Namun karena ada pembenahan struktur dari Markas Besar Tentara atau MTB di Yogyakarta, semua pangkat perwira diturunkan satu tingkat. Pangkat Harun pun turun menjadi kapten.
Sebagai kepala staf brigade yang membawahi Bogor, Sukabumi, dan Cianjur, pergerakan Harun Kabir sangat tinggi. Meski awalnya dari dunia sipil, namun nama Harun kemudian dikenal sebagai perwira yang sangat disiplin dan loyal kepada Republik Indonesia.
Perang kemerdekaan Indonesia berlangsung sejak berakhirnya Perang Dunia II pada 1945 dan berakhir Desember 1949. Saat itu, pemerintah kerajaan Belanda mengakui kemerdekaan Indonesia. Tetapi, aksi brutal tentara Belanda pada masa itu menyisahkan duka bagi warga Sukabumi.
Irman menyebut tidak kurang dari 200 warga Sukabumi menjadi korban keganasan tentara Belanda pada masa pendudukan tersebut. Salah satu kisah yang menonjol adalah Kapten Harun Kabir yang dieksekusi mati (ditembak) di depan istri dan anak-anaknya.
"Di Sukabumi pada masa pendudukan, para pejuang yang tidak ikut hijrah ke Yogyakarta dan Jawa Tengah ditangkap dan dipenjara Van Delden di Gunungpuyuh Sukabumi," kata Irman.
Mereka kemudian dikirim ke wilayah Takokak Cianjur untuk diseksekusi tanpa pengadilan. Dihabisi secara massal. Termasuk Harun Kabir. Ketika itu, 1947 Harun Kabir beserta dua pengawalnya dihukum mati di depan istri dan ketiga putrinya di sebuah bukit yang merupakan ladang huma.
Tag
Berita Terkait
- 
            
              Sejarah Halloween, Bukan Cuma Hantu-hantuan! Ini Makna Spiritual yang Tersembunyi di Baliknya
- 
            
              GEMAS Tolak Soeharto Jadi Pahlawan Nasional: Langgar Amanah Reformasi!
- 
            
              Soeharto Jadi Pahlawan Nasional? Istana: Namanya Sudah Diusulkan, Tunggu Keputusan Presiden
- 
            
              Hari Pahlawan 10 November Libur atau Tidak? Cek Sisa Tanggal Merah 2025 di Sini!
- 
            
              KontraS Menolak Keras! Soeharto Mau Jadi Pahlawan Nasional, Jejak Kelam Orde Baru Jadi Sorotan
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- 7 Rekomendasi Lipstik Mengandung SPF untuk Menutupi Bibir Hitam, Cocok Dipakai Sehari-hari
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- 7 Lipstik Halal dan Wudhu Friendly yang Aman Dipakai Sehari-hari, Harga Mulai Rp20 Ribuan
Pilihan
- 
            
              Cerita Danantara: Krakatau Steel Banyak Utang dan Tak Pernah Untung
- 
            
              Gandeng Raksasa Pengembang Jepang, Sinar Mas Land Hadirkan Kota Wisata Ecovia
- 
            
              Harga Emas Turun Empat Hari Beruntun! Galeri 24 dan UBS Hanya 2,3 Jutaan
- 
            
              Jeje Koar-koar dan Bicara Omong Kosong, Eliano Reijnders Akhirnya Buka Suara
- 
            
              Saham TOBA Milik Opung Luhut Kebakaran, Aksi Jual Investor Marak
Terkini
- 
            
              Dugaan Korupsi Anggaran 2025, Wakil Wali Kota Bandung Dicegah ke Luar Negeri?
- 
            
              Viral Detik-Detik Polisi Kepung Simpang Bappenda! Puluhan Motor Balap Liar Kocar-Kacir di Cibinong
- 
            
              Kasus Korupsi Anggaran 2025, Kejaksaan Sita Ponsel-Laptop Usai Periksa Wakil Wali Kota Bandung
- 
            
              Jalur Utama Bandung-Cianjur Lumpuh Total! Pohon Tumbang Blokir Akses, Antrean Kendaraan Mengular
- 
            
              SK Bisa Dikembalikan! Dedi Mulyadi Tegas Soal Penempatan Kepala Sekolah, Ada Apa?