Transferan
- Full Ngakak, Bio One Komentari Pengangkatan Ifan Seventeen Jadi Dirut PT Produksi Film Negara
- 3 Alasan yang Bikin Ustaz Derry Sulaiman Yakin Denny Sumargo, Hotman Paris dan Willie Salim Bakal Mualaf
- Jebloskan Nikita Mirzani ke Penjara Reza Gladys Sempat Disebut Cocok Gabung Gen Halilintar
- Ifan Seventeen Tiba-Tiba Jadi Dirut PFN, Pandji Pragiwaksono Respons dengan Dua Kata Menohok
Pilihan
-
Biasa Blak-blakan, Ahok Takut Bicara soal BBM Oplosan Pertamina: Ada yang Saya Enggak Bisa Ngomong
-
Catat Lur! Kedubes Kerajaan Arab Saudi dan Pemkot Solo Akan Gelar Buka Bersama Sepanjang 2,7 Kilometer
-
BYD M6 dan Denza D9 Jadi Mobil Listrik Terlaris di Indonesia pada Februari
-
Tiga Seksi Tol Akses IKN Ditargetkan Rampung 2027, Ini Rinciannya
-
7 Rekomendasi HP 5G Murah Mulai Rp 2 Jutaan Terbaru Maret 2025
Terkini
-
Sidak Pasar Kosambi, Satgas Pangan Polda Jabar Tidak Temukan MinyaKita Tak Sesuai Takaran
-
Pemkot Depok Sidak MinyaKita di Pasar Sukatani, Temukan Takaran Produk Tak Sesuai dan Harga di Atas HET
-
Sidak Pasar Gudang, Polres Sukabumi Kota Temukan MinyaKita yang Isinya Tidak Sesuai Ketentuan
-
Pemdaprov Jabar Gelar Operasi Modifikasi Cuaca Untuk Mitigasi Bencana
-
Program Mudik Gratis 2025 Pemprov Jawa Barat: Cara Daftar, Rute, Jadwal dan Kuota