Scroll untuk membaca artikel
Ari Syahril Ramadhan
Kamis, 09 Desember 2021 | 18:29 WIB
Petani cabai rawit di Lembang, Kabupaten Bandung Barat menunjukkan cabai rawit yang gagal panen akibat busuk. [Suara.com/Ferrye Bangkit Rizki]

"Tetapi kalau harga pupuk dan obat bisa turun, panen dan harga cabai pasti iku stabil. Kebanyakan kan di sini petani kecil, enggak ada biaya buat beli pestisidanya," tuturnya.

Minimnya pasokan dari kebun akibat gagal panen berimbas pada naiknya harga cabai rawit di pasar tradisional.

Di Pasar Atas Cimahi, harga cabai rawit merah yang semula dijual Rp 50 ribu per kilogram naik menjadi Rp 80 ribu per kilogram.

"Kenaikannya bertahap, sekali naik bisa sampai Rp 10 ribu untuk cabai rawit merah. Kira-kira kenaikannya sudah sekitar seminggu ke belakang," kata Idris, pedagang sayuran.

Dijelaskan Idris, penyebab kenaikan harga cabai rawit merah dan cabai merah karena pasokan dari sentra produksi berkurang akibat cuaca ektrim yang terjadi akhir-akhir ini.

Dia memperkirakan harga cabai akan terus mengalami kenaikan, mengingat kondisi cuaca yang tidak menentu.

Kontributor : Ferrye Bangkit Rizki

Load More